Sukses


Batuk Tak Kunjung Sembuh, 5 Gejala TBC Ini Jangan Dianggap Sepele

Bola.com, Jakarta - Apakah Anda mengalami batuk tak kunjung sembuh selama tiga pekan? Mungkin itu bukan batuk biasa, karena bisa jadi Anda terkena TBC

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, jumlah penderita tuberkulosis (TB) atau yang lebih dikenal TBC ini terus bertambah setiap tahunnya. Penyakit menular ini merupakan infeksi serius yang memengaruhi paru-paru. 

Bakteri yang menyebabkan TB bisa menyebar dari satu orang ke orang lain melalui tetesan kecil yang dilepaskan ke udara melalui batuk atau bersin. TBC tidak bisa dianggap remeh, karena penyakit ini akan berakibat fatal.

TB disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, yakni kuman yang ditularkan melalui udara dan dari satu orang ke orang lain. Penularan TBC tidak bisa Anda hindari. Misalnya Anda tengah berinteraksi dengan penderita TB yang tidak menggunakan masker, maka akan berisiko terserang bakteri TB. 

Penularan TB bisa juga melalui makanan dan berhubungan intim, karena membuat penderitanya akan menyebar virus kepada pasangan lantaran tidak menggunakan masker. Dokter akan selalu mewanti-wanti para pasien TB agar selalu menggunakan masker atau penutup mulut dan hidung.

Infeksi TB mulai meningkat pada 1985. Sebagian muncul karena HIV, virus yang juga menyebabkan AIDS. HIV akan melemahkan sistem kekebalan tubuh si penderitanya, sehingga seseorang tak bisa melawan kuman TB. Oleh sebab itu, penyakit TBC tidak boleh disepelekan.

Di Amerika Serikat, dengan pengendalian yang ketat, angka penderita TB mulai turun 1993, namun masih menjadi pusat perhatian.

Seperti dirangkum Mayoclinic, Rabu (30/11/2019), penderita TB aktif harus minum beberapa jenis obat selama berbulan-bulan untuk membasmi infeksi dan mencegah perkembangan resistensi antibiotik. Dokter akan memberikan beberapa obat tablet yang harus diminum selama beberapa bulan.

Apabila memiliki gejala TBC, Anda perlu menggunakan masker penutup mulut dan hidung supaya tidak menularkan ke orang terdekat. Anda juga perlu memeriksakan ke dokter mulai dari rontgen paru-paru, cek dahak, dan cek darah di laboratorium medis.

Lantas, apa saja gejala TBC? Berikut Bola.com mengulas sederet gejala TBC yang tidak boleh dianggap remeh, seperti dirangkum dari berbagai sumber.

 

2 dari 3 halaman

Gejala TBC

1. Batuk Lebih Dari 3 Minggu

Gejala paling umum dari TBC adalah batuk terus-menerus tak kunjung sembuh selama lebih dari 3 minggu. Terkadang masih ada orang yang menganggapnya seperi batuk biasa dan tetap mengonsumsi obat-obatan di apotek. Namun jika begitu, Anda harus segera periksakan ke dokter supaya terdeteksi apakah terserang TBC atau tidak.

2. Batuk Darah

Batuk darah juga menjadi salah satu gejala TBC. Karena terlalu sering batuk selama berhari-hari, bakteri penyebab TB akan mengikis paru-paru sehingga membuat penderitanya akan mengeluarkan batuk dahak kecoklatan atau hingga batuk berdarah. Segera konsultasikan ke dokter jika mengalami gejala tersebut.

3. Tidak Nafsu Makan dan Berat Badan Turun Drastis

Berat badan turun terus-menerus bisa menjadi pertanda bahwa Anda terkena TBC. Hal ini dikarenakan adanya bakteri TB yang berkembang di dalam tubuh. Penurunan berat badan yang drastis juga diakibatkan kurangnya nafsu makan akibat terserang TBC. Sehingga tubuh si penderita akan cenderung lebih kurus dalam waktu singkat.

4. Demam dan Mudah Lelah

Jika demam tiba-tiba, Anda perlu mewaspadainya. Infeksi TB (Tubercle bacillus) disertai dengan demam. Demam ini akan membuat pasien TB mudah lemas dan tidak memiliki semangat beraktivitas. Bakteri akibat TB mampu merusak sistem kekebalan tubuh.

5. Keringat di Malam Hari

Selain demam, Anda juga akan berkeringat lebih pada malam hari meski cuaca sedang dingin. Infeksi dari bakteri TBC akan menyebabkan keringatan pada malam hari. Penderita TBC akan terbangun lantaran merasa basah di sekujur tubuhnya. Selain merasa gerah, keringat di malam hari juga bisa membuat penderita TBC akan menggigil.

 

3 dari 3 halaman

Obat TBC

Tak seperti sakit batuk biasa, untuk mengobati TB perlu memakan waktu lebih lama dibanding mengobati infeksi bakteri jenis lain. Jika terkena TB, Anda harus meminum antibiotik setidaknya selama enam sampai sembilan bulan.

Penyakit berbahaya ini membuat Kementerian Kesehatan membuka pengobatan TB gratis di Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).  Obat-obatan yang paling umum digunakan untuk mengobati tuberkulosis meliputi:

  1. Isoniazid
  2. Rifampisin (Rifadin, Rimactane)
  3. Etambutol (Myambutol)
  4. Pirazinamid

Hal yang perlu Anda perhatikan adalah menuntaskan masa pengobatan sekitar enam bulan. Setelah beberapa minggu meminum obat, TB tidak akan menular, dan Anda mungkin mulai merasa lebih baik. 

Saat batuk berhenti, biasanya pasien akan tergoda untuk berhenti minum obat TBC. Tetapi sangat penting untuk menyelesaikan pemeriksaan dan minum semua obat seperti yang ditentukan oleh dokter Anda.

Menghentikan pengobatan terlalu cepat atau melewatkan dosis bisa memungkinkan bakteri yang masih hidup menjadi kebal terhadap obat-obatan, yang mengarah ke TB yang jauh lebih berbahaya dan sulit untuk disembuhkan.

Video Populer

Foto Populer