Perhatian Pengguna Tol! Segmen Klaten-Prambanan Mulai Dikenakan Tarif Mulai Besok

Rudy menjelaskan bahwa sistem transaksi yang diterapkan pada Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulon Progo segmen Klaten-Prambanan adalah sistem tertutup. Hal ini berarti pengguna jalan harus menggunakan satu kartu uang elektronik yang sama saat masuk dan keluar dari gerbang tol.

"Sebagai gambaran untuk pengguna jalan golongan I (kendaraan pribadi), tarif terjauh jika dari arah Kartasura dan keluar di GT Prambanan atau sebaliknya, dikenakan tarif sebesar Rp57.000. Sementara itu untuk jarak terdekat, masuk dari GT Klaten keluar di GT Prambanan atau sebaliknya, dikenakan tarif sebesar Rp15.000," ungkap Rudy.

Rudy juga mengingatkan pentingnya memastikan saldo cukup pada kartu uang elektronik sebelum melakukan perjalanan. Dengan adanya sistem transaksi tertutup, pengguna jalan harus menggunakan satu kartu yang sama untuk menghindari kesulitan saat bertransaksi di gerbang tol.

PT JMJ telah melakukan sosialisasi kepada pengguna jalan melalui berbagai saluran komunikasi. Sosialisasi tersebut mencakup media cetak, online, elektronik, media sosial, serta papan iklan dan Variabel Message Sign (VMS), untuk memastikan semua pengguna mendapatkan informasi yang diperlukan.

"Kami juga telah melakukan tahapan sosialisasi sesuai ketentuan yang berlaku termasuk, di antaranya high level meeting, yaitu melakukan audiensi dengan Pemerintah Daerah setempat dan melakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan para stakeholder," imbuh Rudy.

Panjang total Jalan Tol Yogya-Solo Segmen Kartasura-Prambanan mencapai 30,15 km, di mana saat ini 22,3 km sudah beroperasi dan dikenakan tarif. Jalan tol ini dibangun sejak tahun 2021 dengan masa konsesi selama 40 tahun.

Untuk proyek paket 1.2 Klaten-Purwomartani, progres konstruksi telah mencapai 87,90% dan pembebasan lahan 99,74%. Sementara itu, untuk paket 2.1A Purwomartani-Maguwoharjo, progres konstruksi baru mencapai 9,82% dan pembebasan lahan 91,55%.

Paket 2.2B JC Sleman-Trihanggo menunjukkan progres konstruksi 63,64% dengan pembebasan lahan 99,83%.

Ketika seluruh segmen terhubung, jalan tol ini diharapkan dapat mempermudah akses masyarakat menuju Jalan Tol Trans Jawa, baik ke arah Jawa Timur maupun Jakarta, serta berkontribusi pada Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN).

"Keberadaan jalan tol ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas wilayah Joglosemar (Jogja-Solo-Semarang), dan meningkatkan daya saing investasi di wilayah tersebut," ujarnya.