Sukses


20 Tahun Karier Andres Iniesta, Sang Biang Kesuksesan Barcelona

Bola.com, Barcelona - Santun, legawa, bersahaja, bersih, jauh dari pemberitaan miring dan hingar-bingar kehidupan malam. Itulah pandang publik tentang Andres Iniesta selama 20 tahun membela Barcelona.

Alasan itu pula yang membuat Iniesta terpilih sebagai kapten keempat Barcelona pada tahun 2008, di bawah Carles Puyol, Victor Valdes, dan Xavi Hernandez. Setelah Xavi Hernandez pensiun pada 6 Juni 2015, Iniesta didaulat sebagai kapten utama Blaugrana.

Iniesta dikenal sebagai salah satu 'good boy' di dunia sepak bola. Dia tak pernah melakukan tindakan kasar yang merugikan lawan. Iniesta juga terus tersenyum ketika mendapatkan tekel keras dari lawan.

Tapi urusan kemampuan sebagai gelandang serang, Iniesta tak perlu diragukan lagi. Dia selalu siap untuk ditempatkan di posisi mana saja pada area lini tengah. Tak cuma andal mengawal pertahanan, Iniesta juga kerap diandalkan untuk menyerang, sekaligus mencetak gol.

Intuisi dan kreativitas yang ia miliki menjadikannya playmaker jempolan yang jarang ada duanya. Itu sebabnya ia dijuluki 'Si Pesulap' atau kadangkala 'Si Jenius'.

"Iniesta adalah sosok yang sedergahana. Dia tak suka pamer dan tak suka memiliki tato. Namun, dia punya kedisiplinan dan tekad yang luar biasa di lapangan," ungkap mantan pelatih Barcelona yang kini membesut Manchester City, Pep Guardiola.

Namun, awalnya banyak pihak yang meragukan bahwa Iniesta bakal sukses di barcelona, termasuk pemandu bakat Barcelona yang mencium talenta gemilang yang dimiliki pria berkebangsaan Spanyol itu, Alberto Benaiges.

Alasannya, Iniesta adalah sosok pria cengeng dan tak bisa jauh dari keluarga. Saat masih menimba ilmu di akademi Barca, La Masia, Iniesta sering mengurung diri di kamar sambil menangis karena rindu keluarga.

Kebiasaan murung Iniesta itu membuatnya gagal menampilkan permainan terbaik pada awal kariernya di Barca. Namun secara perlahan, dia bangkit dan mulai mencintai Barca.

Hasilnya, Iniesta merasakan buah manis dari kesabaran dan pengorbanannya pada tahun 1999. Iniesta, yang tampil sebagai kapten Barcelona U-15, mengantar Blaugrana menjadi juara Nike Premier Cup.

"Itu merupakan pengalaman yang sangat buruk setelah meninggalkan keluarga saya. Saya tidak bisa melihat mereka setiap hari. Saya juga tidak bisa lagi dekat dengan mereka." sambung Iniesta.

"Itu amatlah sulit. Saya tetap bertahan di jalan ini. Hal itu pula yang membuat saya bisa menjadi seperti sekarang ini," tutur Iniesta.

Peran Andres Iniesta di Barca amatlah vital. Skema permainan ciri khas Barca, Tiki-Taka, takkan berjalan tanpa peran dia. Pemain betubuh mungil ini memang pantas dijuluki The Real Barca Star atau bintang Barcelona yang sesungguhnya.

2 dari 2 halaman

Debut di Barcelona

Debut di Barcelona

29 Oktober 2002 menjadi hari yang tak bisa dilupakan oleh Andres Iniesta. Pria berkebangsaan Spanyol itu menjalani partai debutnya bersama tim utama Barcelona pada laga melawan Club Brugges di Liga Champions.

“Van Gaal mengatakan padanya untuk keluar dan bermain!” ungkap delegasi Barcelona Carles Navas.

Iniesta menjalani partai debutnya pada usia 18 tahun. Hebatnya lagi, Iniesta melakoni partai debutnya di tim senior Barca itu hanya berselang dua tahun setelah dia bergabung bersama Barca B.

“Saya merasa nyaman pada hari itu. Banyak pemain Barça B ikut dalam perjalanan tersebut karena tim sudah lolos ke babak berikutnya. Seperti sebuah mimpi menjadi nyata bisa melakukan debut bersama tim utama dan untuk itu aku berterima kasih pada Van Gaal," ujar Iniesta.

"Saya sudah berlatih bersama mereka hampir selama semusim penuh dan kurasa aku bermain cukup baik di laga itu," pemain berusia berusia 32 tahun itu menambahkan.

Pada musim 2004-2005, Iniesta menjadi bagian tak tergantikan di lini tengah Barcelona. Dia tampil 37 kali dari 38 laga pada ajang La Liga. Dia menjadi pemilik jumlah penampilan terbanyak di antara para pemain Barca pada musim itu.

Duet Andres Iniesta dan Xavi Hernandez di lini tengah dianggap sebagai yang terbaik di dunia. Mereka merupakan otak permaian Tiki-Taka yang menjadi ciri khas Barcelona. Gaya permainan ini merupakan pengembangan dari total football Belanda.

"Terima, oper, mencari ruang, terima, oper, mencari ruang," ujar Iniesta. Sementara itu, Xavi menjelaskan seakan-akan bakatnya hanya pelengkap saja. "Saya produk sistem itu, seorang murid di sekolah sepakbola Barcelona."

Statistik Andres Iniesta (Bola.com/Adreanus Titus)

Partai melawan Chelsea pada tahun 2009 menjadi yang takkan pernah dilupakan oleh Iniesta. Kala itu, laga perdana di Camp Nou berakhir imbang tanpa gol. Barca ganti bertandang ke Stamford Bridge pada laga leg kedua (6/5/2009).

Chelsea berhasil mencetak gol lebih dulu pada menit kesembilan melalui aksi Michael Essien. Saat tinggal menyisakan waktu beberapa detik lagi, Iniesta melepaskan tembakan dari luar kotak penalti dan bersarang di pojok kiri gawang Petr Cech. Barca lolos ke babak final dengan keunggulan agresivitas gol tandang.

"Saya memiliki banyak momen penting tetapi langkah pertama adalah debut saya untuk tim utama. Debut melawan Brugge sangat penting, walaupun pertandingan pertamaku di Camp Nou melawan (Recreativo) Huelva juga penting," ujar Iniesta.

"Apa yang tetap melekat pada diri saya adalah gelar pertama. Akan tetapi, gol di Stamford Bridge, merupakan yang terbaik dalam karier saya dan merupakan momen yang menggembirakan," dia menambahkan.

Kala itu duet Xavi dan Iniesta menjadi otak di balik keberhasilan Barca melaju ke final. Iniesta melakukan 226 kali umpan dalam dua leg pertandingan, atau kira-kira sepertiga dari total umpan Chelsea.

"Mereka memiliki hubungan khusus, masing-masing tahu benar posisi yang lain di lapangan," ujar Giovanni van Bronckhorst.

"Kedua pemain ini memiliki semuanya - teknik, kemampuan menciptakan gol, memberi umpan mematikan, mereka memang pemain tengah yang komplit," dia menambahkan.

Selama 17 tahun menghuni tim inti Barcelona, Andres Iniesta tampil 767 kali dan menciptakan 85 gol. Dia mempersembahkan total 25 gelar untuk Raksasa asal Catalunya.

Andres Iniesta meraih delapan gelar La Liga, empat gelar Piala Raja Spanyol, enam gelar Piala Super Spanyol, empat gelar Liga Champions, dua gelar Piala Super Eropa, dan dua gelar Kejuaraan Dunia Antarklub.

Andres Iniesta bagaikan tercipta untuk Barcelona. Gaya permainan Tiki-Taka Barcelona takkan berjalan mulus tanpa kejeniusannya di lini tengah. Setelah 20 tahun mengabdi, Iniesta belum menunjukkan tanda-tanda untuk berhenti menjadi biang kesuksesan Barcelona.

Sumber: Berbagai Sumber

Video Populer

Foto Populer