Sukses


Kisah Perceraian Valentino Rossi dengan Honda dan Perjudian ke Yamaha yang Berhasil

Bola.com, Jakarta - Beberapa waktu lalu, Valentino Rossi pernah ditanya soal tim pabrikan mana yang akan diajak kerja sama timnya jika mentas pada ajang MotoGP 2022. "Yang pasti bukan Honda, hubungan saya dengan mereka buruk," ujarnya.

Pertanyaan pun muncul. Ada apa dengan hubungan antara Valentino Rossi dan Honda? Bukankah pembalap asal Italia itu merasakan titel juara dunia MotoGP sebanyak empat kali bersama Honda?

Simak cerita ini. Segera setelah memenangkan gelar kelas 250cc pada tahun 1999 bersama Aprilia, Valentino Rossi menandatangani kontrak bersama Honda pada usia 20 tahun untuk mentas di kelas 500cc.

Pada saat itu, banyak yang menyarankan Valentino Rossi untuk setidaknya bertahan di kelas 250cc selama satu tahun lagi. Tapi lantaran bakat fantastis yang dimilikinya, ia melihat ada kesempatan emas gabung Honda di kelas 250cc.

Di tim Nastro Azzurro Honda kala itu, ia mampu mengambil alih seluruh tim teknis dari juara dunia lima kali Mick Doohan dengan kepala kru Jeremy Burgess.

Hasilnya bersama Honda, Valentino Rossi merasakan titel juara dunia musim 2000, 2001, 2002 dan 2003. Namun dari sinilah perseteruan antara Valentino Rossi dan Honda dimulai.

The Doctor merasa kesal karena manajemen tim Honda menilai kesuksesan yang diraih dirinya lantaran performa mumpuni motor Honda. Penilaian yang seakan meremehkan kemampuan Valentino Rossi. "Pembalap membuat perbedaan," ujarnya kala itu.

Saksikan Video Pilihan Kami:

2 dari 2 halaman

Nekat ke Yamaha dan Sukses

Diremehkan pihak Honda, Valentino Rossi muda bergejolak hatinya. Dia dengan berani mengambil risiko menandatangani kontrak dengan rival Honda, Yamaha untuk MotoGP 2004.

Kala itu, Yamaha masih membangun kekuatan di kelas premier. Kali terakhir pembalap Yamaha merasakan titel juara dunia pada tahun 1992 dan satu tahun sebelum Rossi gabung, tidak ada pembalap tim berlambang garpu tala itu bisa menang.

Ketika rumor pertama tentang kepergian Rossi ke Honda muncul pada musim gugur 2003, manajer Honda Kanazawa berseru: "Jika Rossi pergi, kami akan membuat motor yang lebih baik dan menghancurkannya."

Tapi sebaliknya Rossi terbukti tidak bisa dihancurkan. Dia bahkan memenangkan balapan pertama dengan motor Yamaha plus titel juara dunia MotoGP tahun 2004, 2005, 2008 dan 2009.

Sejak saat itu, Valentino Rossi menjadi musuh bebuyutan nomor 1 di Honda. Karena itulah jika memang memiliki tim di MotoGP, tampaknya mustahil ia bekerja sama dengan tim Honda.

 

Sumber: Speedweek

Video Populer

Foto Populer