Sukses


Ducati Beri Petuah kepada Pecco Bagnaia untuk Bisa Juarai MotoGP 2023

Bola.com, Jakarta - Manajer Ducati Lenovo Team, Davide Tardozzi, punya nasihat penting untuk Pecco Bagnaia jelang MotoGP 2023. Menurutnya, juara dunia bertahan itu harus belajar lebih dewasa dan mengurangi rasa frustrasi ketika tak berhasil memenangkan sebuah balapan. Tardozzi yakin inilah yang jadi kekurangan Bagnaia pada 2022.

Seperti yang diketahui, meski sukses meraih 10 podium dan 7 kemenangan, Bagnaia juga punya catatan buruk. Ia lima kali gagal finis, dan juga sekadar finis ke-15 alias meraih satu poin di Mandalika. Tardozzi, yang merupakan eks rider WorldSBK, meyakini hal inilah yang membuatnya merasa musim Bagnaia kurang sempurna.

Lewat MotoGP.com, Selasa (24/1/2023), Tardozzi menyatakan bahwa Bagnaia harus belajar menghapus inkonsistensinya ini pada 2023, apalagi akan ada 21 sprint race dan 21 main race. Format baru ini pun bakal membuat para pembalap sulit mengejar ketertinggalan kalau sekali saja melakukan kesalahan.

"Pecco harus lebih dewasa di beberapa area agar performanya sempurna. Pasalnya, tahun lalu ia baik di beberapa balapan, tapi melakukan kesalahan di balapan lainnya. Itu yang harus ia perbaiki pada 2023. Memang lucu mengatakannya, tetapi terkadang ia harus senang dengan posisi yang bukan nomor satu," ujar Tardozzi.

"Saya rasa, untuk menjadi juara MotoGP 2023, Anda kadang harus menerima bahwa Anda tak selalu bisa finis pertama, kedua, atau ketiga. Adanya 42 balapan sudah berat, jadi saya rasa lebih baik meraih poin pada setiap kesempatan. Itulah yang saya rasa akan jadi tips rahasia untuk jadi juara dunia," lanjutnya.

2 dari 4 halaman

Merasa Terhormat Bisa Pakai Nomor 1

Di lain sisi, Tardozzi juga menyatakan skuadnya sangat bersemangat menyambut musim 2023. Menjadi juara dunia bertahan tentu menghadirkan motivasi tersendiri. Apalagi Bagnaia memutuskan untuk memakai nomor balap 1 musim ini, nomor yang belum dipakai Ducati lagi sejak 2008, usai Casey Stoner juara pada 2007.

"Sungguh sebuah kehormatan bisa memakai nomor 1. Kami layak mendapatkannya, dan Pecco juga layak mendapatkannya. Jika Anda merupakan juara dunia, menurut saya Anda harus memakai nomor 1. Jadi, saya rasa kami mengambil keputusan yang tepat," ungkap Tardozzi.

"Tahun 2023 bakal berat dengan adanya 42 balapan. Jadi, bakal sulit untuk meraih gelar dunia lagi karena para rival kami juga sangat kuat. Namun, saya rasa Pecco dan Enea (Bastianini) punya skill yang baik untuk mencoba kembali meraih gelar dunia," pungkas pria asal Italia tersebut.

Bagnaia dan Bastianini akan kembali turun lintasan dalam tes pramusim MotoGP Malaysia di Sirkuit Sepang pada 10-12 Februari 2023. Tes kedua akan digelar pada 11-12 Maret 2023 di Sirkuit Algarve, Portimao, Portugal, yang juga akan menggelar seri pertama pada 24-26 Maret 2023.

3 dari 4 halaman

Keramat

Jika melihat ke belakang, bisa dihitung pakai jari, juara dunia era MotoGP menggunakan nomor 1. Jika ada sekalipun, mereka selalu gagal mempertahankan gelar.

Alhasil nomor motor 1 dianggap keramat. Penggunanya tidak ada yang berhasil: dari Casey Stoner, Jorge Lorenzo, dan Nicky Hayden.

Sejarah menulis, kali terakhir ada pembalap bisa mempertahankan titel juara dunia adalah Mick Doohan. Itupun terjadi saat masih eras 500cc musim 1998.

Casey Stoner pernah memilih nomor motor 1 pada musim 2008 bersama Ducati dan MotoGP 2012 bareng Honda. Pada kedua kesempatan ini, pembalap asal Australia itu gagal mempertahankan gelar.

Nicky Hayden pada musim 2007 dan Jorge Lorenzo di musim 2011 pernah mencoba nomor keramat ini. Hasilnya sama: zonk!.

Oleh karena itulah banyak juara dunia era MotoGP ogah menggunakan nomor keramat 1. Dari Valentino Rossi (46), Marc Marquez (93), Joan Mir (36) dan Fabio Quartararo (20) pilih bertahan dengan nomor motor lama.

4 dari 4 halaman

Alasan Pecco Bagnaia

Pada acara launching motor Ducati untuk MotoGP 2023, Pecco Bagnaia membenarkan sebuah pilihan sulit harus memilih nomor motor 63 atau 1.

"Prosesnya rumit, tapi akhirnya saya memilih nomor 1 pada sesi pemotretan tim pekan lalu," ujar anak didik Valentino Rossi itu.

"Sudah lama sejak kita melihat nomor 1 di MotoGP. Saya selalu mengagumi orang-orang yang membalap dengan nomor 1. Itu mewakili identitas Anda sebagai juara dunia."

"63 akan selalu menjadi nomor saya, dan saya akan menggunakannya bersama dengan nomor 1. Jadi saya akan memiliki angka 63 kecil di dalam nomor 1 dan di helm saya," lanjutnya.

Sumber: MotoGP.com

Disadur dari: Bola.net (Anindhya Danartikanya, 26/1/2023)

Video Populer

Foto Populer