Sukses


4 Alasan Franco Morbidelli Bisa Juara Dunia MotoGP 2020: Valentino Rossi Bisa Memainkan Peran Penting

Bola.com, Jakarta - Kini setelah penuh drama dan kejutan, MotoGP 2020 sudah memiliki delapan pembalap berbeda meraih kemenangan, 15 rider bisa finis podium, dan enam pembalap sedang bersaing ketat menjadi juara dunia.

Saking ketatnya, sang pimpinan klasemen, Joan Mir hanya unggul 14 poin dari posisi kedua, Fabio Quartararo. Jika ditotal pembalap yang menempati posisi 1-6 hanya berselisih 32 poin.

Artinya sedikit saja kesalahan, peta persaingan masih bisa berubah sangat cepat. MotoGP Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, akhir pekan ini, bakal sangat penting untuk melihat siapa di antara keenam pembalap teratas dengan peluang terbesar.

"Franco Morbidelli punya potensi untuk jadi juara dunia," kata Andrea Dovizioso dalam sebuah kesempatan. Jika seorang pembalap senior seperti Andrea Dovizioso sudah berbicara, berarti ada sebabnya.

Secara matematis, Franco Morbidelli, posisi keempat klasemen memang hanya tertinggal 28 poin dari pemuncak klasemen, Joan Mir. Lantas apa alasan pembalap Petronas Yamaha SRT sampai punya status kandidat juara dunia MotoGP 2020?

Berikut Bola.com beberkan empat alasannya dan ternyata Valentino Rossi bisa memainkan peran penting.

Saksikan Video Pilihan Kami:

2 dari 5 halaman

1. Motor 2019

Tidak seperti tiga pembalap Yamaha lain: Valentino Rossi, Fabio Quarararo, dan Maverick Vinales, sosok Franco Morbidelli hanya dibekali motor Yamaha YZR-M1 musim lalu bukan tahun 2020.

Dengan motor Yamaha YZR-M1 2019 ini, Franco Morbidelli bisa menang pada MotoGP Teruel ketika pembalap YZR-M1 2020, Quartararo dan Vinales sangat kesulitan.

Data statistik memperlihatkan, dengan motor 2019 ini, Quartararo bisa finis kedua MotoGP Valencia 2019. Sebuah indikasi, YZR-M1 2019 milik Morbidelli bakal kompetitif, akhir pekan ini.

Sebaliknya YZR-M1 2020 milik Quartararo, Vinales, atau Rossi masih penuh tanda tanya apakah bisa kencang di Valencia, baik saat melahap single lap maupun race lap.

3 dari 5 halaman

2. Tanpa Tekanan

Seperti kata Quartararo: "Saya tidak tertekan (dalam persaingan jadi juara dunia). Karena saya memperkuat tim satelit. Pembalap pabrikan yang merasakan tekanan."

Ya, faktor ini juga bisa menguntungkan Morbidelli. Karena tiga pesaing lain: Joan Mir, Vinales, dan Andrea Dovizioso semua berstatus pembalap pabrikan.

Apalagi seperti Quartararo, Morbidelli juga sudah mengantongi kontrak untuk musim depan. Jadi sudah tidak ada yang perlu dibuktikan lagi oleh juara dunia Moto2 2018 itu.

Yang ada di dalam pikirannya saat ini hanya perlu fokus tampil maksimal pada tiga seri terakhir MotoGP 2020.

4 dari 5 halaman

3. Sudah Membuktikan Pembalap Kompetitif

Walau bagaimanapun, Franco Morbidelli kini berstatus pembalap kedua setelah Fabio Quartararo yang bisa merasakan lebih dari satu kemenangan pada MotoGP 2020.

Sebuah bukti, Morbidelli memang tak perlu diragukan lagi kemampuannya untuk konsisten pada sebuah balapan, menjaga ban, dan finis pertama.

Saat menang MotoGP Teruel, Morbidelli juga seakan memperlihatkan, kini performanya memang lebih baik ketimbang kandidat juara dunia lainnya.

5 dari 5 halaman

4. Bantuan Valentino Rossi

Faktor keempat ini memang terdengar konyol. Namun bisa Anda bayangkan, jika pada sebuah balapan, Franco Morbidelli butuh poin untuk jadi juara dunia dan Valentino Rossi ada di depannya?

Sebagai seorang mentor dan pemilik akademi VR46, tentu sangat membanggakan buat Rossi bisa melihat anak didiknya jadi juara dunia. Jadi jawaban dari paragraf pertama sangat jelas: Rossi pasti memberikan jalan kepada Morbidelli.

Faktor keberadaan pembalap akademi lainnya seperti Pecco Bagnaia juga bisa menguntungkan Morbidelli dalam bersaing. Namun tentu syaratnya, Rossi dan Bagnaia harus memastikan bisa tampil kompetitif juga untuk mendukung Morbidelli.

Video Populer

Foto Populer