Sukses


Begini Sikap Arab Saudi soal Isu Penjualan Newcastle untuk Mendanai Akuisisi Barcelona

Sikap Arab Saudi terkait kemungkinan menjual Newcastle United demi membiayai rencana pengambilalihan Barcelona akhirnya terungkap.

Bola.com, Jakarta - Sikap Arab Saudi terkait kemungkinan menjual Newcastle United demi membiayai rencana pengambilalihan Barcelona akhirnya terungkap.

Dana Investasi Publik Arab Saudi (Public Investment Fund/PIF) disebut telah memberi sinyal jelas mengenai rumor tersebut, di tengah kabar bahwa Putra Mahkota Mohammed bin Salman sedang menyiapkan tawaran fantastis senilai 10 miliar euro untuk mendapatkan kendali finansial atas klub raksasa Spanyol itu.

Jika terwujud, langkah tersebut tentu akan menjadi suntikan besar bagi kondisi keuangan Barcelona.

Klub juara La Liga itu saat ini menanggung beban utang mendekati dua miliar paun, situasi yang membuat mereka hanya mampu mengeluarkan belanja di bawah 30 juta paun pada bursa transfer musim panas 2025.

Hanya, setiap upaya pengambilalihan dipastikan tidak sederhana, mengingat struktur kepemilikan Barcelona yang berbasis keanggotaan, dengan para anggotanya dikenal sangat menjunjung tinggi tradisi klub.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Peluang Investasi

Meski begitu, peluang investasi tetap terbuka. PIF dalam beberapa tahun terakhir tercatat telah mengucurkan dana besar ke berbagai cabang olahraga.

Namun, masih belum jelas apakah investasi potensial ke Barcelona akan dilakukan langsung oleh Mohammed bin Salman atau melalui PIF, lembaga yang dipimpinnya sebagai ketua.

Opsi kedua inilah yang memunculkan kembali pertanyaan mengenai masa depan kepemilikan Newcastle United.

Saat ini, PIF menguasai 85 persen saham Newcastle United. Di bawah kepemilikan tersebut, The Magpies menjalani proyek jangka panjang bersama Eddie Howe, dengan pencapaian terbesar sejauh ini adalah keberhasilan meraih trofi pertama dalam 70 tahun setelah menjuarai Carabao Cup usai mengalahkan Liverpool di partai final awal tahun ini.

Namun, tidak ada indikasi bahwa kepemilikan yang dipimpin Arab Saudi itu berniat mengalihkan fokus investasinya ke tempat lain.

Koresponden senior sepak bola Give Me Sport, Ben Jacobs, mengungkapkan pada Desember 2022 bahwa tidak ada kemungkinan PIF akan menjual sahamnya di Newcastle.

3 dari 4 halaman

PIF Tegaskan Posisi Newcastle United

Setahun kemudian, Amanda Staveley, mantan CEO klub yang sebelumnya memiliki enam persen saham bersama suaminya, Mehrdad Ghoudoussi, sebelum meninggalkan Newcastle tahun lalu, menyampaikan pandangannya dalam "Financial Times Football Summit", dikutip Sky Sports.

"Kami sejak awal sangat jelas menginginkan klub dengan basis penggemar yang penuh gairah, dan kami mendapatkannya," kata Staveley.

"Kami juga menginginkan klub yang bisa dibeli dengan harga terjangkau karena kami (Staveley dan Ghoudoussi) juga merupakan mitra PIF. Kami tidak mengejar Tottenham, Chelsea, atau Liverpool yang luar biasa itu."

"Saya penggemar berat Liverpool, dan kami sempat mencoba membelinya. Namun, ketika kami masuk ke sebuah pertandingan Newcastle, kami berkata, 'Mengapa harus menghabiskan X miliar ketika Anda bisa mengeluarkan 350 juta paun?"

September lalu, Newcastle menunjuk David Hopkinson sebagai CEO baru. Pria berusia 54 tahun itu mengatakan kepada BBC Sport awal bulan ini bahwa ia berkomunikasi setiap hari dengan pihak PIF.

"Ini adalah pemain global yang sangat, sangat besar," ujar Hopkinson tentang PIF.

"Namun, saya sungguh percaya dari lubuk hati terdalam bahwa kami (Newcastle) adalah investasi favorit mereka. Kami menyita begitu banyak perhatian dan perasaan mereka, jauh lebih besar dari yang seharusnya jika melihat besarnya investasi mereka," imbuhnya.

4 dari 4 halaman

Posisi PIF di Antara Pemilik Klub Terkaya Dunia

Melalui Public Investment Fund Arab Saudi, Newcastle United kini memiliki pemilik terkaya di dunia sepak bola, dengan selisih kekayaan lebih dari 450 miliar paun dibanding pemilik klub lainnya.

Hubungan tersebut menjadi sangat berharga bagi Newcastle, terutama jika mengingat pengalaman mereka di bawah kepemilikan sebelumnya, Mike Ashley, yang minim ambisi hingga sempat membuat klub terdegradasi ke Championship.

Ketika PIF mengakuisisi 80 persen saham Newcastle pada 2021, ekspektasi publik kala itu adalah terjadinya transformasi besar seperti yang pernah dilakukan Roman Abramovich di Chelsea atau Sheikh Mansour di Manchester City.

Namun, hal tersebut tidak sepenuhnya terjadi karena konsorsium yang dipimpin Arab Saudi memilih untuk tidak menghamburkan dana secara berlebihan.

Meski begitu, arah klub tetap berubah signifikan. Sejak pengambilalihan, Newcastle telah menghabiskan sekitar 730,85 juta paun untuk mendatangkan 27 pemain.

Perbedaannya terletak pada strategi belanja, di mana dana tersebut tidak difokuskan pada satu atau dua nama besar, melainkan disebar untuk meningkatkan kualitas dasar skuad secara keseluruhan.

 

Sumber: Give Me Sport

Video Populer

Foto Populer