Sukses


MotoGP Belanda 2025: Pedro Acosta Ungkap Penyebab Tak Biasa di Balik Maraknya Crash di Assen

Beberapa kecelakaan di Assen pada hari Jumat dijelaskan oleh Pedro Acosta.

Bola.com, Jakarta - Pedro Acosta mengungkap satu di antara faktor utama di balik banyaknya kecelakaan yang terjadi pada sesi latihan (FP) hari Jumat (27-6-2025) waktu setempat di MotoGP Belanda.

Cuaca dingin dan angin kencang di Sirkuit Assen terbukti menjadi tantangan serius bagi para rider, terutama dalam upaya menjaga performa ban.

Dua insiden besar yang melibatkan Ai Ogura dan Lorenzo Savadori memaksa sesi dihentikan dengan bendera merah. Selain itu, Marc Marquez mengalami kecelakaan dan harus tergelincir ke gravel, menambah daftar pembalap yang kesulitan di hari pertama akhir pekan balap.

Satu di antara penyebab utama, menurut Acosta, adalah penggunaan ban depan kompon medium yang ternyata tidak mampu bekerja optimal dalam kondisi dingin.

"Ya, bahkan bagi kami, saya sempat melakukan tiga run dengan ban depan medium," kata Acosta, pembalap pabrikan KTM.

"Sulit sekali membuat ban itu mencapai suhu ideal dan membuat motor terasa normal. Rasanya cukup aneh," imbuh pembalap berusia 21 tahun itu.

Kendati menghadapi tantangan tersebut, Acosta menekankan pentingnya tetap konsisten dan beradaptasi.

"Kondisinya dingin dan berangin seperti tahun lalu. Kami harus tetap maju," tegasnya.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Lonjakan Performa Acosta di Assen

Tahun lalu, saat masih berstatus rookie di kelas MotoGP, Acosta hanya mampu mencatatkan waktu tercepat ke-15 pada hari Jumat di Assen.

Namun, tahun ini, pembalap muda asal Spanyol itu tampil lebih matang dan langsung menempati posisi ketiga tercepat pada sesi kedua, hanya kalah dari Fabio Quartararo dan Alex Marquez.

Pembalap KTM terbaik berikutnya adalah Maverick Vinales, yang menempati posisi kedelapan.

Saat diminta menjelaskan peningkatan drastis performanya, Acosta menyebut kombinasi antara stabilitas motor dan pengalaman yang makin matang.

"Mungkin karena kami sekarang lebih tenang. Motornya juga lebih stabil, dan saya punya lebih banyak pengalaman dari tahun lalu. Saya merasa lebih santai di trek seperti ini," ujar Acosta.

Ia mengakui bahwa lintasan seperti Assen, Mugello, dan Silverstone sebelumnya menjadi tantangan besar bagi dirinya sejak di kelas Moto3 maupun Moto2. Namun, kini, Acosta merasa gaya balapnya mulai berkembang.

"Kami terus menyempurnakan gaya membalap saya. Saya juga mulai mencoba pendekatan berbeda," imbuhnya.

3 dari 4 halaman

Harapan Baru untuk KTM?

Performa awal Acosta di Assen memberikan optimisme baru bagi KTM yang tahun lalu kesulitan sepanjang akhir pekan di trek Belanda.

"Benar, kalau kita ingat tahun lalu, kami benar-benar kesulitan, dari FP1 sampai hari Minggu tidak ada yang berhasil kami capai. Jadi, hari Jumat kali ini bukan hari yang buruk," ujarnya.

Meski begitu, Acosta menegaskan bahwa masih ada pekerjaan rumah, terutama untuk mempersiapkan kecepatan balap menjelang sprint dan race utama.

"Kami harus mengecek race pace kami besok karena itu penting untuk balapan Sabtu dan Minggu. Tapi, untuk hari ini, kami harus senang," katanya.

4 dari 4 halaman

Jalan-jalan ke Markas Ducati

Menariknya, sebelum tiba di Assen, Pedro Acosta sempat menyita perhatian dengan kunjungannya ke Borgo Panigale, markas Ducati di Italia. Langkah ini tentu menimbulkan spekulasi mengingat masa depan Acosta di KTM sedang menjadi sorotan.

Namun, sang pembalap buru-buru meluruskan isu tersebut.

"Saya hanya ingin melihat motor klasik Casey Stoner di museum," katanya santai.

 

Sumber: Crash

Video Populer

Foto Populer