Sukses


Maverick Vinales dan Rekor Buruk Balapan Basah

Misano - Pembalap Movistar Yamaha, Maverick Vinales, gagal naik podium pada balapan basah MotoGP San Marino di Sirkuit Misano, Minggu (10/9/2017). Hasil ini kurang menggembirakan karena pebalap Spanyol tersebut start dari posisi terdepan. 

Vinales akhirnya finis keempat dengan catatan waktu 50 menit 58,124 detik. Dia kalah dari pembalap Ducati, Danilo Petrucci dan Andrea Dovizioso yang fini di posisi kedua dan ketiga. Vinales juga kalah telak dari Marc Marquez yang keluar sebagai pemenang.

Ini merupakan kali ketiga Vinales gagal naik podium di balapan basah sepanjang MotoGP 2017. Sebelumnya, Vinales terjatuh saat balapan basah di MotoGP Belanda, 25 Juni dan finis di posisi keempat MotoGP Jerman, 2 Juli.

Vinales sebenarnya juga sangat menyadari kelemahannya tersebut. Jelang MotoGP San Marino, dia mengungkapkan harapannya supaya balapan tak direcoki hujan. Apalagi, pebalap berjuluk Top Gun tersebut merasa sudah menemukan setelan motor terbaik untuk trek kering. 

Sayangnya harapan Vinales tak terwujud. Hujan deras mengguyur Sirkuit Misano, termasuk pada balapan Moto3 dan Moto2. Gara-gara hujan tersebut, hanya 15 pebalap yang mampu finis di kelas MotoGP. 

"Saya rasa kali ini tidak mengecewakan, terutama setelah kesulitan yang saya hadapi di Jerman dan Belanda saat hujan. Di dua balapan itu, saya kehilangan banyak waktu saat sesi kualifikasi," katanya, dikutip dari GPOne.

"Tapi saat di San Marino, saya menerima umpan balik yang bagus dari kerangka dan beberapa elektronik. Sebenarnya, saya cukup puas karena sulit bisa finis di posisi keempat. Terlebih lagi, Marquez dan Petrucci tampil luar biasa," ujar Maverick Vinales

2 dari 2 halaman

Masalah Yamaha di Balapan Basah

Rider berusia 22 tahun itu juga mengungkapkan titik terlemah Yamaha saat balapan basah. Yamaha YZR-M1 dinilai Vinales tidak seimbang dalam hal akselerasi.

"Saya berjuang dengan daya cengkeram, terutama di bagian kiri. Sebenarnya, saya punya banyak risiko terjatuh beberapa kali. Masalah utama kami berasal dari daya tarik," ucapnya.

"Di pengangan kiri, saya seperti memegang es, sangat kaku. Tapi sepertinya, saya tidak punya pegangan di sana. Untuk memperbaikinya, kami harus fokus pada alat-alat elektronik," ujarnya.

Video Populer

Foto Populer