Sukses


Cerita 4 Legenda Bulutangkis Indonesia Jadi Titel Juara Superliga Junior 2025: Dulu Perebutkan Piala, Kini Jadi Nama Gelar

Keempat legenda tersebut adalah Tontowi Ahmad, Liliyana Natsir, Sigit Budiarto, dan Maria Kristin Yulianti. Nama keempatnya dipakai sebagai piala yang diperebutkan di empat kategori baru pada Superliga Junior 2025.

Bola.com, Kudus - Polytron Superliga Junior 2025 menghadirkan sesuatu yang berbeda dari edisi-edisi sebelumnya. Empat legenda bulutangkis Indonesia diabadikan namanya sebagai gelar trofi yang diperebutkan dalam kategori usia muda.

Keempat legenda tersebut adalah Tontowi Ahmad, Liliyana Natsir, Sigit Budiarto, dan Maria Kristin Yulianti. Nama keempatnya dipakai sebagai piala yang diperebutkan di empat kategori baru pada Superliga Junior 2025.

Rinciannya, Piala Tontowi Ahmad diperebutkan di kategori U-13 Putra. Piala Liliyana Natsir untuk U-13 Putri. Piala Sigit Budiarto untuk U-15 Putra. Sedangkan Piala Maria Kristin Yulianti menjadi rebutan di kategori U-15 Putri.

Tontowi Ahmad tidak bisa menyembunyikan rasa bangganya ketika mendengar namanya dijadikan gelar turnamen untuk pemain muda. Ia menyebut hal itu sebagai sesuatu yang tak pernah dibayangkan sebelumnya.

"Saya tidak percayalah, dulu kan memperebutkan piala, tiba-tiba sekarang nama saya ada di situ," ujar Tontowi.

"Mudah-mudahan bisa mengapresiasi anak-anak, bisa menjadi motivasi buat anak-anak agar bisa berprestasi seperti sosok piala yang mereka perebutkan," jelasnya.

 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Terkejut

Sementara itu, Liliyana Natsir juga mengaku terkejut saat diberitahu bahwa namanya diabadikan menjadi salah satu trofi di Superliga Junior 2025.

"Kaget juga, tiba-tiba ada Piala Liliyana Natsir. Semoga dengan piala ini, semua jadi pada tahu. Liliyana Natsir yang mana, prestasinya apa, oh Maria Kristin yang mana," ucapnya.

"Jadi mengenalkan kepada mereka soal senior-senior, prestasinya seperti apa, dan bisa memotivasi mereka," tutur peraih medali emas Olimpiade 2016 itu.

3 dari 3 halaman

Bangga

Selain Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir, Sigit Budiarto serta Maria Kristin Yulianti juga merasakan kebanggaan serupa. Keduanya menilai penghargaan ini sebagai cara penting untuk memperkenalkan sejarah bulutangkis Indonesia kepada generasi muda.

"Pertama kali dikasih tahu ya pasti kaget. Bangga juga. Kalau harapannya, supaya mereka lebih berpengalaman juga untuk bermain di beregu," imbuh Maria.

"Begitu dikasih tahu nama mau dijadikan nama piala, kaget dan bersyukur juga ada apresiasi yang diberikan pada kami, mantan atlet. Bangga dan tidak menyangka juga," timpal Sigit.

Video Populer

Foto Populer