Sukses


Houston Rockets Vs Utah Jazz: Eksplorasi Zona Pertahanan

Bola.com, Jakarta - Houston Rockets akan menekan sistem bermain zona pertahanan Utah Jazz pada Play-off NBA Game 2 Babak Semifinal Wilayah Barat, di Toyota Center, Houston, Texas, Amerika Serikat (AS), Rabu (2/5/2018) atau Kamis (3/5/2018) pagi WIB. Menurut kubu Houston Rockets, area tersebut menjadi satu di antara titik lemah tim tamu.

Kapten Houston Rockets, James Harden mengungkapkan, strategi mengeksplorasi pola bertahan Utah Jazz menjadi senjata utama. Menurutnya, satu titik tersebut bisa didapat berdasar pengalaman pada game 1.

"Mereka punya kelemahan di sana, dan kami bisa melakukan itu pada dua kuarter awal. Mereka pasti akan berubah, tapi tidak akan secepat kilat. Artinya, kami akan unggul 2-0," sebut Harden, di Fox News.

Pada game 1, Houston Rockers unggul 110-96. Tuan rumah memanfaatkan inkonsistensi area pertahanan Utah Jazz, yang keropos pada babak pertama. Hal itu terbukti dari keunggulan 13 poin pada kuarter pertama.

Pada kuarter kedua, Houston Rockets kembali menabung angka kala menang 30-18. Artinya, pada babak pertama Houston Rockets sudah 'melepaskan diri; dari jangkauan Utah Jazz berkat skor 64-39.

Menurut Forward Utah Jazz, Joe Crawder, transisi dari bertahan tak berjalan maksimal pada babak pertama. Namun, setelah mendapat evaluasi di ruang ganti, semua kembali normal.

"Itulah yang membuat kami percaya diri bisa menang pada game 2. Sistem bertahan kami sudah kembali, hanya saja perlu kewaspadaan sejak awal, tak boleh lagi lengah," sebut Crowder.

Guard Houston Rockets, Chris Paul mengirim sinyal bahaya kepada rekan-rekannya. Ia berharap Houston Rockets tak jemawa. Baginya, Utah Jazz adalah kuda hita, terutama dari sisi pertahanan.

 

2 dari 2 halaman

Kewaspadaan Houston Rockets

"Tim mencoba menjadi kami secepat mungkin. Tim harus memerhatikan transisi dari menyerang ke bertahan. Game 1 memberi banyak pelajaran dan Jazz punya potensi merepotkan kami pada game 2," tegas Chris Paul.

Ucapan Chris Paul bisa tergambar dari performa Utah Jazz sejak babak reguler dan awal play-off. Mereka menjadi satu di antara tim yang memiliki catatan statistik menawan dari sisi bertahan.

Statistik NBA.com mengungkapkan, Utah Jazz mampu membuat lawan tak nyaman saat menembak, yakni hanya 43,3 persen yang masuk. Ada juga dari sisi permainan free throw yang menggambarkan konsistensi tak melanggar saat bertahan.

Walhasil, para roster Houston Rockets harus bekerja keras jika Utah Jazz sanggup merespons dengan membenahi sistem pertahanan. Namun, sepertinya tuan rumah tak terlalu memikirkan bahaya.

Maklum, pada game 1, barisan starter Houston Rockets mampu mencetak angka secara merata. Selain Trevor Ariza, empat pemain lain sanggup mencetak angka di atas 10 poin.

PJ Tucker mengoleksi 15 poin, disusul center Clint Capela (16 poin), Chris Paul (17 poin) dan James Harden (41 poin).

Pelatih Houston Rockets, Mike D'Antoni berencana tak mengubah sisi starting five. Menurutnya, komposisi tersebut menjadi senjata awal yang bisa mengoyak kekuatan Utah Jazz.

Hal itu berbeda dengan harapan Pelatih Utah Jazz, Quin Snyder. Kehilangan Ricky Rubio menjadi pukulan berat bagi Utah Jazz. Sayang, Quin Snyder tak sanggup menemukan sosok pengganti sang playmaker sekaligus mesin pencetak poin tersebut.

Namun, Quin Snyder memiliki rencana membawa pulang satu poin agar dua laga di kandang bisa maksimal. "Satu kesulitan kami adalah melakukan fastbreak dan konsisten saat bertahan," tegasnya.

Sayang, belum ada konfirmasi apakah Quin Snyder akan mengubah starter. Pada game 1, Quin Snyder memilih Derrick Favors, Royce O'Neale, Joe Ingles, Donovan Mithcell dan kapten Rudy Gobert. Beruntung, forward Jae Crowder sanggup memberi kontribusi tambahan dengan 21 angka dari bangku cadangan.

Quin Snyder yakin timnya akan memberi nuansa berbeda pada game 2 kontra Houston Rockets. "Rockets sangat bagus, tapi kami punya rencana lain," ancamnya.

Video Populer

Foto Populer