Bola.com, Jakarta - Pasrah dalam dekapan takdir! Itulah sikap yang diambil Frank Lampard, tak lama setelah mendengar kalau dirinya harus rela bukan lagi berstatus bos di ruang ganti Everton.
Legenda Chelsea itu terpaksa harus menganggur menyusul kondisi The Toffees yang tak jua membaik di ajang Liga Inggris 2022/2023. Hingga pekan ke-10, Everton baru bisa mengepul 15 poin.
Baca Juga
- Sejarah Tercetak, Ini Starting XI Pertama Pilihan Gareth Southgate sebagai Pelatih Timnas Inggris
- Ada Rahasia Istimewa di Balik Berita Panas Kegagalan Drawing Piala Dunia U-20 di Bali, Jangan Terlewat Ya
- Lagi-Lagi, Persaingan Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi yang Terus Berlanjut Meski Beda Benua : Siapa Lebih Jagoan Sekarang ?
Situasi itu membuat Everton hanya berada satu tingkat dari dasar klasemen sementara. Tak kuasa menahan kata-kata perpisahan, Lampard hanya bisa berharap tim yang ditukanginya sejak Januari 2022 bisa bangkit di bawah pelatih baru, Sean Dyche.
Berita video highlights Liga Inggris, Fulham kalahkan Aston Villa 3-0, Jumat (21/10/22). Tidak lama berselang pelatih Aston Villa dipecat
Terima Kasih
"Terima kasih untuk semuanya. Ini benar-benar klub yang spesial bagi saya. Saya berharap, Everton lebih baik ke depannya," kata Lampard. Ia bukan pelatih pertama yang merasakan panasnya kursi pelatih di kasta tertinggi Inggris musim ini.
Scott Parker menjadi pelatih pertama yang didepak. Parker harus berpisah dengan tim yang dilatihnya, AFC Bournemouth, pada akhir Agustus tahun lalu.
Parker dihantam kritik, juga cacian, di balik 16 gol yang bersarang ke gawang timnya dalam tiga laga. Satu yang paling menyesakkan dada adalah ketika mereka mendapat pelajaran dari Liverpool, yakni kalah 0-9 di Anfield.
Advertisement
Kabar Tak Sedap
Belum lagi drama pemecatan Parker usai, kabar tak sedap menyeruak dari Stamford Bridge sebulan berselang. Chelsea mendepak Thomas Tuchel pada 7 September atau hanya 15 bulan usai juru taktik asal Jerman itu mempersembahkan trofi Liga Champions kepada The Blues.
Tuchel terjungkal ekses dari tiga kekalahan dari tujuh laga di awal musim. Posisinya digantikan eks nakhoda Brighton, Graham Potter.
Bak jebakan Batman yang sulit dihindari, korban terus berjatuhan. Pada periode Oktober hingga November 2022, tiga pelatih lainnya kena PHK. Mereka adalah Bruni Lage (Wolves), Steven Gerrard (Aston Villa), dan Ralph Hasenhuttl (Southampton).
Apakah Petaka?
Akankah petaka sampai di Lampard? Entahlah. Soalnya, apa pun yang tersaji di Premier League sangat sulit ditebak. Termasuk nasib seorang pelatih.
Peracik sekelas dan sesukses Jurgen Klopp saja tak luput dari isu pemecatan. Posisi Liverpool yang masih tertahan di posisi kesembilan dengan torehan 29 poin membuat nasib Klopp berada di ujung bedil.
Advertisement
Bahaya Nama Besar
Okelah, peluang untuk juara memang sangat tipis. Namun, Klopp harus bisa menyelesaikan musim ini dengan status masuk empat besar guna mengamankan satu tempat di Liga Champions musim depan. Bila tidak, besar kemungkinan Klopp bakal out!
Nasib yang sama bakal menimpa Pep Guardiola di Manchester City dan Erik ten Hag di Manchester United. Juga pelatih lainnya. Premier League memang kejam dan tak pandang bulu. Waspadalah!
Sumber: Footballtransfers
Liverpool Terperosok
Advertisement