Sukses


    Hanafing Puji Kejelian Luis Milla dan Kreativitas Timnas U-22

    Bola.com, Surabaya - Timnas Indonesia U-22 akhirnya memastikan satu tiket ke semifinal setelah meraih kemenangan 2-0 atas Kamboja di laga terakhir penyisihan Grup B SEA Games 2017 Malaysia, Kamis (24/8/2017), di Stadion Shah Alam, Selangor.

    Keberhasilan Tim Garuda Muda menembus semifinal mendapat perhatian dari pengamat sepak bola nasional asal Jatim, Hanafing. Eks pelatih PSM Makassar itu menyatakan penampilan Timnas Indonesia U-22 di laga kontra Kamboja cukup bagus.

    Menghadapi Kamboja, Hansamu Yama Pranata dkk. sempat mengalami kebuntuan karena lawan cukup rapat ketika bertahan. Namun, masuknya dua pemain pengganti, yakni Ezra Walian dan Febri Hariyadi, mampu menjadi solusi.

    Kedua pemain itu menjadi penentu kemenangan Indonesia dengan sepasang gol yang mereka cetak di laga ini.

    "Di sini terlihat kualitas coach Luis Milla. Ia jeli dalam melihat situasi di lapangan. Ia juga tahu siapa pemainnya yang bisa menjadi pemecah masalah di lini depan," tuturnya.

    Ia juga memuji sikap pemain yang tidak kenal menyerah. Hanafing menilai anak buah Luis Milla sangat kreatif dalam membongkar pertahanan berlapis yang diterapkan lawan.

    "Para pemain tidak kehilangan kreativitas. Mereka terus mencoba dan mencoba dengan cukup sabar. Hasilnya bisa dilihat sendiri, dua gol mampu mereka ciptakan," tutur eks pelatih tim pra PON Jatim tersebut.

    Dalam pertandingan melawan The Young Koupreys, Timnas Indonesia U-22 memang terus menggempur pertahanan Kamboja. Berbagai upaya mereka lakukan. Serangan yang dilancarkan Timnas Indonesia U-22 pun bervariasi.

    Dua gol dengan cara berbeda, gol jarak dekat milik Ezra Walian dan jarak jauh yang dicetak Febri Hariadi, menurut Hanafing sudah cukup sebagai bukti Tim Garuda Muda memiliki banyak kiat untuk menghancurkan tembok tebal yang dibangun lawan.

    Satu-satunya yang disayangkan Hanafing adalah emosi pemain yang meledak menjelang laga berakhir. Menurut Hanafing, hal ini tidak perlu terjadi jika para pemain Timnas Indonesia U-22 menyadari mereka akan rugi jika mendapar kartu kuning yang tidak perlu. Apalagi bila sanksi itu membuat mereka absen di semifinal melawan Malaysia.

    Video Populer

    Foto Populer