Kabar Mengagetkan dari Liverpool : Xabi Alonso Jadi Ahli Waris Jurgen Klopp, Kapan Nih ?

Setelah gantung sepatu, gelandang elegan yang juga pernah memperkuat Liverpool dan Real Madrid itu meneruskan kariernya seabagai pelatih. Tak sedikit yang memprediksi, Alonso bakal suskes menjadi pelatih.

Kondisi itu berasal dari beberapa pelatih serta mantan sekan setimnya. "Dia akan segera kembali sebagai manajer. Saya bertaruh, dimanapun dia mau, dia akan menjadi manajer dan menjadi baik," kata Pep Guardiola, kepada wartawan setelah Alonso pensiun.

Pep menegaskan, Xabi Alonso punya cara bagaimana memahami permainan dan memiliki rasa ingin tahu. Benar saja, karier kelahiran 25 November 1981 ini sebagai juru taktik terus menanjak.

Usai sukses mengemban tugas sebagai pelatih Real Madrid U-14 dan Real Sociedad B, sejak 2022 lalu Alonso dipercaya membidani tim Bundesliga, Bayer Leverkusen. Ketika menjabat pelatih pada Oktober, Bayer Leverkusen terpuruk di posisi ke-17 klasemen dan hanya memenangkan satu dari delapan pertandingan liga pertama mereka.

Alonso menyadari tugas besar yang akan dijalani. Dia memulai dengan kemenangan telak 4-0 atas Schalke, tetapi kesulitan selama sisa bulan Oktober/ Kerja keras Alonso berbuah manis.

Pada musim lalu, Bayern Leverkusen finis di posisi ketiga Bundesliga 2021/2202. Alonso menepis keraguan tentang kualitasnya sebagai pelatih di kompetisi tertinggi Jerman. Satu di antara kunci sukses Alonso di Bayer Lecerkusen adalah cerdas mampu mengeksploitasi kemampuan pemain muda.

Florian Wirtz adalah satu di antara pemain yang berkembang pesat di bawah Alonso. Penggawa berusia 19 tahun itu telah absen selama lebih dari 250 hari karena cedera ACL, tetapi sejak kembali ke skuad di bawah Alonso, dia tidak pernah menoleh ke belakang.

Pada 10 pertandingan terakhir di semua kompetisi, Wirtz telah menghasilkan delapan kontribusi gol dan dia akan menjadi lebih baik. Simon Rolfes, Direktur Pelaksana Bayer Leverkusen, senang melihat perkembangan tim di bawah sentuhan Alonso.

“Itu adalah situasi yang sulit, situasi yang sangat sulit bagi Xabi. Tapi saya sangat yakin dia akan meningkatkan kualitas para pemain serta tim,” kata Rolfes kepada Sky Sports.

“Kami selalu memiliki skuad muda sehingga kami perlu memiliki pelatih kepala yang dapat mengembangkan tim tetapi juga mengembangkan pemain secara individu dalam hal posisi, perilaku, dan prinsip mereka. Itulah kekuatan besar Xabi," imbuh Rolfes.

Alonso memiliki rata-rata 1,81 poin per pertandingan di Bundesliga. Leverkusen mencetak banyak gol dengan rata-rata 2,1 gol per pertandingan di liga. Alonso juga memilih beralih ke sistem 3-4-3, mengubah formasi 4-2-3-1 pelatih sebelumnya, Gerardo Seoane.

“Tidak ada keajaiban atau perbuatan untuk diceritakan. Kami melakukan jauh lebih baik, tetapi tidak ada kata-kata ajaib, tidak ada kata-kata bijak. Kami mengubah mentalitas kami menjadi lebih agresif, tidak terlalu pasif," kata Alonso.

Alonso memang belum lama menjadi pelatih. Hanya saja, tanda-tanda kalaua dia sangat berbakat jadi pelatih sudah terlihat jelas. Bukan tak mungkin, pemilik paspor Spanyol berusia 41 tahun itu akan kembali ke Anfield guna menggantikan Jurgen Klopp sebagai pembesut Liverpool. Bisa jadi.

Sumber: Planetfootball