Sukses


Ayah Florian Wirtz Merasa Tak Enak Anaknya Pilih Liverpool ketimbang Bayern Munich

Ayah Florian Wirtz menjelaskan alasan sang anak memilih Liverpool daripada Bayern Munich.

Bola.com, Jakarta Ayah Florian Wirtz menjelaskan alasan sang anak memilih Liverpool daripada Bayern Munich.

Mantan penyerang Bayer Leverkusen ini sempat ditawari kedua klub raksasa tersebut, tetapi akhirnya memutuskan untuk meninggalkan rumah dan Bundesliga demi Merseyside.

Orang tua Wirtz menjadi perwakilan kunci bagi sang pemain di puncak negosiasi.

"Arne Slot memaparkan filosofi bermainnya, taktik tim dalam penguasaan bola dan menekan, serta bagaimana Florian dapat mengembangkan kekuatannya di area-area tersebut," ujar ayahnya, Hans, kepada Der Spiegel.

"Ini memberikan kesan yang mendalam bagi Florian. Kondisi latihan di Liverpool juga sangat mengesankan," katanya.

"Arne Slot telah membuat Florian terkesan di lapangan. Dia juga orang yang sangat menyenangkan."

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Sepak Bola Inggris

Selain itu, Premier League menjadi pertimbangan kuat Florian untuk gabung Liverpool. Pendekatan The Reds juga menarik minat sang pemain

"Pelatih terbaik Florian selalu memberinya banyak kebebasan. Dan mereka yang memiliki empati terbesar juga telah menghubungi Florian, beber sang ayah.

Ia menganggap sepak bola di Inggris menarik karena mengandalkan kecepatan dan dinamisme."

 

3 dari 3 halaman

Tak Enak kepada Bayern

Mengenai Bayern, Hans juga merasa tak enak karena memiliki hubungan baik dengan petinggi klub tersebut..

"Situasi dengan Bayern sulit karena Uli Hoeness dan Karl-Heinz Rummenigge telah melakukan upaya luar biasa dan juga menganalisis dengan jelas berbagai kemungkinan proyek," ungkapnya.

"Saya sangat menghormati Uli Hoeness dan pencapaian-pencapaiannya sepanjang hidupnya. Setelah Florian mengalami robekan ligamen krusiatum pada tahun 2022, ia tanpa pamrih membantu kami dengan cepat mendapatkan janji temu untuk operasi di Innsbruck," lanjutnya.

"Kami masih berterima kasih kepadanya untuk itu. Itulah mengapa panggilan telepon terakhir dengan Uli Hoeness sangat sulit bagi saya. Kami telah berbicara beberapa kali sebelumnya, jadi ia bersikap objektif dan seadil yang pernah saya kenal."

"Tapi tentu saja, ia tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Lagipula, ia secara pribadi telah bekerja keras untuk mengamankan transfer ini."

Video Populer

Foto Populer