Bola.com, Madrid - Karim Benzema akan segera memasuki tahun ke-12 berseragam Real Madrid. Sebelum menjadi satu di antara striker terbaik yang dimiliki Madrid, Benzema ternyata mengalami masa-masa sulit pada awal karier di Santiago Bernabeu.
Striker asal Prancis itu baru membungkus gol ke-250 bersama Real Madrid. Gol tersebut disarangkan Benzema ketika Madrid menang 2-0 atas Levante pada laga pekan kelima La Liga di Estadio de la Ceramica, 4 Oktober lalu.
Baca Juga
Real Madrid Vs Barcelona: Momentum Terbaik Jude Bellingham Melakoni El Clasico Pertamanya di Santiago Bernabeu
Wow Parah Nih, Real Madrid Bernafsu Kejar Remaja Sakti Berusia 15 Tahun : Hati-Hati, Ingat Kasus Martin Odegaard
Cara Aneh Klub Raksasa Spanyol Incar 3 Bintang Eropa Milik MU dan Juventus, Kok Menunggu Gratisan
Advertisement
Karim Benzema membobol gawang Levante pada menit ke-90+5, setelah memanfaatkan umpan dari Rodrygo. Koleksi 250 gol itu membuktikan kualitas Karim Benzema sebagai top skorer kelima sepanjang masa Los Blancos.
Kini, Karim Benzema coba mengenang kembali masa-masa awalnya berseragam El Real. Saat pertama kali tiba pada musim panas 2009 lalu, dia sempat kesulitan beradaptasi dan nyaris gagal.
Benzema didatangkan dari Olympique Lyon, klub kelas menengah Prancis. Tentu pindah ke Real Madrid adalah perubahan besar dan total, dan dia pun sempat kaget.
Ada beberapa kendala yang dialami Karim Benzema, satu di antaranya adalah adalah masalah bahasa. Mental striker berusia 32 tahun itu pun belum siap menghadapi besarnya Los Blancos.
"Saya tidak siap secara mental untuk menghadapi arti Real Madrid. Tim ini, fans, tekanan, kotanya," ujar Benzema kepada Marca.
"Saya hanya sendiri, saya tidak bisa berbahasa Spanyol. Itu masa-masa sulit. Jika Anda tidak merasa nyaman di luar lapangan, sulit melakukannya di dalam lapangan. Itulah yang terjadi pada musim pertama saya di Real Madrid," lanjutnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Kerap Dikritik
Meski dikenal sebagai satu di antara striker terbaik di Real Madrid, Karim Benzema tak lepas dari kritikan. Dia sering dikecam suporter Madrid dan juga media Spanyol, karena torehan golnya yang terlalu sedikit.
Padahal, dalam beberapa tahun terakhir, Benzema lebih sering menjadi pelayan Cristiano Ronaldo ketimbang mencetak gol. Setelah Ronaldo pergi ke Juventus, barulah dia mulai bersinar seorang diri.
Advertisement
"Striker harus bisa melakukan banyak hal, tidak hanya mencetak gol," sambung Benzema.
"Saya bisa mencetak gol, tetapi jika saya tidak menyentuh bola selama 90 menit, itu baru masalah besar," tandasnya.
Sumber: Marca
Disadur dari: Bola.net (Penulis: Richard Andreas/Published: 07/10/2020)
Advertisement