Bola.com, Jakarta - Barcelona klub yang selalu disesaki pemain bintang. Tak sembarang bintang bisa bergabung ke klub raksasa Liga Spanyol tersebut.
Setelah gabung pun, tak mudah bagi pemain bisa bertahan di Barcelona. Label pemain bintang belum jadi jaminan bisa berhasil di Camp Nou.
Baca Juga
Pedri Buka-bukan Gaya Melatih Hansi Flick Dibanding Xavi: Lebih Ketat dan Disiplin, Zero Tolerance
Ukir Brace dan Bantu Barcelona Menang Besar di Kandang Red Star, Robert Lewandowski: Semuanya Berjalan Nyaris Sempurna
Barcelona Menggila, Thierry Henry Sebut Resep Kesuksesannya Bukan Sosok Hansi Flick
Advertisement
Tak sedikit pemain bintang yang kariernya di Barcelona gagal total. Mereka akhirnya pindah dan mencari peruntungan di klub lain.
Nah, ada beberapa pemain bintang yang gagal di Barcelona, kemudian bersinar di klub lain. Berikut ini beberapa di antaranya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
1. Luis Garcia
Garcia harus bersabar untuk mendapatkan kesempatan di Barcelona. Setelah bergabung dengan tim B Barca, sang penyerang dipinjamkan sebanyak empat kali sebelum dijual ke Atletico Madrid.
Sembilan gol di Atleti meyakinkan Barcelona untuk merekrut kembali Garcia, tetapi dia kembali ke Camp Nou hanya untuk satu musim sebelum dijual ke Liverpool.
Luis Garcia berhasil tampil apik bersama Liverpool.
Advertisement
2. Gerard Deulofeu
Periode pertamanya di Barcelona berakhir dengan hanya dua penampilan La Liga (musim 2013/2014), satu peminjaman yang mengesankan ke Everton dan satu musim mengecewakan di Sevilla (2014/2015).
Everton kemudian memutuskan merekrutnya secara permanen. Namun, ia tidak menjadi pilihan pertama di Goodison Park, hanya untuk tampil mengesankan saat dipinjamkan ke AC Milan sehingga Barcelona memutuskan merekrut kembali pemain sayap tersebut.
Dia kembali kesulitan memantapkan dirinya di Barca dan kembali ke Liga Premier bersama Watford. Ia sempat bersinar cemerlang sebagai salah satu pemain paling menarik di luar klub enam besar.
3. Zlatan Ibrahimovic
Bayangkan saja, Zlatan Ibrahimovic mencetak 21 gol, merebut gelar La Liga, Piala Super Spanyol, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub selama di Barcelona pada musim 2009/2010. Namun, ia menyebut periode tersebut sebagai kesalahan karier.
Ibrahimovic mengakui kepribadiannya yang eksplosif tidak pernah sesuai dengan filosofi pelatih Barca saat itu, Pep Guardiola, yang terkenal dengan refleksinya. “Ketika Anda membeli saya, Anda membeli Ferrari. Jika Anda mengendarai Ferrari, Anda memasukkan bensin premium ke dalam tangki, Anda memasuki jalan raya dan Anda menginjak gas," kata Zlatan Ibrahimovic saat itu.
“Guardiola mengisi bahan bakar diesel dan berkeliling di pedesaan. Dia seharusnya membeli Fiat.”
Striker berkebangsaan Swedia itu hanya bertahan satu musim di Camp Nou sebelum bergabung ke AC Milan dengan status pinjaman pada musim 2010/2011. Dia meninggalkan Barcelona pada usia 28 tahun.
Sejak itu dia telah mencetak lebih dari 300 gol di klub sepak bola, dan ini merupakan perkembangan yang cukup bagus.
Advertisement
4. Ricardo Quaresma
“Jika Frank Rijkaard pergi dan pelatih lain datang, berbicara dengan saya dan memberi saya kepercayaan diri, maka saya akan kembali,” ancam Quaresma setelah musim pertamanya di Barcelona, yaitu 2003/2004.
“Tetapi jika Rijkaard bertahan, saya tidak akan kembali. Tidak juga pada tahun berikutnya. Rijkaard dan saya tidak memahami satu sama lain.”
Itu adalah pernyataan berani dari pemain berusia 20 tahun yang hanya tampil 10 kali sebagai starter di La Liga. Ucapan itu menjadi bumerang. Rijkaard bertahan, dan Quaresma dikirim kembali ke Portugal, bergabung dengan Porto.
Pemain sayap ini mungkin belum mencapai potensinya, namun masih memenangi banyak trofi dan memberikan banyak hiburan sebagai salah satu talenta sepak bola yang lincah.
5. Juan Roman Riquelme
Salah satu pemain paling memikat di abad ke-21, Riquelme sepertinya sangat cocok untuk Barcelona. Namun, Louis van Gaal mengungkapkan pemain Argentina tersebut masuk kategori “perekrutan politik”. Ia jarang menurunkan pemain nomor 10 itu sebagai pemain sayap, pada musim 2003/2004.
Perekrutan Ronaldinho pada musim panas berikutnya membuat Barcelona kelebihan jumlah pemain asing yang diizinkan di Spanyol, dan Riquelme dikirim ke Villarreal.
Dia kemudian bersinar di Villarreal.
Advertisement
6. Mikel Arteta
Setelah meninggalkan kampung halamannya di San Sebastian, tempat ia tumbuh bersama Xabi Alonso, Arteta diharapkan berkembang di Barcelona. Namun, pada akhirnya ia gagal masuk ke skuad tim utama Barca.
Sang gelandang malah berpindah-pindah ke berbagai ke klub Eropa, bermain di Prancis, Skotlandia, dan kembali ke Spanyol. Ia akhirnya menetap di Inggris bersama Everton dan Arsenal.
Namun, Arteta jelas memberikan kesan tersendiri bagi sebagian orang di Barcelona. Debutnya untuk tim B terjadi sebagai pengganti Pep Guardiola. Ia kemudian menjadi asisten Guardiola di Manchester City.
Kini, ia memanfaatkan semua pengalaman itu dengan melakoni karier kepelatihan yang menjanjikan di Arsenal.
7. Pepe Reina
Mengikuti jejak ayahnya, Miguel, Reina tampil sebanyak 49 kali di semua kompetisi dalam dua musim untuk Barcelona (2000-2002) setelah cedera.
Dia meninggalkan Barca pada 2002 untuk bergabung dengan Villarreal dan kemudian membuktikan diri sebagai salah satu penjaga gawang terbaik di Eropa di Liverpool.
Pria berusia 41 tahun itu nyaris bergabung kembali dengan Barca dari Liverpool sebagai pengganti Victor Valdes. Namun Valdes menarik kembali keputusannya meninggalkan klub, dan Reina kemudian bergabung dengan Napoli.
Sumber: Planet Football
Advertisement