Sukses


Wawancara Aprilia Manganang: Tak Minder Dianggap seperti Pria

Bola.com, Jakarta - Aprilia Santini Manganang bukan nama yang asing di kancah voli Tanah Air. Perempuan yang akrab disapa April tersebut merupakan pemain andalan tim Jakarta Elektrik PLN.

Pevoli yang lahir di Tahuna, Sulawesi Utara, 27 April 1993 itu sukses mengantar timnya menjuarai Proliga 2015. Itu merupakan titel keempat Jakarta Elektrik setelah meraih prestasi serupa pada 2004, 2009, dan 2011.

April menjadi pemain yang paling banyak menyumbang angka bagi timnya pada partai final melawan Jakarta PGN Popsivo. Hampir 60 persen angka yang diperoleh Jakarta Elektrik PLN disumbangkan pemain bernomor punggung tujuh itu.

Tak cuma prestasi, kontroversi pun menjadi bumbu yang mengiringi perjalanan karier April yang baru lima tahun berkecimpung di dunia voli.

Sosok perempuan yang satu ini menimbulkan kontroversi saat membela Indonesia di ajang SEA Games 2015

Memiliki otot kekar dan dada bidang layaknya seorang laki-laki membuat April kerap mendapat cibiran. Status gendernya kerap dipertanyakan oleh pemain lawan.

Salah satu yang fenomenal adalah protes yang dilayangkan pelatih timnas voli Filipina, Roger Gorayeb, pada pertandingan pertama babak penyisihan grup SEA Games 2015.

Ia menggugat jenis kelamin April yang perawakannya lebih tampak seperti seorang pria. Bahkan kehadiran April di laga tersebut sempat dicemooh fans Filipina.

Bola.com pun berkesempatan mewawancarai April untuk mengetahui awal kariernya, kontroversi yang menimpanya, hingga rencana masa depannya.

Halo April, bagaimana awal mula Anda terjun ke dunia voli?

Awal pertama menekuni voli itu setelah lulus SMA pada 2011. Setelah itu saya bergabung dengan tim Alco Bandung dan ikut Proliga, ganti tim BNI 46, Manokwari Valeria, dan baru gabung Jakarta Elektrik pada musim lalu.

Dulu sempat menekuni basket, apa yang membuat Anda akhirnya memilih voli?

Sewaktu masih SMA, basket itu memang lagi populer. Tapi, saya lebih memikirkan ke depannya. Jadinya saya ambil voli, ditambah banyaknya pendapat yang mengarahkan saya ke voli. Saat itu saya juga memikirkan perekonomian keluarga dan di voli saya lebih banyak mendapat penghasilan.

Siapa atlet voli yang menginspirasi Anda?

Saya ngefans banget dengan Wilavan Apinyapong. Dia pevoli dari Thailand yang hebat.

Apa hobi Anda?

Saya suka travelling, saya lebih senang menikmati alam dan jarang berjalan-jalan di kota.

Memiliki fisik yang berbeda dengan rekan-rekan setim, tentu ada sejumlah anggapan miring. Apakah Anda sering merasa minder?

Tidak, menurut saya semua orang itu bisa berprestasi. Kalau saya menerima diri apa adanya. Tidak apa-apalah saya sudah begini mau bagaimana lagi.

Bagaimana cara Anda mengatasi anggapan-anggapan miring tersebut?

Saya malah menunjukkan hal-hal positif, jadi orang seperti saya itu bisa kan berprestasi. Di balik kekurangan saya juga punya banyak kelebihan.

Apa arti fans bagi Anda?

Saya dulu kurang paham soal fans. Tapi sewaktu Jakarta Elektrik juara musim lalu, jadi banyak fans. Saya selalu melayani permintaan mereka juga, kehadiran mereka menginspirasi banget.

Mereka suka bertanya bagaimana cara bermain voli. Saya mengajari saja apa yang saya tahu.

Apa target kamu bersama Jakarta Elektrik PLN di Proliga 2016?

Saya optimistis bisa mempertahankan gelar juara, karena saya percaya dengan rekan-rekan tim sekarang, apalagi saya dipercaya menjadi kapten mereka.

Kira-kira sampai kapan Anda ingin menjadi pevoli?

Saya inginnya sampai umur 28 tahun. Setelah itu ingin menjadi pengusaha di bidang bisnis.

Video Populer

Foto Populer