Sukses


Kisah Tim Penyelamat di Kolam Renang Olimpiade

Bola.com, Jakarta Jika ada kolam renang yang tidak membutuhkan tim penyelamat atau lifeguard, mungkin tempat tersebut adalah Rio’s Olympic Aquatic Center yang menjadi salah satu venue pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Para perenang di kolam tersebut tampaknya lebih mengkhawatirkan risiko gagal naik podium dibanding kebutuhan diselamatkan dari kemungkinan tenggelam. 

Menurut peraturan di Brasil, setiap kolam yang berukuran lebih besar dari 6 meter x 6 meter, harus memiliki lifeguard. Tentu saja, peraturan tersebut juga berlaku untuk kolam renang Olimpiade Rio. Tak heran, tim penyelamat terlihat sibuk berpatroli mengawasi para perenang terbaik di dunia yang sedang bertanding di berbagai nomor. 

Bagaimana rasanya punya kewajiban menjaga para perenang Olimpiade yang kemampuan berenangnya tak perlu diragukan lagi? Ternyata, para penjaga kolam tersebut sering membuat tugas mereka sebagai bahan bercanda. 

 

“Kami sering bercanda satu sama lain, misalnya dengan berkata ‘kita harus menyelamatkannya!’”ujar Danielle Martelote, salah satu penjaga kolam Olympic Aquatics Stadium, merujuk kepada Michael Phelps. “Tapi kami tentu saja berharap mereka baik-baik saja.” tambahnya, seperti dilansir Bussines Insider, Selasa (9/8/2016). 

Tak heran, para anggota tim penyelamat tersebut kerap terlihat bosan saat mengawasi para atlet yang bertanding. Tapi, tetap saja jika sesuatu yang tidak terduga terjadi, mereka harus siap dan sigap bertindak.

“Mungkin peluaangnya (ada perenang yang harus diselamatkaa) satu banding sejuta, tapi tentu saja kami siap,” Anderson Fertes, penjaga kolam berusia 39 tahun kepada The New York Times. “Saya tidak berpikir mereka memerlukan kami, tapi tentu saja kami harus tetap waspada." tambahnya.

Keberadaan tim penyelamat di cabang renang Olimpiade mungkin saja sebenarnya tak terlalu dibutuhkan. Namun, tim penyelamat seperti itu juga ada di nomor olahraga air lainnya, sebut saja polo air, kayak, renang sinkronisasi, dan balap perahu layar. Di polo air benturan sering kali terjadi, sedangkan perenang sinkronisasi berisiko mengalami gegar otak. Jadi, keberadaan tim penyelamat sangat dibutuhkan untuk berjaga-jaga supaya tak terjadi hal-hal yang tak diinginkan. 

Sumber: New York Times, Business Insider Sport

Video Populer

Foto Populer