Sukses


4 Kelebihan dan Kekurangan Rio Haryanto Versi Media Asing

Bola.com, Jakarta - Performa pebalap Indonesia, Rio Haryanto, pada paruh pertama musim ini dinilai cukup lumayan bagi seorang rookie yang menjalani tahun pertama di ajang Formula 1 (F1). Meskipun belum mendulang poin, Rio dianggap sudah menunjukkan kapasitasnya saat menggeber mobil F1.

Sayangnya, kiprah Rio di ajang balapan jet darat terbesar di dunia terancam berakhir dini.  Pengidola Ayrton Senna tersebut harus menyerahkan dana senilai 7 juta euro (Rp 101 miliar) untuk mengamankan posisinya di Manor Racing hingga akhir musim. Jika tidak, GP Jerman di Sirkuit Hockenheim bisa jadi menjadi balapan terakhirnya. 

Manajemen Rio memastikan bakal bekerja keras pada jeda balapan musim panas selama tiga pekan ini untuk mencari sponsor baru yang bisa menyuntikkan dana seperti yang dibutuhkan sekarang. Setelah itu manajemen Rio bakal menggelar pertemuan dengan pihak Manor Racing untuk membahas kelanjutan kariernya di tim asal Inggris tersebut. 

Manajemen Rio sangat berharap sang pebalap bisa merampungkan tugasnya hingga akhir musim 2016. Apalagi, Manor juga menyatakan prioritas mereka adalah mempertahankan Rio, meski tak menutup kemungkinan mengambil opsi lain jika tak tercapai kesepakatan soal dana. 

Sembari menunggu kepastian masa depan Rio, media asing memutar kembali performa Rio dalam 12 seri balapan yang sudah dijalani. Mereka menilai putra Indah Pennywati dan Sinyo Haryanto ini memiliki kelebihan, namun juga beberapa kekurangan yang harus segera diperbaiki jika ingin tampil kompetitif di ajang balapan bergengsi itu. 

Yang jelas, dalam 12 balapan yang sudah dijalani Rio belum mendulang poin. Adapun rekan setimnya, Pascal Wehrlein berhasil mempersembahkan satu poin untuk Manor di GP Austria. Lalu, apakah kelebihan dan kekurangan Rio menurut Fox Sports?

Berikut ini penilaian Fox Sports mengenai performa Rio dari sisi kecepatan saat kualifikasi, kecepatan saat balapan, head to head dengan Wehrlein dan pengaturan ban:  

2 dari 6 halaman

1

Kecepatan saat Kualifikasi: B 

Menilik kualitas mesin Manor, cara paling realistis untuk menilai performa Rio Haryanto pada sesi kualifikasi adalah membandingkannya dengan rekan setimnya, Pascal Wehrlein. Hingga seri ke-12, skor kedua pebalap di kualifikasi adalah 7-5 untuk keunggulan Wehrlein. 

Fox Sports menilai hasil yang diraih Rio ini cukup lumayan mengingat ini musim debutnya di F1, sedangkan Wehrlein memang disiapkan sebagai pebalap masa depan Mercedes. 

Menurut analisis Fox Sports, Wehrlein bakal dengan mudah memenangi persaingan dengan Rio jika kondisi trek maupun yang lain sesuai dengan karakternya. Jika Wehrlein unggul, kadangkala dia unggul jauh. Sedangkan Rio biasanya hanya unggul 0,1 detik atau 0,2 detik saat berhasil start di depan rekan setimnya tersebut.

Fox Sports menyebut kualifikasi menjadi salah satu nilai lebih Rio meskipun juga belum terlalu memuaskan, sehingga pantas diberi nilai B.   

3 dari 6 halaman

2

Kecepatan saat Balapan: E

Meskipun sering menunjukkan kecepatan gemilang pada pertarungan satu lap, Rio belum menunjukkan potensi serupa pada sesi Minggu alias saat balapan. Rio belum pernah finis di depan Wehrlein sepanjang 12 seri yang telah dijalani. 

Selisih catatan waktu antara kedua pebalap kadang juga sangat lebar. Salah satu contohnya saat dia finis sekitar 48 detik di belakang Wehrlein pada GP Jerman pekan lalu. Pria asal Solo tersebut bahkan dua kali di-overlap oleh Wehrlein di GP Monako. 

Kelemahan performa saat balapan ini menjadi titik lemah Rio sepanjang 12 seri ini, padahal di sisi lain Wehrlein kerap bertarung sengit dengan pebalap Sauber dan Renault. 

Fox Sports menilai catatan waktu Rio saat balapan menunjukkan performa sang pebalap belum konsisten. Kesimpulannya, perbedaan antara duo Manor pada balapan adalah: lap times Wehrlein cepat dan konsisten, sedangkan Rio kadang cepat, tapi kadang tak menentu. Hasilnya, Wehrlein telah mempersembahkan satu poin untuk Manor, sedangkan Rio masih kesulitan finis mendekati posisi 10 besar.  

4 dari 6 halaman

3

Head to Head dengan Wehrlein: D 

Salah satu kelemahan Rio dibandingkan Wehrlein adalah saat start. Rio rata-rata hanya bisa naik satu posisi saat start, sedangkan Wehrlein rata-rata bisa merangsek 2-3 posisi di depannya. 

Meskipun perbedaannya tak terlalu signifikan, Wehrlein jadi punya peluang bertarung dengan pebalap Sauber maupun Renault. Fox Sports menilai start seperti itu menguntungkan Wehrlein karena dia juga punya kecepatan yang lumayan saat balapan, sehingga bisa finis beberapa posisi di depan posisi startnya. Wehrlein juga membuktikan sulit disalip jika berada di depan pebalap lain. 

Di sisi lain, menurut Fox Sports kualiltas serupa belum ditunjukkan Rio. Pebalap berusia 23 tahun itu masih kesulitas mempertahankan posisi saat di depan mobil lain. 

5 dari 6 halaman

4

Manajemen Ban: C 

Manor Racing mengakui salah satu titik lemah mereka yang harus segera dicari solusinya adalah degradasi ban. Dalam hal ini, Rio dinilai sedikit lebih unggul dibanding Wehrlein dalam urusan memanajemen ban Pirelli. Meski demikian, gap kedua pebalap semakin menipis dalam beberapa balapan terakhir. Keberhasilan finis di posisi ke-10 pada GP Austria membuktikan kemampuan Wehrlein mempertahankan ban soft yang dipakainya hingga 47 lap. 

Fox Sports menilai keunggulan Rio dalam manajemen ban tak lepas dari pengalamannya berkiprah selama empat musim di GP2, yang juga menggunakan ban Pirelli. Di sisi lain, Wehrlein belum pernah berkiprah di GP2 dan harus menyesuaikan gaya membalapnya dengan karakter ban Pirelli. 

Sayangnya, Rio belum bisa memanfaatkan keunggulan ini untuk finis di depan Wehrlein. Hingga seri ke-12, Rio memang belum finis di depan rekan setimnya itu.  

6 dari 6 halaman

5

Penampilan Keseluruhan: C

Fox Sports menilai secara keseluruhan penampilan Rio Haryanto pada paruh pertama musim ini belum mengesankan. Dia masih terlalu sering kalah dalam head to head dengan Wehrlein, baik pada sesi kualifikasi maupun balapan. 

Jika berhasil menggaet sponsor baru untuk mengamankan posisinya di Manor Racing hingga akhir musim, Fox Sports menilai harus bisa memperbaiki berbagai kekurangannya. Jika tidak, bakal sulit baginya bertahan lama di ajang Formula 1

 

Video Populer

Foto Populer