Sukses


Buka-bukaan Bahas Penyebab Griezmann Dadakan Pensiun dari Timnas Prancis: Mbappe dan Deschamps Jadi Biangnya...

Bola.com, Jakarta - Pada jeda internasional medio Oktober ini, terjadi sesuatu yang tidak pernah terjadi dalam 10 tahun terakhir — Antoine Griezmann yang dalam kondisi fit tidak ikut dalam tugas internasional bersama Prancis.

Ikon Atletico Madrid itu selalu hadir untuk Les Bleus ketika dipanggil, tetapi hanya beberapa minggu setelah menyatakan ingin terus bermain untuk timnas, Antoine Griezmann memutuskan untuk pensiun. Hanya delapan caps lagi dari memecahkan rekor penampilan bersama Prancis.

Emmanuel Petit memiliki pandangan mengapa Griezmann memilih mundur.

Griezmann adalah sosok penting dalam kemenangan Piala Dunia 2018 Prancis, serta dalam perjalanan mereka ke final Euro 2016 dan Piala Dunia 2022, dengan total 137 caps, mencetak 44 gol, dan memberikan 38 assist.

Sejak awal era Didier Deschamps, Antoine Griezmann menjadi bagian tetap dalam timnas.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Merasa Kurang Dihargai

Bagi banyak orang, keputusan Griezmann untuk tidak bergabung lagi dengan Les Bleus terasa mengejutkan, mengingat dia masih dalam performa impresif. Namun, Petit memberikan pandangannya mengenai masalah inti di balik keputusan ini.

"Saya sepenuhnya setuju bahwa Griezmann kurang dihargai di kancah internasional, menurut saya dia salah satu pesepak bola terbaik dalam sejarah Prancis, dalam hal assist, gol, konsistensi, caps, kontribusinya untuk timnas selama bertahun-tahun. Saya pikir kita harus kembali membahas Mbappe…"

"Menurut saya, masalah ban kapten telah menghancurkan Griezmann di timnas. Dia seharusnya mendapatkan ban kapten dua tahun lalu, tetapi Deschamps memutuskan memberikannya kepada Kylian Mbappe. Itu adalah pukulan besar untuk Griezmann, dia merasa terpukul karenanya. Kita juga harus mempertimbangkan bahwa Paul Pogba sudah tidak ada lagi di tim. Pogba dan Griezmann sangat dekat, mereka saling mencintai. Di lapangan, mereka bermain bersama dengan sangat baik," tutur mantan pemain Arsenal dan juga Timnas Prancis itu.

3 dari 4 halaman

Tak Lagi Jadi Pilihan Utama

Petit juga mencatat bahwa selama Piala Dunia 2022 Qatar, Griezmann menampilkan performa luar biasa dalam peran sebagai gelandang tengah, tetapi, hanya 18 bulan kemudian, dan meski tetap dalam performa terbaik untuk Atletico, ia tidak turun sebagai starter di laga semifinal Euro 2024 melawan Spanyol.

"Selama bertahun-tahun, setiap kali Deschamps menyusun susunan pemain, Mbappe dan Griezmann selalu berada di urutan pertama. Namun, dalam dua tahun terakhir, hanya Mbappe yang menjadi prioritas. Griezmann kadang bermain sebagai nomor 10, kadang di sayap kanan, kadang sebagai gelandang bertahan, posisinya terus berubah. Bahkan, dia sempat menjadi pemain cadangan," jelas Petit.

"Griezmann adalah tipe pemain yang butuh dukungan. Dia butuh keyakinan dari pelatih, butuh hubungan yang kuat. Selama bertahun-tahun, dia mendapatkan itu. Namun, tidak lagi selama dua tahun terakhir, dan dia merasa kecewa akan beberapa hal. Dia tidak mendapatkan dukungan yang sama, jadi menurut saya dia membuat keputusan yang tepat," imbuh mantan pemain Monaco dan Chelsea ini.

4 dari 4 halaman

Keputusan Tepat

Petit, yang pernah memperkuat Prancis sebanyak 63 kali hingga tahun 2003, merasa bahwa keputusan Griezmann ini tepat.

"Itu mengejutkan banyak orang karena setelah Euro, seorang jurnalis menanyakan apakah dia akan melanjutkan dengan timnas. Dia mengatakan, 'Saya mencintai timnas, saya akan melanjutkan'. Namun, tiga minggu kemudian dia berkata, 'Tidak, saya tidak ingin bermain lagi, saya pensiun dari timnas'. Jadi, ada sesuatu yang terjadi. Menurut saya, ini adalah hasil dari semua yang terjadi dalam 16 bulan terakhir. Mungkin dia berbicara dengan keluarganya, istrinya, sahabatnya, dan berkata, 'Lihat, kamu tidak lagi sejalan dengan timnas'."

"Pada usia 33 tahun, dia mungkin tidak memiliki energi untuk bermain setiap tiga hari. Jadi, lebih baik fokus pada klubnya dan lupakan timnas. Dia telah memberikan segalanya untuk timnas, dan kita sangat bangga akan hal itu. Dia mencetak gol pekan lalu, dan melihat kegembiraan dari fans dan rekan-rekan satu timnya, terasa sangat berbeda dibandingkan dengan timnas selama dua tahun terakhir. Jadi, ya, saya pikir dia membuat keputusan yang tepat," ungkap Petit.

 

Sumber: Football Espana

Sepak Bola Indonesia

Video Populer

Foto Populer