Sukses


4 Penyebab Pertahanan Ganda Putra Endo / Watanabe Kukuh Bak Karang

Bola.com, Jakarta - Ganda putra Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe, punya catatan gemilang dalam rekor pertemuan melawan ganda nomor satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, pada 2019. Lima kali bertemu di berbagai ajang, Endo/Watanabe selalu bisa membungkam Minions. 

Terakhir, ganda Jepang tersebut berhasil mengalahkan The Minions pada semifinal BWF World Tour Finals 2019 di Tianhe Gymnasium, Guangzhou, China, Sabtu (14/12). Pertandingan tersebut berlangsung selama tiga gim dengan skor 21-11, 15-21 dan 21-10.

Ganda putra nomor satu dunia itu dibuat frustasi menghadapi pertahanan rapat Endo/Watanabe. The Minions akhirnya berkurang fokusnya sehingga lawan bisa memanfaatkan celah tersebut untuk mendulang poin demi poin.

"Kami sudah berusaha menyerang, tapi lawan memang tidak mudah mati hari ini. Saya pribadi menjadi tidak begitu percaya diri mainnya. Mau main bagaimana pun jadi tidak enak. Kami tidak bisa bermain lepas juga tadi karena kepikiran terus," ungkap Marcus setelah pertandingan, seperti dilansir situs PBSI. 

Meskipun berhasil menyingkirkan Minions, Endo/Watanabe tetap gagal menyabet gelar di BWF World Tour Finals 2019. Di final, mereka takluk dari ganda senior Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. 

Pada final tersebut, pertahanan Endo/Watanabe masih kukuh. Namun, Ahsan/Hendra punya taktik berbeda dibanding Minions sehingga bisa menembus pertahanan ganda Jepang tersebut. Bahkan, pasangan berjuluk The Daddies itu bisa menang dua gim langsung 24-22, 21-19. 

Pebulutangkis asal Jepang terkenal dengan pertahanan yang kuat dan ulet. Perlu kesabaran dan fokus yang tinggi untuk bisa mengalahkan pemain-pemain tepok bulu asal Negeri Matahari Terbit. Bola.com memberikan empat penyebab pertahanan Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe kukuh bak karang.

2 dari 5 halaman

1. Stamina Prima

Stamina Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe tergolong sangat bagus. Ganda putra asal Jepang tersebut tetap bisa tampil prima walau bermain hingga tiga gim. 

Dalam dua pertemuan kontra Kevin/Marcus di BWF World Tour Finals 2019, Endo/Watanabe melakoni rubber game. Bermodal stamina yang prima, Endo/Watanabe bisa terus menahan gempuran demi gempuran Minions.

Keuletan mereka mengejar shuttlecock ke berbagai sudut lapangan tak berkurang meskipun sudah memasuki gim ketiga. Sebaliknya, Endo/Watanabe berhasil menguras stamina The Minions dalam dua pertandingan tersebut. Ketika ganda lawan sudah terkuras tenaganya, Endo/Watanabe akan mudah meraih poin demi poin. 

 

3 dari 5 halaman

2. Piawai Mengatur Ritme

Selain kuat dalam stamina, Endo/Watanabe juga piawai dalam memainkan ritme pertandingan. Mereka tahu kapan lebih banyak bertahan, dan kapan harus menyerang. 

Pola permainan cepat Kevin/Marcus berhasil diredam dengan mengandalkan reli-reli panjang. Kemampuan mengatur ritme ini juga banyak memengaruhi mengapa pertahanan mereka sangat rapat.  

Pola reli-reli panjang juga sukses mendikte permainan sehingga lawan frustasi dan melakukan kesalahan sendiri. Namun, Endo/Watanabe juga bisa mengubah permainan dengan tempo cepat yang akan membuat lawan kelabakan.

Stamina lawan akan cepat berkurang setelah lama bermain reli kemudian tempo berubah menjadi cepat.

 

4 dari 5 halaman

3. Yuta Watanabe Andal dalam Permainan Drive

Yuta Watanabe merupakan pebulutangkis bertangan kidal yang punya skill mumpuni. Ia juga piawai dalam pukulan drive.

Kemampuannya itu banyak membantunya dalam bertahan ketika beradu pukulan drive.

 

5 dari 5 halaman

4. Endo Ulet Dalam Permainan di Depan Net

Di sisi lain, Hiroyuki Endo piawai dalam bola-bola di depan net sekaligus pengatur ritme pertandingan. Endo juga merupakan pemain senior yang berpengalaman dan telah berusia 33 tahun.

Kondisi ini membuat lawan tak bisa sembarangan untuk menempatkan bola di depan net karena Endo akan siap menyambutnya.

Video Populer

Foto Populer