Sukses


Alexander Isak Akui Awal Kariernya di Liverpool Belum Sesuai Harapan

Alexander Isak membuat pengakuan jujur tentang kiprah awalnya bersama Liverpool.

Bola.com, Jakarta - Alexander Isak secara terbuka mengakui bahwa periode awalnya bersama Liverpool jauh dari kata ideal.

Penyerang asal Swedia itu menjalani bulan-bulan pertama yang penuh gangguan cedera sejak tiba di Merseyside.

Didatangkan dengan mahar 125 juta paun, menjadikannya pemain termahal dalam sejarah sepak bola Inggris, Isak belum mampu mendekati ekspektasi yang melekat pada banderol tersebut.

Ia bahkan harus menunggu 16 hari sebelum mencatat debut, setelah persiapan pramusimnya buyar akibat tarik-ulur melelahkan dengan klub lamanya, Newcastle United.

Pelatih Liverpool, Arne Slot, pun memilih memasukkan Isak secara perlahan ke skema tim.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Dipantau Ketat

Kehati-hatian itu terbukti tepat. Isak kembali bermasalah dengan otot usai tampil sebagai starter dalam dua laga dalam rentang empat hari, hingga harus absen pada empat pertandingan terakhir Liverpool.

Kendati cukup bugar untuk mengisi bangku cadangan saat menghadapi Manchester City pekan lalu dan tampil singkat bersama Timnas Swedia pada Minggu dini hari lalu, kondisi fisiknya tetap harus dipantau ketat.

"Ini belum optimal," ujar Isak kepada Aftonbladet setelah kembali menelan kekalahan musim ini.

Sejauh musim 2025/26, ia sudah tampil 12 kali untuk klub dan negara, tetapi hanya mencatat satu gol dan delapan kekalahan.

"Tapi, ketika saya berada di lapangan, saya tidak mencari alasan," lanjutnya.

"Saya selalu ingin bermain sesuai kemampuan dan tampil baik. Namun, ya, rasanya berat ketika harus menepi dan tidak bisa membantu atau memberi kontribusi," kata Isak.

 

3 dari 3 halaman

Bukan Hal Baru

Riwayat cedera Isak sebenarnya bukan hal baru. Selama tiga musim di Newcastle, ia melewatkan 38 pertandingan, setara satu musim penuh di Premier League.

"Selalu ada rasa frustrasi ketika cedera, entah itu absen satu laga atau beberapa," kata Isak.

"Itu selalu jadi situasi terburuk bagi pemain," tambah striker berusia 26 tahun itu.

Meski demikian, ia berusaha melihatnya secara realistis.

"Tidak banyak hal yang mudah dalam sepak bola. Tapi, seiring pengalaman, Anda belajar menghadapi semuanya. Begitu juga dengan cedera dan hal lainnya. Anda belajar mengatasinya dan kembali dengan cara yang tepat," ucapnya.

 

Sumber: SI

Lihat Selengkapnya

Video Populer

Foto Populer