Sukses


Eric Cantona Kecam Jim Ratcliffe yang Dinilai Menghancurkan MU

Eric Cantona melontarkan kritik paling tajam untuk Jim Ratcliffe.

Bola.com, Jakarta - Legenda Manchester United, Eric Cantona, kembali melontarkan kritik tajam terhadap para pemilik klub.

Sosok yang begitu dihormati para pendukung Setan Merah itu mengaku makin menjauh dari tim yang membawanya meraih empat gelar Premier League, terutama karena keputusan-keputusan orang-orang yang kini mengelola klub.

Selama bertahun-tahun Cantona dikenal sebagai pengkritik vokal keluarga Glazer. Namun, belakangan, sasaran kritik tersebut beralih kepada Jim Ratcliffe.

Sejak miliarder asal Monako itu mengambil alih kendali operasional sepak bola pada Februari 2024 setelah membeli 27 persen saham klub, berbagai kebijakan penghematan yang diterapkannya menuai kecaman dari Cantona dan banyak pihak lainnya.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 5 halaman

Sudah Berusaha

Dalam pernyataan terbaru, mantan pemain bernomor punggung 7 tersebut mengungkap bahwa ia sempat menawarkan diri untuk membantu Ratcliffe, tetapi tawaran itu tidak pernah mendapat jawaban sesuai harapannya.

"Saya memiliki banyak minat dan proyek lain, tetapi saya berpikir selama dua atau tiga tahun saya mungkin bisa menyingkirkan itu semua dan mencoba memberikan sesuatu untuk klub ini, klub yang sudah memberikan segalanya kepada saya," ujar Cantona dalam acara "An Evening with Eric The King Cantona".

"Namun, Ratcliffe tidak terlihat tertarik. Saya sudah melakukan apa yang harus saya lakukan, jadi kini saya tidak merasa bersalah lagi. Saya sudah berusaha sebaik mungkin," tambahnya.

Cantona juga menyinggung warisan besar Sir Alex Ferguson. Menurutnya, gaya sepak bola menyerang nan indah yang dibangun Ferguson seharusnya dijadikan pijakan para pemilik baru.

"Sir Alex Ferguson menciptakan gaya sepak bola menyerang yang sangat indah, yang seharusnya digunakan para pemilik baru. Sebaliknya, mereka justru menghancurkannya," ucap Cantona.

3 dari 5 halaman

Reaksi Keras

Cantona direkrut Ferguson dari Leeds pada 1992 dan kerap disebut sebagai potongan terakhir yang menyempurnakan fondasi dinasti besar MU.

Ia berperan penting dalam keberhasilan klub mengakhiri puasa gelar liga sejak era 1960-an dan turut memenangkan tiga dari 13 gelar Premier League yang diraih Ferguson selama masa kejayaannya.

Ferguson mundur pada 2013, tetapi tetap berada dalam struktur klub hingga akhirnya dikeluarkan dari daftar gaji pada Februari 2025 oleh Ratcliffe dan jajaran direksi baru.

Saat itu Cantona langsung menyampaikan reaksi keras melalui Instagram.

"Sir Alex Ferguson seharusnya diizinkan melakukan apa pun yang ia inginkan di klub ini sampai hari ia meninggal," tulisnya ketika itu.

"Sungguh kurang ajar. Ini benar-benar memalukan. Sir Alex Ferguson akan selamanya menjadi bos saya! Dan saya melempar mereka semua ke dalam satu kantong besar berisi kotoran!" kecam Cantona, tajam.

4 dari 5 halaman

Cantona dan MU yang Kian Menjauh

Sejak itu Cantona mengaku tidak lagi merasa dekat dengan klub.

"Saya mendukung United karena saya benar-benar mencintai United, tetapi sekarang jika saya adalah seorang fans dan harus memilih klub, saya rasa saya tidak akan memilih United," ujarnya.

Menurut Cantona, arah klub saat ini tak lagi sejalan dengan nilai-nilai yang ia pegang.

"Saya tidak merasa dekat dengan keputusan-keputusan seperti ini. Mereka punya strategi lain, punya proyek lain. Apakah saya merasa dekat dengan proyek itu? Saya rasa tidak," katanya.

Ia menekankan pentingnya rasa hormat.

"Bagi saya, sangat penting untuk menghormati orang-orang seperti kalian (para fans), menghormati pelatih kalian, dan rekan setim kalian," katanya lagi.

5 dari 5 halaman

Kecaman Cantona

Namun, menurutnya, situasi itu justru bertolak belakang sejak kedatangan Ratcliffe.

"Saya rasa sejak Ratcliffe datang, semuanya terjadi sebaliknya dan tim direksi ini mencoba menghancurkan segalanya dan mereka tidak menghormati siapa pun. Mereka bahkan ingin mengubah stadion," ucapnya.

Cantona juga menyoroti perubahan suasana di Old Trafford.

"Atmosfer di stadion kini berbeda, sayangnya."

Ia bercerita bahwa saat menghadiri laga melawan Manchester City musim lalu, suasananya terasa jauh lebih sunyi.

"Saya pergi ke Old Trafford musim lalu untuk pertandingan melawan Manchester City, dan menurut saya suasananya sangat sepi," ungkapnya.

Menurutnya banyak pendukung memilih laga tandang.

"Fans United lebih memilih pergi ke pertandingan tandang, bersama fans sejati, ketimbang dikelilingi orang-orang dari berbagai belahan dunia yang datang hanya untuk ke toko merchandise," sentil Cantona, yang kini berusia 59 tahun.

 

 

Sumber: Talksport

Video Populer

Foto Populer