Sukses


Setelah Berkonflik, Rossi Kini Balik Beri Tekanan kepada Yamaha

Bola.com, Jerez - Pembalap Monster Energy Yamaha, Valentino Rossi, mengakui sempat terlibat konflik dengan Yamaha selama empat hari gara-gara ingin mengubah settingan motor menjelang balapan MotoGP Andalusia, Minggu (26/7/2020).

Namun, Valentino Rossi mengklaim tidak ada perpecahan dengan Yamaha. Dengan bercanda, ia mengatakan hanya sekadar memberikan tekanan kepada Yamaha setelah podium yang diraihnya pada MotoGP Andalusia 2020.  

Menurut Rossi, keberhasilan naik podium ketiga pada MotoGP Andalusia 2020, di Sirkuit Jerez, hasil dari perubahan itu karena dirinya bisa membalap sesuai settingan motor yang disukainya. 

Valentino Rossi mengatakan settingan motor yang diubah cukup banyak. Sejak 2018, teknisi Yamaha mencoba berbagai cara untuk memecahkan masalah pada ban belakang. Namun, solusi itu tidak cocok dengan gaya membalap Rossi. 

"Banyak hal. Kami berjalan ke arah berbeda. Poinnya, antara 2018 dan 2019, para teknisi mencoba cara lain untuk memecahkan masalah pada pemakaian ban belakang. Pada awalnya, semuanya berjalan bagus. Saya dapat dua podium. Tapi, setelah itu tak ada lagi, karena saya tak bisa membalap sesuai yang saya sukai, ketika hendak membelok. Tapi saya tidak bermaksud mencari-cari alasan atas hasil saya," urai Rossi, seperti dilansir GP One, Senin (27/7/2020). 

Meskipun sempat terlibat konflik dengan Yamaha, Rossi mengaku selalu mencintai timnya dengan sepenuh hati. Apalagi hubungan Rossi dengan Yamaha adalah cerita panjang yang sangat berharga baginya. 

"Saya pembalap Yamaha dengan sepenuh hati dan kami punya cerita hebat bersama-sama. Saya hanya ingin memberikan tekanan kepada mereka setelah hasil bagus," kata Valentino Rossi sembari tertawa. 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

2 dari 2 halaman

Periode Sulit

Valentino Rossi mengalami periode sulit yang cukup lama. Dia harus menunggu lebih dari setahun untuk kembali naik podium. 

Sebelum merebut podium ketiga di MotoGP Andalusia, Rossi bahkan mengaku sempat frustrasi dan berpikir untuk pensiun. Penyebabnya adalah hasil buruk di MotoGP Jerez. Saat itu, The Doctot gagal finis karena masalah teknis di motornya. 

Perfoma Rossi di MotoGP Jerez sangat bertolak belakang dengan rekan setimnya, Marc Marquez, maupun pembalap Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo. Quartararo berhasil jadi kampiun, sedangkan Vinales finis di posisi kedua. 

Setelah melakukan perubahan settingan motor, Rossi akhirnya bisa mendekati pencapaian kedua pembalap itu. Pada MotoGP Andalusia, Yamaha berhasil melakukan sapu bersih melalui Quartararo, Vinales, dan Rossi. 

Sumber: GP One 

Video Populer

Foto Populer