Sukses


Gagal di Olimpiade Tokyo, Ganda Putra Ingin Tebus di Piala Thomas

Bola.com, Jakarta - Pelatih ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi, mengaku banyak mengambil pelajaran berharga dari kegagalan di Olimpiade Tokyo 2020. Dia secara tersirat menyatakan ingin menebusnya di ajang Piala Thomas 2020

Seperti diketahui, ganda putra sebenarnya jadi tumpuan mendulang medali di Olimpiade Tokyo 2020. Alasannya, Indonesia memiliki dua ganda putra terbaik dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. 

Namun, yang terjadi tak seindah harapan. Kevin/Marcus malah kandas di babak perempat final. Adapun Ahsan/Hendra gagal dalam perebutan medali perunggu. 

Alhasil, ganda putra Indonesia gagal membawa pulang medali dari Olimpiade Tokyo 2020. Indonesia malah menyabet medali dari ganda putri, Greysia Polli/Apriyani Rahayu (emas), dan tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting (perunggu). 

Ketidakberhasilan tim ganda putra merebut medali di Olimpiade Tokyo 2020, benar-benar dijadikan bahan evaluasi oleh Herry. Ia pun melakukan persiapan khusus untuk Piala Thomas 2020. 

"Ganda putra ini setelah Olimpiade boleh dibilang agak sedikit di bawah karena kita tidak berhasil dan itu evaluasi yang baik buat saya pribadi sebagai pelatih dan juga buat pemain," kata Herry, melalui rilis dari PBSI, Jumat (3/9/2021). 

"Jadi ke depan, persiapannya khusus untuk Piala Thomas kita bisa lihat, negara-negara mana yang unggul," ucap Herry.

PBSI memastikan akan menggelar simulasi format beregu dalam waktu dekat. Tujuannya untuk melihat kesiapan kerangka tim dan juga sebagai penilaian untuk keputusan akhir sebelum menentukan skuad di Piala Sudirman dan Piala Thomas dan Uber. 

2 dari 3 halaman

Dapat Undian Tak Mudah

Undian Piala Thomas dan Uber 2020 sudah digelar di markas besar Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) di Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (18/8/2021). Indonesia masuk di grup yang tak mudah, baik di Piala Thomas maupun Piala Uber. 

Tim Indonesia yang menjadi unggulan pertama di Piala Thomas berada di grup A bersama Chinese Taipei, Aljazair, dan Thailand. Meski mendapat undian yang tak mudah, PBSI tetap yakin Indonesia bisa meraih juara grup demi memperlancar misi membawa pulang piala prestisius tersebut. 

Chinese Taipei dianggap bisa menjadi batu sandungan mengingat kekuatan materi pemainnya yang merata seperti tunggal putra Chou Tien Chen dan Wang Tzu Wei serta peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 sektor ganda putra Lee Yang/Wang Chi-Lin.

"Kans kami di grup A Piala Thomas, peluangnya untuk menjadi juara grup itu ada. Hanya saja tetap tidak boleh lengah, terutama saat berhadapan dengan tim Chinese Taipei," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Rionny Mainaky, seperti dikutip dari rilis PBSI. 

"Kekuatan mereka merata, apalagi ganda putranya (Lee Yang/Wang Chi-Lin) baru mendapat medali emas Olimpiade. Untuk Aljazair dan Thailand saya rasa kita bisa, tidak ada kendala."

"Kami mengincar posisi juara grup di Piala Thomas untuk menghindari bertemu lawan kuat di delapan besar seperti China, Denmark, dan Jepang. Setidaknya mengurangi tekanan dulu karena di delapan besar tekanan pasti jadi lebih besar," tutur Rionny.

 

3 dari 3 halaman

Pembagian Grup Piala Thomas

Grup A

  • Indonesia
  • Chinese Taipei
  • Aljazair
  • Thailand

Grup B

  • Denmark
  • Korea Selatan
  • Prancis
  • Jerman

Grup C

  • China
  • India
  • Belanda
  • Tahiti

Grup D

  • Jepang
  • Malaysia
  • Kanada
  • Inggris

Video Populer

Foto Populer