Sukses


4 Faktor Penyebab Barcelona Terkapar

Bola.com, Barcelona - Barcelona tak berdaya dan menyerah 1-2 saat menjamu Valencia di Camp Nou pada laga lanjutan La Liga Spanyol, Minggu (17/4/2016). Berikut empat faktor penyebab meredupnya penampilan Blaugrana.

 

Valencia unggul lebih dulu melalui bunuh diri Ivan Rakitic pada menit ke-26. El Che kemudian menggandakan keunggulan melalui tembakan kaki kanan Santi Mina ke pojok kiri gawang setelah menerima umpan terobosan Daniel Parejo. Barca hanya mampu membalas melalui gol Lionel Messi pada menit ke-63.

Ini merupakan kekalahan ketiga yang dialami Barca secara beruntun pada ajang La Liga. Raksasa asal Catalunya sebelumnya takluk 1-2 dari Real Madrid (2/4/2016) dan 0-2 dari Real Sociedad (9/4/2016). Blaugrana juga gagal meraih kemenangan di lima pertandingan terakhir pada semua ajang.

Tiga kekalahan beruntun yang dialami Barcelona menyamai catatan terburuk 13 tahun lalu. Saat itu, Barcelona harus rela menelan kekalahan ketika bertemu Valencia, Celta Vigo, dan Atletico Madrid pada periode 18 Januari hingga 1 Februari 2003.

Kekalahan ini memang tak merubah posisi Barca di puncak klasemen sementara La Liga dengan 76 poin. Namun, Blaugrana kini memiliki poin yang sama dengan Atletico Madrid yang berada di tempat kedua dan hanya unggul satu poin dari Real Madrid di tempat ketiga.

Barcelona menjalani laga ke-34 La Liga Spanyol dengan bertandang ke markas Deportivo La Coruna, Stadion Riazor, Rabu (20/4/2016). Pertemuan pertama kedua tim berakhir imbang 2-2 di Camp Nou, Barcelona, Sabtu (12/12/2015).

1. Keputusan Pelatih Luis Enrique

Ekpresi pelatih Luis Enrique saat Barcelona takluk 1-2 dari Valencia, Minggu (17/4/2016). (Reuters/Juan Medina)

Barcelona pada Rabu (13/4/2016) tersingkir dari babak perempat final Liga Champions. Pasukan Blaugrana kalah agregat 2-3 melawan Atletico Madrid setelah takluk 0-2 di Stadion Vicente Calderon pada laga leg kedua.

"Saya 99,9 persen bertanggung jawab atas kegagalan ini. Tidak, saya akan membuatnya menjadi 100 persen. Saya adalah pelatih Barcelona dan saya bertanggung jawab penuh atas kekalahan ini," ungkap Enrique.

Salah satu alasan utama penyebab performa buruk Barcelona adalah karena Luis Enrique tak memberikan istirahat yang cukup kepada trio MSN (Lionel Messi, Luis Suarez, dan Neymar). Luis Suarez musim ini tampil 47 kali memperkuat Barca di semua ajang. Adapun, Neymar dan Lionel Messi bermain 43 kali.

Barcelona tercatat sebagai salah satu klub yang memiliki jadwal paling padat. Rakasasa asal Catalunya musim ini juga harus terbang ke Jepang untuk mengikuti turnamen Kejuaraan Dunia Antarklub. Selain itu, Messi dan Neyar juga berpartisipasi pada ajang Copa America. Tak pelak, faktor kelelahan pun melanda trio MSN.

"Saya tak membuat perubahan karena hal itu tak adil bagi 11 pemain yang berada di lapangan. Mereka semua berada di level tertinggi," kilah Enrique.

Enrique memang amat bergantung kepada trio MSN dalam hal menjebol jala lawan. Musim ini, tiga trisula maut itu sudah mencatatkan 70 gol. Luis Suarez merupakan pencetak gol terbanyak dengan 26 gol. Lionel Messi mencetak 23 gol dan Neymar 21 gol.

2. Skuat Kurang Dalam

Muni El-Haddadi (kanan) dianggap tak bisa menjadi pelapis yang baik bagi trio MSN. (Reuters/Juan Medina)

Selain faktor kekelahan, masalah lain yang melanda Barcelona musim ini adalah skuat yang kurang dalam. Kualitas para pemain cadangan Blaugrana timpang dengan para pemain inti mereka.

Saat megabintang Lionel Messi mengalami cedera lutut, pelatih Luis Enrique secara bergantian memasang Munir El-Haddadi dan Sandro Ramirez. Keduanya tampil 16 kali pada ajang La Liga dan Liga Champions. Namun, hanya tiga gol yang mereka ciptakan selama absennya La Pulga.

Kondisi semakin parah pada bulan Januari setelah Rafinha, gelandang serang yang juga bisa dipasang sebagai penyerang, mengalami cedera. Barca hanya memiliki Dani Romera dan Aitor Cantalapiedra sebagai penyerang cadangan dari Akademi La Masia.

Barca juga musim ini hanya membeli dua pemain, yakni Arda Turan dan Aleix Vidal. Selebihnya, Blaugrana hanya mengandalkan para pemain yang kembali dari masa peminjaman. Vidal. Sejauh ini, hanya Arda Turan yang mampu tampil bagus dengan mengemas empat gol dan dua assist dari empat laga. Sementara itu, Vidal hanya mampu menjadi pilihan ketiga di lini pertahanan.

3. Penurunan Performa Neymar

Neymar (kanan) mengalami penurunan performa sejak bulan Februari 2016. (Reuters/Juan Medina)

Neymar tampil luar biasa saat Lionel Messi mengalami cedera. Barcelona bagaikan one man show di mana pemain asal Brasil itu menjadi aktor utamanya. Bahkan, dia sempat digadang-gadang menjadi pemain terbaik dunia menggantikan Messi dan Cristiano Ronaldo.

Neymar tak mampu memberikan sumbangsih signifikan saat Barca berhadapan melawan Atletico Madrid pada laga leg kedua perempat final Liga Champions tengah pekan lalu. Awal penurunan performa Neymar dimulai ketika dia mendapatkan sanksi dari klub karena pergi ke Brasil untuk merayakan hari Ulang Tahun pada 5 Februari lalu.

Pemain berusia 24 tahun itu menciptakan 18 gol pada bulan September, Oktober, dan November. Namun, pemain bernama lengkap Neymar da Silva Santos Junior itu hanya mampu membukukan enam gol pada bulan Februari, Maret, dan April. Statistik penurunan jumlah golnya mencapai angka 66 persen.

4. Kurang Beruntung

Ekspresi pelatih Luis Enrique saat Barcelona kalah 0-2 dari Atletico Madrid di Liga Champions. (Reuters/Juan Medina)

Meski kalah, Barcelona sebenarnya mendominasi jalannya pertandingan pada partai melawan Atletico Madrid dan Valencia. Melawan Los Rojiblancos Rabu (13/4/2016), Blaugrana memiliki 72 persen penguasaan bola dan sembilan peluang, di mana empat mengarah ke gawang dan lima ditepis kiper Jan Oblak. Namun, tak satu pun gol tercipta.

Barca juga tak mendapatkan hadiah penalti saat pemain Atletico Madrid, Gabi, menyentuh bola dengan tangan di kotak penalti pada pengujung laga. Pelatih Luis Enrique kala itu enggan mengomentari kinerja wasit Nicola Rizzoli.

"Saya tidak melihatnya. Saya diberitahu bahwa itu seharusnya penalti, tapi saya tak ada yang bisa saya katakan," ujarnya.

Saat melawan Valencia kemarin, Barcelona memiliki 22 percobaan di mana tujuh di antaranya berbuah peluang. Blaugrana juga memiliki 69 persen penguasaan bola. Namun, mereka hanya mampu menciptakan satu gol saja. Adapun, Valencia berhasil menciptakan dua gol dari tujuh percobaan.

“Tim ini tak layak untuk kalah. Kami hanya kalah dua kali dari seluruh musim. Kini, kami kalah tiga kali beruntun. Sepakbola membawa banyak kejutan. Musim ini bukan hari untuk mengkritisi para pemain, tapi untuk memuji mereka,” Enrique menambahkan.

“Kami seharusnya mendapatkan tiga poin. Namun, sepak bola sulit diduga. Kami harus tahu bagaimana kehilangan saat kami kalah. Kami memiliki lima pertandingan lagi. Kami tahu jika kami memenangi itu semua, kami akan menjadi juara,” Enrique mengakhiri pembicaraan.

Sumber: Daily Mirror

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, Liga Italia, dan Liga Prancis dengan kualitas HD di sini

 

Video Populer

Foto Populer