Sukses


Istana Beberkan Alasan di Balik Bongkar Pasang Kementerian pada Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo

Istana menjelaskan alasan bongkar pasang kementerian selama setahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Bola.com, Jakarta - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, memberikan penjelasan mengenai alasan Presiden Prabowo Subianto kerap melakukan perubahan struktur dan nomenklatur kementerian dalam satu tahun masa pemerintahannya.

Selama setahun menjabat, Prabowo tercatat telah tiga kali melakukan reshuffle Kabinet Merah Putih, langkah yang menimbulkan beragam tanggapan publik.

Namun, Prasetyo menegaskan bahwa perombakan tersebut bukan karena pemerintah masih mencari arah atau belum memiliki perencanaan matang.

Menurutnya, perubahan struktur kementerian dilakukan berdasarkan hasil evaluasi kinerja yang menunjukkan adanya bidang-bidang tertentu yang perlu diperkuat, sementara sebagian lainnya dinilai perlu disederhanakan.

"Ya enggak dong. Dalam perjalanannya, tidak mungkin semua perencanaan dari awal langsung sempurna. Kita menemukan bahwa di sektor tertentu perlu diperkuat, sementara di sektor lain terlalu besar dan harus dirampingkan,” ujar Prasetyo kepada wartawan, Jumat (17-10-2025).

Ia menambahkan, langkah-langkah penyempurnaan tersebut dilakukan agar program kerja pemerintah dapat berjalan lebih efektif dan sesuai target yang telah ditetapkan sejak awal masa jabatan.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Contoh Kasus

Prasetyo mencontohkan satu di antara hasil evaluasi yang mendorong adanya penyesuaian struktur pemerintahan, yakni temuan bahwa banyak pondok pesantren di Indonesia belum memiliki izin bangunan.

Kondisi ini, kata dia, menjadi alasan pemerintah menambah satu direktorat khusus yang berfokus pada penanganan persoalan tersebut, terutama dari sisi keamanan dan kelayakan bangunan.

"Kami menemukan hampir sebagian besar pondok pesantren tidak memiliki izin bangunan. Selama ini kami lalai. Masak kemudian tidak boleh menambah satu direktorat khusus untuk menangani masalah keamanan bangunan pesantren?" tuturnya.

Prasetyo juga mengingatkan agar publik menilai langkah pemerintah secara substantif dan proporsional, bukan hanya dari sisi frekuensi perubahan struktur kementerian. Menurutnya, setiap pemerintahan pasti melakukan pembenahan berkelanjutan seiring ditemukannya persoalan di lapangan.

'Ibarat pemain bola, kita merasa sudah jago dan berlatih setiap hari, tapi saat bertanding ternyata ada yang perlu diubah. Begitu juga dengan pemerintahan, perbaikan harus terus dilakukan," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Pembentukan Kementerian Baru

Seperti diketahui, dalam periode pertama pemerintahannya, Presiden Prabowo telah melakukan beberapa langkah penataan struktur kabinet. Satu di antaranya dengan membentuk Kementerian Haji dan Umrah, yang khusus menangani urusan penyelenggaraan ibadah umat Islam.

Selain itu, pemerintah melakukan reorganisasi terhadap Kementerian BUMN, yang kini berubah menjadi Badan Pengaturan BUMN (BP-BUMN).

Langkah ini diambil untuk memperjelas fungsi pengawasan dan pengelolaan aset negara secara lebih efisien.

Melalui perubahan-perubahan tersebut, Prasetyo menegaskan, pemerintah berupaya memastikan bahwa setiap lembaga negara bekerja lebih fokus, adaptif, dan tepat sasaran sesuai kebutuhan masyarakat dan dinamika zaman.

 

Sumber: merdeka.com

Lihat Selengkapnya

Video Populer

Foto Populer