Sukses


5 Pertandingan Guardiola Melawan Klub yang Dilatih Manajer Italia

Bola.com, Manchester - Manchester City akan bertandang ke markas Chelsea di Stadion Stamford Bridge pada laga pekan ke-31 Premier League, Rabu (05/04/2017). Manajer kedua kesebelasan, Pep Guardiola dan Antonio Conte, menjadi sorotan jelang laga ini.

Guardiola dan Conte disebut-sebut sebagai dua manajer sepak bola terbaik di dunia pada saat ini. Keduanya kini tengah bersaing di kompetisi Premier League untuk meraih gelar manajer terbaik.

Meskipun sama-sama menjalani musim perdana di kompetisi Inggris, Conte dan Guardiola telah mengukuhkan diri sebagai manajer yang mudah beradaptasi. Hal tesebut terlihat dari pencapaian klub yang mereka tangani di klasemen Premier League.

Selama menjadi manajer di tiga klub berbeda, yaitu Barcelona, Bayern Munchen dan Manchester City, Guardiola telah beberapa kali menghadapi kesebelasan yang ditangani pelatih asal Italia.

Guardiola tidak selalu bisa mendapatkan hasil positif ketika bertanding melawan manajer asal Italia tersebut. Beberapa pertandingan, berakhir dengan duka setelah tim besutan Guardiola tersingkir dari kompetisi yang mereka ikuti.

Pada pertemuan pertama antara Manchester City dan Chelsea pada kompetisi Premier League 2016-17, Guardiola harus mengakui keunggulan Conte. Pada laga yang berlangsung di Etihad Stadium tersebut, Chelsea besutan Conte mampu mempermalukan Manchester City lewat kemenangan dengan skor 3-1.

Laga pekan ke-31 Premier League akan menjadi ajang pembuktikan Guardiola kalau ia bisa mengatasi tekanan dari manajer asal Italia. Untuk mengingatkan kembali perjalanan Guardiola dalam menghadapi manajer asal Italia, berikut ini adalah ulasannya:

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Massimiliano Allegri (Barcelona 3-1 AC Milan, perempat final Liga Champions 2011-2012)

Barcelona butuh kemenangan atas AC Milan untuk lolos ke semifinal Liga Champions 2011-2012. Mereka ditahan 0-0 pada laga leg pertama di San Siro.

Tampil di hadapan pendukung sendiri, Barcelona menekan sejak pertandingan dimulai. Lionel Messi membuka keunggulan Blaugrana melalui penalti pada menit ke-11.

I Rossoneri sempat menyambung asa untuk lolos, setelah Antonio Nocerini menyamakan kedudukan ketika pertandingan berjalan 32 menit. Barcelona kembali mendapatkan penalti pada menit ke-42, Messi yang menjadi algojo sukses menceploskan bola ke gawang AC Milan.

Delapan menit setelah babak kedua dimulai, Blaugrana menambah keunggulan lewat Andres Iniesta. Skor 3-1 tidak berubah hingga pertandingan selesai.

3 dari 5 halaman

Roberto di Matteo (Chelsea 1-0 Barcelona, semifinal Liga Champions 2011-2012)

Barcelona diunggulkan jelang laga semifinal melawan Chelsea. Wajar, The Blues tidak memiliki manajer tetap saat itu.

Chelsea memecat manajer Andre Villas-Boas satu bulan sebelum laga ini. Mereka memutuskan untuk memercayakan kepemimpinan kepada Di Matteo yang sempat menjabat asisten Villas-Boas.

Turun dengan skuat terbaik, Barcelona terus menekan pertahanan tim tuan rumah. Namun, keberuntungan masih berpihak kepada Chelsea.

Jelang babak pertama berakhir, serangan balik cepat yang dilancarkan Frank Lampard dan kawan-kawan membuahkan hasil. Umpan dari Ramires mampu dimanfaatkan dengan baik oleh Didier Drogba untuk menceploskan bola ke gawang Victor Valdes. Skor 1-0 tidak berubah hingga laga berakhir.

4 dari 5 halaman

Carlo Ancelotti (Bayern Munchen 0-4 Real Madrid, semifinal Liga Champions 2013-2014)

Bayern Munchen wajib menang pada laga ini untuk lolos ke partai Final Liga Champions 2013-2014. Mereka cukup percaya diri, setelah hanya kalah 0-1 di kandang Real Madrid pada leg pertama.

Namun nasib berkata lain, Manuel Neuer justru harus empat kali memungut bola di hadapan pendukung sendiri. Real Madrid yang ingin memenangi trofi Liga Champions yang kesepuluh sepanjang sejarah justru menekan tim tuan rumah.

Dua gol Sergio Ramos dalam rentang empat menit (16' dan 20'), meruntuhkan mental anak-anak asuh Guardiola. 14 menit setelah gol kedua Ramos, megabintang Los Blancos, Cristiano Ronaldo, mencatatkan nama di papan skor.

Sepanjang babak kedua, Die Roten berusaha untuk mengejar ketertinggalan. Namun, justru tim tamu yang menambah keunggulan lewat tendangan bebas Cristiano Ronaldo.

5 dari 5 halaman

Massimiliano Allegri (Bayern Munchen 4-2 Juventus, 16 besar Liga Champions 2015-2016)

Bayern Munchen sukses menahan Juventus dengan skor 2-2 pada lawatan ke Juventus Stadium. Unggul dua gol tandang membuat anak asuh Guardiola lengah, mereka kemasukan dua gol cepat.

Paul Pogba membuka keunggulan tim tamu ketika pertandingan baru berjalan enam menit. Ingin mengamankan peluang lolos ke perempat final, I Bianconeri terus menekan pertahanan Bayern Munchen. Hasilnya, Juan Cuadrado berhasil mencetak gol pada menit ke-28.

Tidak ingin menelan kekalahan di hadapan pendukungnya, Bayern Munchen bangkit pada babak kedua. Gol-gol dari Robert Lewandowski (73') dan Thomas Muller (90') membuat agregat menjadi 4-4 dan pertandingan harus dilanjutkan ke babak perpanjangan.

Juventus yang telah kelelahan kembali kebobolan dua gol, lewat Thiago Alcantara (108') dan mantan pemain mereka, Kingsley Coman (110').

Sumber: Berbagai sumber

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, Liga Italia, dan Liga Prancis dengan kualitas HD di sini

Video Populer

Foto Populer