Bola.com, Jakarta - Musim Premier League berakhir seperti saat dimulai bagi Ibrahima Konate — dengan tanda tanya besar mengenai masa depannya di Liverpool.
Meskipun sempat menjadi rekan utama Virgil van Dijk di jantung pertahanan The Reds, cedera dan penurunan performa membuat posisinya kini tidak sekuat sebelumnya.
Baca Juga
Situasi kontraknya yang belum terselesaikan menambah ketidakpastian, sementara Real Madrid mulai menunjukkan ketertarikan.
Performa Konate musim ini bisa dibagi menjadi dua fase. Pada awal musim, ia tampil solid dan bahkan menjadi pilar tak tergantikan di lini belakang Liverpool.
Ia turut berperan dalam kemenangan penting 3-0 atas Manchester United dan hasil imbang 2-2 melawan Arsenal, serta mencetak gol penting melawan AC Milan di Liga Champions dan Wolves di Premier League.
Namun momentum itu terhenti usai ia mengalami cedera lutut akibat tekel kasar dari Endrick pada menit akhir laga Liga Champions melawan Real Madrid.
Konate harus absen selama enam minggu, dan meski telah pulih sepenuhnya, ia kesulitan untuk kembali ke performa terbaiknya.
The Reds akhirnya meresmikan perekrutan Florian Wirtz dari Bayer Leverkusen dengan nilai fantastis hingga 116 juta, menjadikannya transfer termahal dalam sejarah klub!
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Dibayang-bayangi Ketidakpastian Kontrak
Sejak Virgil van Dijk memperpanjang kontraknya selama dua tahun, fokus kini tertuju pada masa depan Ibrahima Konate.
Pemain asal Prancis itu hanya menyisakan satu tahun kontrak di Anfield, dan meski negosiasi telah berlangsung sejak akhir Mei, belum ada kesepakatan yang tercapai.
Jika negosiasi terus menemui jalan buntu, Liverpool berisiko kehilangan bek andalan mereka secara gratis musim panas tahun depan. Real Madrid dan Paris Saint-Germain (PSG) dikabarkan siap menampung Konate jika situasi ini berlanjut.
Tantangan Gaya Bermain dan Slot Effect
Berada di bawah pelatih baru Arne Slot, Liverpool mulai lebih sering membangun serangan dari belakang.
Gaya bermain ini menyoroti kelemahan Konate dalam distribusi bola, meski ia sempat menunjukkan perkembangan lewat satu assist apik saat melawan Ipswich Town.
Penampilannya pasca-cedera juga tidak selalu meyakinkan. Konate tampil cemerlang saat menghadapi Manchester City, namun tampil buruk saat kalah dari Fulham — membuat posisinya tak lagi sepenuhnya aman.
Sumber: Liverpool Echo