Bola.com, Jakarta - Xabi Alonso mengatakan fokus pada apa yang ia capai di Bayer Leverkusen membuatnya berkomitmen pada masa depannya di klub dibandingkan mengejar peluang di tempat lain, termasuk melatih Liverpool.
Pelatih asal Spanyol itu telah melakukan pekerjaan luar biasa bersama klub Jerman, memenangkan gelar ganda Bundesliga dan DFB-Pokal musim ini dan mencapai final Liga Europa .
Baca Juga
Advertisement
Ini adalah gelar Bundesliga pertama dalam sejarah klub dan DFB-Pokal kedua, dengan kekalahan dari Atalanta di Liga Europa menjadi satu-satunya kekalahan sepanjang musim ini.
Tidak mengherankan jika Xabi Alonso menjadi buruan dan dua klub tempat dia bermain datang memanggil, dengan Liverpool dan Bayern Munchen sedang mencari manajer baru, meskipun pada akhirnya ia memutuskan untuk bertahan bersama Bayer Leverkusen.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Bukannya Enggak Cinta
Tampaknya sangat tidak mungkin bahwa pelatih berusia 42 tahun itu akan menolak kesempatan untuk melatih di Merseyside atau Bavaria, tapi itulah yang dia lakukan, memilih untuk tetap bersama Leverkusen dan melanjutkan awal cemerlang yang telah dia buat sebagai manajer di sana.
Ditanya apakah dia mempertimbangkan peluang untuk mengambil alih posisi Jurgen Klopp di Anfield, Alonso mengatakan bahwa keputusan dibuat berdasarkan buah pemikiran yang kuat.
"Semua keputusan ini diambil secara menyeluruh. Anda harus benar-benar memikirkannya. Dan itu lebih tentang apa yang saya miliki, bukan apa yang saya lewatkan," kata Xabi kepada CNN.
"Yang pasti, cinta saya dengan Liverpool masih ada dan masih ada. Jadi tidak ada masalah apa pun dengan itu."
Advertisement
Komentari Keputusan Kompany ke Munchen
Mengenai Kompany yang melakukan lompatan besar dari Turf Moor ke Allianz Arena, Alonso menilai ia akan berkembang sebagai pelatih setelah kekalahan dari Atalanta yang membuat mereka kehilangan treble.
"Saya cukup yakin saya punya intuisi bahwa pertandingan itu akan membuat saya menjadi pelatih yang lebih baik, manajer yang lebih baik dibandingkan jika kami memenangkan treble," katanya.
"Yang pasti, pertandingan-pertandingan itu tidak akan Anda lupakan, dan Anda dapat menggunakannya untuk masa depan."
"Saat ini, itu menyakitkan. Itu sangat menyakitkan, tapi aku merasa itu akan lebih berguna untuk perkembanganku daripada memenangkan treble."
Sumber: CNN