Bola.com, Jakarta - Pelatih Barcelona, Xavi Hernandez, mengakui bahwa dia terpengaruh secara emosional oleh atmosfer Stadion San Mames, markas Athletic Bilbao. Di tengah pemberitaan soal skandal suap wasit, ia bersikeras akan bersikap profesional.
Puluhan ribu suporter Athletic Bilbao melempar uang palsu berwarna biru dan merah bertuliskan mafia sebagai ejekan kepada Barcelona. Itu juga dilakukan sebagai bentuk protes kepada lemahnya integritas Liga Spanyol.
Baca Juga
Semifinal Piala Asia U-23: Perang Negara dari 4 Penjuru, Timnas Indonesia U-23 Gendong ASEAN
Peran Grassroot Sepak Bola Tanah Air di Balik Sukses Timnas Indonesia U-23: EPA Persebaya Setor 3 Bintang, Pembinaan Wajib Diperhatikan!
5 Pemain yang Akan Jadi Pusat Kebangkitan MU Musim Depan: Gado-gado Tua dan Muda
Advertisement
Ada juga nyanyian terdengar selama pertandingan penggemar Athletic menyanyikan 'A Segunda, oe' atau 'Ke Divisi Kedua, oe,' merujuk potensi degradasi sebagai bagian dari hukuman yang bisa menimpa Barcelona.
Barcelona pada akhirnya memenangi pertandingan melawan Athletic Bilbao dengan skor 1-0. Akan tetapi, Xavi tak mampu menutup kesedihannya. Apa katanya?
Sedih
Xavi Hernandez kaget publik San Mames yang biasanya menaruh hormat kepadanya justru berbalik menyerang. Ia pun meminta agar setiap orang tidak langsung suudzon atas situasi yang menimpa Barcelona.
"Itu membuat saya sedih,” aku Xavi kepada Sport setelah pertandingan.
Advertisement
"Saya menghormati masyarakat San Mames, mereka selalu memperlakukan saya dengan sangat baik. Saya terkejut dengan lingkungan yang tidak bersahabat dan itu membuat saya sedih, saya pikir membuat penilaian di awal kasus ini tidak baik untuk masyarakat."
Advertisement
Bela Tim Sampai Mati
Xavi juga ditanya bagaimana kondisi psikis anak asuhnya. Apalagi Barcelona terancam dicoret dari kompetisi UEFA.
“Kami belum berbicara di ruang ganti, kami profesional. Kami berharap untuk bermain sepak bola, untuk membela tim ini sampai mati.”
Advertisement
Sumber: Football Espana
Posisi Barcelona saat Ini
Advertisement