Sukses


Bulutangkis Indonesia Butuh Terobosan Baru untuk Bangkit

Bola.com, Jakarta - Indonesia dikenal sebagai raksasa bulutangkis di dunia. Banyak prestasi yang diraih di kancah internasional.

Namun, telah puluhan tahun kejayaan posisi atlet tunggal Indonesia memudar. Indonesia belum lagi bisa melahirkan tunggal putri peringkat satu kelas dunia sejak Susy Susanti pada era 1990-an ataupun tunggal putra peringkat satu dunia sejak Taufik Hidayat pada masa 2000-an.

Atas dasar kepedulian dan keprihatinan karena kondisi bulutangkis Indonesia yang saat ini menurun, Roy Karamoy dan Harry Tumengkol mendirikan Royce Badminton Academy yang memiliki visi untuk mencipta juara dunia bulutangkis secara konsisten, serta misi untuk memberikan pengembangan dan pelatihan badminton yang sistematis, efektif, dan benar.

"Royce Badminton berniat untuk memberikan solusi dan ingin membuktikan bahwa Indonesia dapat kembali berjaya sebagai kekuatan bulutangkis sejati yang menghasilkan atlet juara dunia secara konsisten," kata Roy dalam keterangan persnya, Selasa (5/10/2021).

"Melalui sistem pelatihan jangka panjang yang didasarkan program pembentukan fundamental yang kuat dengan cara yang benar, sistematis, dan efektif," jelasnya.

2 dari 3 halaman

Berbagai Pilar

Untuk membangkitkan kembali bulutangkis Indonesia, Royce Badminton telah mengembangkan modul pelatihan bulu tangkis dengan prinsip lima pilar.

Kelima pilar yang dimaksud tersebut, yakni penguatan fisik, Pelatihan teknis, taktik, dan strategi yang tepat serta pelatihan kesiapan mental dan gaya hidup yang seimbang. Semua diawali dengan perhatian yang dipusatkan untuk penguatan fundamental bagi para atlet muda melalui kebugaran fisik.

Penguatan fisik dan footwork adalah fondasi utama yang harus dibangun dengan benar dan kuat hingga atlet dapat melakukan semua tuntutan teknik, taktik, strategi, dan mental untuk menjadi atlet kelas dunia.

Saat ini, sudah menjadi rahasia umum para pemain bulutangkis dari negara lain bahwa cara termudah untuk mengalahkan pemain Indonesia adalah dengan menantang ketahanan fisik mereka. Mereka tahu bahwa atlet dari Indonesia rata-rata fisiknya kurang menunjang untuk bersaing di pentas dunia.

3 dari 3 halaman

Butuh Kesadaran

Menurut Roy, dia tau apa yang kurang dengan pengembangan bulutangkis di Indonesia dan yang lebih penting lagi, bagaimana untuk memperbaikinya.

Ada empat faktor utama yang menyebabkan keadaan ini terjadi pada bulutangkis Indonesia.

"Karena kurang sadar dengan pengetahuan proses pengembangan atlet yang benar dan efektif. Kebiasaan manipulasi umur, pemberlakuan sistem insentif yang kontraproduktif bagi para atlet muda, dan sistem pelatihan yang terbalik dan tanpa fundamental fisik yang kuat dan benar," imbuh Roy.

Video Populer

Foto Populer