Bola.com, Jakarta - Premier League 2024/2025 masih menyisakan cerita pilu. Satu di antaranya adalah deretan bintang mahal yang ternyata tak bisa berkembang. Hal tak enak lainnya, beberapa mengalami penurunan permainan.
Beberapa pemain tidak berhasil memenuhi harapan meskipun mereka mendapatkan kesempatan bermain secara reguler. Penurunan performa ini menjadi perhatian khusus, terutama bagi tim-tim besar yang mengandalkan aksi-aksi para bintang itu.
Baca Juga
Bagi sejumlah pemain, musim ini tidak memberikan kepuasan yang diharapkan. Mereka tampak kesulitan mempertahankan kualitas permainan yang sama seperti pada musim-musim sebelumnya.
Konsistensi adalah tantangan yang sangat berat di kompetisi seketat Premier League. Dalam satu musim, reputasi seorang pemain bisa berubah drastis, tergantung pada performa yang ditunjukkan.
Para pemain tersebut tentunya berharap untuk bangkit kembali di musim yang akan datang. Berikut adalah tiga nama yang tampil jauh di bawah standar terbaik mereka selama musim 2024/2025, dan kemungkinan bakal bangkit lagi pada periode selanjutnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Phil FodenĀ
Phil Foden sempat menunjukkan penampilan sangat mengesankan dan sukses membantu Manchester City meraih gelar juara liga. Berbekal 27 gol, ia menjadi bintang utama tim, terutama saat menggantikan Kevin De Bruyne yang tidak bisa bermain karena cedera.Ā
Namun, sayangnya, performa cemerlang tersebut tidak dapat diteruskan di musim 2024/2025. Foden hanya mencetak 11 gol dari total 46 penampilan dan jarang mendapatkan kesempatan bermain di paruh kedua musim tersebut.
Berbagai faktor, seperti cedera pada pergelangan kaki dan beberapa isu non-teknis, juga berkontribusi terhadap penurunan performanya. Ia membutuhkan waktu beristirahat selama musim panas ini agar dapat kembali ke performa terbaiknya.Ā
Foden akan berusaha keras kembali menjadi andalan tim dan menunjukkan kemampuannya yang sesungguhnya. Di musim mendatang, ia diharapkan bisa bangkit dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi Manchester City.
Rasmus Hojlund
Rasmus Hojlund pernah memperlihatkan bakat yang menjanjikan saat debutnya di Manchester United. Striker muda yang berasal dari Denmark ini berhasil mencetak 16 gol di berbagai kompetisi.
Sehingga banyak pihak menilai dia mampu memenuhi harapan yang ada. Namun, musim 2024/2025 ternyata jauh lebih menantang bagi Hojlund. Ia hanya mampu mencetak empat gol di Premier League dan terlihat kesulitan dalam menghadapi tekanan yang ada.
Akibat performa yang kurang memuaskan, MU tercatat sebagai tim dengan jumlah gol terburuk kelima di musim ini. Seiring dengan situasi ini, rumor mengenai kemungkinan kepindahan Hojlund ke Serie A semakin menguat.Ā
Banyak pengamat yang memperdebatkan masa depan sang pemain. Ada yang berpendapat, perubahan lingkungan bisa menjadi langkah yang baik untuknya.Ā
Namun, jika bertahan di Manchester United, pelatih Ruben Amorim akan memberikan ruang khusus dengan komposisi pemain yang berbeda. Bisa jadi, Hojlund akan mendapatkan 'feel' baru setelah musim lalu yang tak mengenakkan.
Raheem Sterling
Raheem Sterling bergabung ke Arsenal dengan harapan dapat menunjukkan performa terbaiknya. Namun, kenyataannya di lapangan sangat berbeda dan harapan tersebut tidak pernah terwujud.Ā
Penampilan Sterling lebih mengecewakan ketimbang dua musim terakhirnya saat bermain untuk Chelsea. Dari 27 pertandingan yang dilakoninya, ia hanya berhasil mencetak satu gol, yang terjadi di Piala Liga melawan Bolton.
Dengan gaji yang tinggi dan kontrak yang berlaku hingga 2027, Chelsea kini menghadapi dilema yang cukup besar. Melepaskan Sterling bukanlah pilihan yang mudah di pasar transfer.Ā
Situasi ini menimbulkan pertanyaan mengenai masa depan pemain tersebut dan bagaimana klub akan mengatasi masalah ini. Andai Sterling kembali ke Chelsea, ia butuh menit bermain lebih.
Beberapa pihak menilai, lebih baik Sterling tak lagi di London, dan mencoba berada di klub lain. Jika berhasil, Sterling bisa kembali membahayakan bagi lawan-lawan klubnya di musim depan.