Bola.com, Jakarta - Hansi Flick menjadi kandidat potensial pengganti Xavi Hernandez sebagai pelatih Barcelona. Namun Xavi memberikan peringatan kepada sang calon pengganti, bahwa melatih Blaugrana merupakan tugas sulit.
Pada sebuah wawancara, Xavi diminta wartawan memberikan saran kepada calon penggantinya di Barcelona.
Advertisement
Menurutnya karena masalah keuangan yang buruk, membuat siapapun pelatihnya bakal kesulitan di Barcelona.
"Mereka harus tahu bahwa ini adalah situasi yang berat, karena Barcelona adalah klub yang sulit, tetapi juga karena situasi keuangan yang jelek, terutama karena aturan financial fair play di La Liga," ujar Xavi.
"Ini tidak akan mudah sama sekali. Mereka akan menderita dan membutuhkan kesabaran karena ini adalah pekerjaan yang sangat sulit," tegasnya.
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Kuncinya Kemenangan
Xavi sendiri mempersembahkan titel juara La Liga untuk Barcelona pada musim 2022/2023. Namun karena kegagalan pada musim ini, manajemen memutuskan untuk berpisah dengannya.
Nah Xavi menyebut memberikan kemenangan demi kemenangan adalah kunci sukses menjadi pelatih Barcelona anyar nanti.
"Satu-satunya hal yang bisa menyelamatkan karier pelatih Barcelona adalah kemenangan, baik mereka yang pernah menjadi bagian dari klub atau tidak sebelumnya," kata Xavi.
"Saya telah dilihat melalui kaca pembesar dan tingkat ekspektasi tertentu muncul, karena saya adalah bagian dari era terbaik Barca, yang telah bermain melawan saya," tambahnya.
Advertisement
Alasan Pemecatan
Xavi turut mengungkapkan alasan Presiden tim Joan Laporta memecat dirinya. Dia menyebut karena Barcelona memerlukan perubahan.
"Saya berbicara dengan presiden dan dia menyampaikan kepada saya alasannya mempertimbangkan perlunya perubahan,” kata Xavi.
"Yang bisa saya lakukan hanyalah menerimanya dan menghormatinya. Dialah yang mengambil keputusan di klub. Kami berjabat tangan, berpelukan, dan mendoakan yang terbaik untuk satu sama lain," lanjutnya.
Sumber: ESPN
Penulis: Farrel Hetharia