Sukses


DIY Siapkan Langkah Pemerataan Wisata Jelang Libur Nataru 2025/2026, Tak Terpusat di Kota Yogya dan Sleman

Pemda DIY menyiiapkan strategi pemerataan wisata DIY jelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

Bola.com, Jakarta - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mulai menyiapkan strategi khusus menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

Persiapan ini difokuskan pada pemerataan arus wisatawan di seluruh wilayah DIY agar kunjungan tidak hanya menumpuk di Kota Yogyakarta dan Sleman.

Kepala Dinas Pariwisata DIY, Imam Pratanadi, menjelaskan bahwa peningkatan wisatawan domestik dalam beberapa tahun terakhir menuntut kesiapan destinasi di berbagai daerah.

Itulah mengapa, pemerintah daerah berupaya memastikan seluruh objek wisata unggulan siap menerima wisatawan selama periode liburan.

"Langkah ini penting agar pemerataan kunjungan wisata benar-benar terjadi dan semua wilayah dapat merasakan manfaat ekonomi dari sektor pariwisata," ujar Imam.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Sebaran Destinasi dan Peningkatan Layanan

Menurut Imam, strategi pemerataan tersebut tidak hanya berfokus pada pengalihan arus wisata ke daerah lain, tetapi juga mencakup peningkatan kualitas layanan serta promosi destinasi secara lebih masif.

Dinas Pariwisata berupaya menawarkan alternatif wisata menarik di tiga kabupaten lain, yakni Kulon Progo, Gunungkidul, dan Bantul agar wisatawan memiliki lebih banyak pilihan selain Yogyakarta dan Sleman.

"Kami ingin calon wisatawan mendapat banyak referensi tempat menarik di luar kota dan Sleman," ucapnya.

Berbagai destinasi unggulan sedang disiapkan untuk menjadi magnet baru di wilayah selatan, barat, dan timur DIY. Harapannya, penyebaran kunjungan ini mampu memberikan pengalaman berwisata yang lebih beragam bagi para pelancong.

3 dari 4 halaman

Antisipasi Risiko Bencana saat Musim Hujan

Selain menyiapkan destinasi, Pemda DIY memprioritaskan aspek keamanan wisatawan.

Mengingat musim hujan berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi, pemerintah daerah meminta seluruh pengelola objek wisata berisiko tinggi untuk meninjau ulang Standar Operasional Prosedur (SOP) penanganan darurat.

Kawasan pantai disebut menjadi satu di antara destinasi yang memiliki potensi risiko paling tinggi. Karena itu, evaluasi SOP di area tersebut menjadi prioritas utama.

"Yang kami pastikan adalah bagaimana para pengelola destinasi berisiko memastikan bahwa SOP-nya ditinjau kembali," tutur Imam Pratanadi.

Ia menambahkan, meski bencana alam tidak bisa sepenuhnya dicegah, kesiapan mitigasi menjadi kunci untuk meminimalkan dampaknya.

"Kami pastikan SOP itu benar-benar dijalankan dengan baik karena mencegah bencana alam tidak mungkin dilakukan," imbuhnya.

4 dari 4 halaman

Dampak Ekonomi

Imam berharap langkah pemerataan ini tidak hanya menjaga keseimbangan arus wisata, tetapi juga mendorong peningkatan kualitas destinasi di seluruh daerah.

Peningkatan fasilitas dan pelayanan akan mendorong wisatawan untuk lebih banyak berbelanja serta memperpanjang masa tinggal di DIY.

"Kami berusaha memastikan destinasi-destinasi itu terus meningkat kualitasnya sehingga pengunjung tidak ragu untuk spending," jelasnya.

Upaya ini sejalan dengan visi Pemda DIY untuk mengembangkan sektor pariwisata yang berkelanjutan serta memberikan manfaat ekonomi yang merata.

 

Sumber: merdeka.com

Video Populer

Foto Populer