Sukses


5 Partai Barcelona Vs Real Madrid Terpanas Sepanjang Sejarah

Bola.com — Barcelona dan Real Madrid akan kembali bertemu dalam partai bertajuk El Clasico, yang akan dihelat di Estadio Camp Nou, Sabtu (3/12/2016) malam WIB. Pertemuan antar kedua raksasa La Liga itu sering kali menghadirkan tensi tinggi sepanjang pertandingan.

Menurut catatan sejarah, pertemuan antara Barcelona dan Real Madrid memang memiliki banyak cerita. Tidak hanya sebatas persaingan di dunia sepak bola saja, kedua tim itu juga memiliki pandangan ideologi, sosial dan politik yang saling bertolak belakangan.

Barcelona merupakan perwakilan dari sebuah daerah (Catalan) yang hendak merdeka. Sementara itu, Real Madrid adalah sebuah klub yang berada di ibukota Spanyol dan pusat pemerintahan. Secara kultur dan emosi, tentunya kedua tim tersebut memiliki perbedaan.

Tidak hanya itu, kebijakan transfer beberapa pemain kontroversial seperti Alfredo di Stefano, Luis Enrique dan Figo, juga sering kali menjadi pematik panasnya laga-laga El Clasico.

Atas dasar tersebut, Bola.com mencoba merangkum lima pertandingan El Clasico terpanas sepanjang masa. Berikut ini adalah ulasannya:

1. Real Madrid 11-1 Barcelona

Peristiwa ketika Real Madrid mengalahkan Barcelona, 11-1, pada 1943. (Real Madrid News).

Semifinal Copa Generalismo mempertemukan Barcelona dan Real Madrid. Pada leg pertama, La Blaugrana sukses mencukur skuad Los Blancos 3-0. Namun, ketika leg kedua bergulir di Stadion Santiago Bernabeu, Real Madrid mendadak menjadi perkasa.

Tepat pada 13 Juni 1943, Real Madrid mencetak sejarah usai mengalahkan Barcelona dengan skor telak 11-1. Gelontoran gol Real Madrid dalam laga itu dicetak Pruden pada menit ke-5, 32' dan 35', Barinaga (30',42',44',87'), Alonso (37',74'), Curta (39') dan Botella (85'). Sedangkan, Barcelona hanya bisa mencetak gol lewat Mariano Martin Alonso (90').

Saat itu, banyak kalangan menilai jika pertandingan tersebut telah diintervensi oleh pihak penguasa. Maklum saja, kala itu Fransesco Franco masih menjadi pemimpin di Spanyol.

Menurut sebagian kalangan, Franco dikenal sebagai seorang yang pro akan kepetingan Real Madrid dan sangat mengharamkan penggunakan bahasa Catalan di negeri Matador tersebut.

Konon, kala itu dia menggunakan kekuatanya untuk mengintimidasi para pemain Barcelona. Sang Jenderal tidak ingin melihat para penggawa Los Azulgrana bermain sepak bola secara normal dalam laga tersebut. Akan tetapi, semua tudingan itu belum terbukti hingga saat ini.

2 dari 5 halaman

Real Madrid 5-0 Barcelona

2. Real Madrid 5-0 Barcelona

Pada awal musim 1953-1954, Real Madrid mengarungi kompetisi dengan catatan buruk, yakni gagal menjuarai kompetisi La Liga dalam kurun waktu dua dekade terakhir. Namun, situasi itu berubah ketika Los Blancos mampu merekrut Alfredo di Stefano.

Stefano sejatinya merupakan pemain yang sudah menjadi incaran Barcelona sejak lama. Namun, pada detik-detik terakhir, Real Madrid menikung usaha rival abadinya tersebut.

Usaha Real Madrid memboyong Stefano ternyata berbuah manis. Sebab, pemain kelahiran Buenos Aires itu memiliki peranan penting dalam membantu timnya meraih kemenangan 5-0 atas Barcelona, 25 Oktober 1953.

Dalam laga tersebut Stefano sukses menggelontorkan dua gol pada menit ke-10 dan 85'. Tidak hanya itu, sang pemain juga turut andil dalam terciptanya dua gol yang dicetak Rogue Olsen (34',35'). Sementara itu, gol Madrid lainnya ditorehkan Luis Molony (39').

Kemenangan ini ternyata membangkitkan motivasi skuat Real Madrid. Sebab, pada akhir musim 1953-1954, Los Merengues mampu berada di puncak klasemen akhir dan sukses didaulat sebagai kampiun La Liga.

3 dari 5 halaman

Barcelona 0-0 Real Madrid

3. Barcelona 0-0 Real Madrid

Pada 23 November 2002, Barcelona kembali menjamu Real Madrid di Stadion Camp Nou. Laga tersebut berakhir dengan skor kacamata. Namun, panasnya laga itu bukan mengenai hasil yang di dapat kedua tim, melainkan tentang sosok seorang Luis Figo.

Kala itu, Figo secara mengejutkan memutuskan hijrah dari Barcelona menuju Real Madrid. Padahal, pemain asal Portugal itu merupakan taleta terbaik yang dimiliki tim Catalan saat itu.

Sikap yang dilakukan Figo tersebut ternyata menyakiti hati seluruh suporter Barcelona (Cules). Terbukti, sepanjang laga Figo selalu mendapat ejekan dari 98 ribu penonton yang memadati Stadion Camp Nou saat itu.

Puncaknya, adalah ketika Figo mengambil tendangan penjuru pada pertengahan babak kedua. Sang pemain seolah memprovokasi tim tuan rumah dengan tidak segera mengambil sepak pojok itu. Alhasil, berbagai objek dilemparkan oleh para Cules ke arah pemain Portugal tersebut, termasuk satu kepala babi.

4 dari 5 halaman

Real Madrid 0-3 Barcelona

4. Real Madrid 0-3 Barcelona

Rasa kebencian dan rivalitas yang sengit memang tertanam dalam benak semua elemen di kubu Real Madrid dan Barcelona. Namun, pada pertandingan El Clasico di Santiago Bernabeu, 19 Novemer 2005, hal-hal negatif itu seakan memudar.

Kala itu, Real Madrid takluk 0-3 dari Barcelona. Dua gol dicetak oleh Ronaldinho dan Samuel Eto'o. Khusus Ronaldinho, permainan gemilangnya dalam laga tersebut mendapat perhatian ekstra dari publik Los Blancos. Sebab sepanjang pertandingan, Ronaldinho hampir tidak bisa dihentikan.

Pria asal Brasil itu selalu membuat repot Sergi Ramos dan kawan-kawan. Alhasil, setelah Ronaldinho mencetak gol keduanya itu, seisi Stadion Santiago Bernabeu memberikan tepuk tangan kepada sang pemain.

Ini merupakan kali pertama sepanjang sejarah, pemain Barcelona mendapat sambutan hangat dari para pendukung Real Madrid.

 

5 dari 5 halaman

Barcelona 5-0 Real Madrid

5. Barcelona 5-0 Real Madrid

Real Madrid menatap laga El Clasico edisi ini dengan optimise tinggi. Sebab, mereka baru saja mengontrak pelatih kawakan, Jose Mourinho. Juru taktik berjuluk The Special One itu datang ke Spanyol dengan kepala tegak, usai mengantarkan Inter Milan meraih gelar Liga Champions pada musim 2009-2010.

Namun, segala catatan prestisius itu ternyata tidak berlaku dalam El Clasico yang digelar di Stadion Camp Nou, 29 November 2010. Iker Casillas dan kawan-kawan harus menelan pil pahit lantaran dipecundangi Barcelona lima gol tanpa balas.

Gelontoran gol dalam laga tersebut dicetak Xavi Hernandez pada menit ke-10, Pedro Rodriguez (18'), David Villa (55',58') dan Jeffren Suarez (90'). Tercatat, total 13 kartu kuning dan satu kartu merah, mewarnai jalannya El Clasico edisi ini.

Sumber: Berbagai sumber

Saksikan cuplikan pertandingan dari Liga Inggris, La Liga, Liga Champions, dan Liga Europa, dengan kualitas HD di sini

Video Populer

Foto Populer