Sukses


5 Rekrutan Real Madrid yang Dilupakan Sepanjang Masa, Oalah Ternyata Pernah Main di Indonesia

Bola.com, Jakarta - Real Madrid telah meraih kesuksesan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah mereka. Raksasa Spanyol ini menjadi tim yang terbanyak mengoleksi trofi Liga Champions, yakni 14 kali. Di La Liga, Los Blancos juga berada di tempat teratas dengan koleksi 35 gelar.

Kesuksesan yang mereka raih tak lepas dari peluh para pemain bintang yang dimiliki. Beberapa di antaranya seperti Zinedine Zidane, Ronaldo Nazario, Raul, Iker Casillas, Roberto Carlos, Fabio Cannavaro, Kaka, Thibaut Courtois, Luka Modric, dan Karim Benzema.

 

2 dari 11 halaman

Pernah Gagal

Di balik gemerlapnya 'Los Galacticos', Madrid ternyata pernah gagal dalam hal perekrutan pemain. Sangat disayangkan, mengingat para pemain itu dibeli dengan harga tinggi.

Dikutip dari sportskeeda, inilah lima rekrutan Madrid yang paling dilupakan sepanjang masa, termasuk sosok Julien Faubert yang pernah berkostum Borneo FC pada medio 2018.

 

3 dari 11 halaman

Elvir Baljic

Fans Real Madrid dapat dimaafkan karena mengatakan "Siapa?". Hal itu mengingat Elvir Baljic hanya memainkan 11 pertandingan dan hanya mencetak satu gol antara 1999 dan 2002.

Saat masih berkostum Fenerbahçe (1998-1999), Baljic rata-rata mencetak lebih dari satu gol di setiap pertandingan di Turki. Ia menjadi satu di antara pemain sayap paling menarik di dunia sepak bola.

 

4 dari 11 halaman

Nasib Dipinjamkan

Real Madrid membawanya ke Santiago Bernabeu pada 1999. Guna mendapatkannya, El Real harus menggelontorkan dana sebesar 26 juta euro. Kariernya mulai redup lantaran cedera ligamen di pra-musim.

Belum sepenuhnya pulih, dia dipinjamkan ke mantan klubnya, Fenerbahçe, dan Rayo Vallecano. Setelah kontrak berakhir pada 2000, Baljic balik ke Turki dan meneruskan sisa-sisa kejayaanya di Galatasaray. Pria yang kini berusia 48 tahun itu pensiun di Istanbulspor pada 2008.

 

5 dari 11 halaman

Thomas Gravesen

Everton menjual Gravesen seharga 2,5 juta pounds ke Real Madrid pada Januari 2005. Gelandang Denmark itu datang dengan reputasi yang tak perlu diragukan lagi.

Gravesen sosok gelandang tangguh dan agresif. Di Madrid, di bawah asuhan Fabio Capello, Gravesen diplot sebagai gelandang bertahan.

Mad Dog, julukan Gravesen, akhirnya hanya penghangat bangku cadangan. Situasi itu terjadi karena Capello punya banyak opsi di lini tengah.

 

6 dari 11 halaman

Kalah Saing

Di sana ada Zidane, Luis Figo, Guti Hernandez, pun David Beckham. Gravesen juga terlibat cekcok mulut dengan Robinho, saat Madrid latihan pra musim di Austria.

Setahun kemudian, Gravesen dilego ke Celtic dengan harga 2 juta pounds. Tak dapat tempat, Celtic melepasnya ke Everton sebagai pemain pinjaman.

 

7 dari 11 halaman

Julien Faubert

Real Madrid memboyong Julien Faubert dengan status pinjaman dari West Ham pada Januari 2009. Pemain asal Prancis itu dikenang bukan karena aksinya, tapi pernah tertidur di bangku cadangan saat laga kontra Villarreal.

Dia juga pernah melewatkan sesi latihan karena berpikir memiliki hari libur tertentu. Sebenarnya, Real Madrid berniat mengontrak Faubert secara resmi, lalu berpikir ulang.

Real Madrid mengirim Faubert kembali ke London setelah hanya tampil dua kali bareng Si Putih.

 

8 dari 11 halaman

Antonio Cassano

Real Madrid terpesona dengan kemampuan Antonio Cassano. El Real terpikat setelah mekihat performa Cassano yang sangat berbat.

Real Madrid mendatangkan Cassano dari AS Roma dengan harga 3,8 juta euro pada tahun 2006. Selama lima musim di Roma, Cassano meraih kesuksesan besar.

Pemain Italia itu merasakan tiga menit dalam debutnya untuk Los Blancos setelah masuk dari bangku cadangan melawan Real Betis. Terlepas dari awal yang menjanjikan, sikapnya yang buruk dan penolakannya berlatih membuat Cassano jadi sorotan negatif.

 

9 dari 11 halaman

Anak Nakal

Dia dijuluki "anak nakal". Jika saja dia tak aneh-aneh, dia punya peluang menjadi pemain besar di Madrid. Dituding tak disiplin, Cassano mendapat hukuman serius pada akhir tahun 2006.

Real Madrid mengirim Cassano ke Sampdoria sebelum membuat kesepakatan permanen pada 2008.

 

10 dari 11 halaman

Jonathan Woodgate

Terlepas dari masalah cedera, Jonathan Woodgate telah membuktikan dirinya sebagai satu di antara bek tengah terbaik. Hal itu terjadi kala bermain bersama Leeds (1998–2003) dan Newcastle United (2003–2004).

Pada Agustus 2004, Real Madrid meminangnya dengan mahar 13 juta euro. Dia mengawali debutnya dengan tragis. Saat melawan Athletic Bilbao pada September 2005, Woodgate mencetak gol bunuh diri dan diusir ke luar lapangan setelah diganjar kartu merah.

 

11 dari 11 halaman

Transfer Buruk

Dia masih mendapat kepercayaan dalam beberapa laga, sebelum cedera berkepanjangan memaksanya menepi. Gagal bersaing, Woodgate dipinjamkan ke Middlesbrough dan tak balik lagi ke Madrid karena The Boro resmi meminangnya pada 2007.

Ketika Marca melakukan voting, Woodgate masuk daftar transfer terburuk di abad ke-21. Kasihan banget ya.

Video Populer

Foto Populer