Sukses


    Rudi Maswi: Era Baru Persipura Bebas Narkoba dan Alkohol

    Bola.com, Jayapura - Persipura Jayapura jadi klub pertama di Tanah Air yang secara resmi menerapkan tes narkoba dan minuman keras pada 30 pemainnya. Kebijakan ini diterapkan sesuai masukan Ketua Umum Persipura sekaligus Wali Kota Jayapura, Benhur Tommy Mano, bekerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Papua.

    Tes ini dilakukan pada Sabtu (23/4/2016) dan hasilnya, tak ada satu pun pemain yang dinyatakan positif. Sejumlah pengurus juga mengikuti tes ini dan hasilnya, sama seperti pemain, seluruhnya dinyatakan negatif.

    Manajer Persipura, Rudi Maswi, mengungkapkan bila tes itu akan jadi hal yang rutin dilakukan terhadap pemain di tim Mutiara Hitam. Rudi menegaskan, bila ada yang mendapat hasil positif, dipastikan pemain itu bakal ditendang dari Persipura.

    Berikut petikan wawancara bola.com dengan Rudi Maswi, yang ditemui di Stadion Mandala, Jayapura, Kamis (28/4/2016), atau sehari jelang pembukaan Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 Presented by IM3 Ooredoo, seputar tes narkoba tersebut juga soal TSC 2016 yang segera bergulir.

    Bisa diceritakan soal tes narkoba yang diterapkan manajemen?

    Sebenarnya tes narkoba dan miras ini sudah mulai diwacanakan sejak era kepemimpinan Bapak MR Kambu. Artinya sudah sekitar 16 tahun dan baru terelasisasi sekarang. Saat ini memang saat yang tepat untuk mewujudkan hal itu, apalagi BNN juga sedang giat menggalakkan anti narkoba dan miras.

    Jelang pelaksanaan, tak ada seorang pemain pun yang tahu. Bahkan mayoritas jajaran manajemen dan pengurus juga tidak tahu, sehingga banyak pemain yang terkejut dengan tes ini. Hanya ada satu pemain yang absen, yakni Dede Sulaiman, karena yang bersangkutan sedang izin mudik.

    Sesuai hasilnya, sudah diketahui bila tak ada satu pun pemain yang dinyatakan positif.

    Kami menerapkan kebijakan ini karena tidak hanya sekadar ingin mewujudkan zero (nol) narkoba dan alkohol di kalangan pemain Persipura, namun juga berharap hal ini bisa jadi semacam percontohan untuk klub lain agar juga berani menerapkan langkah sama.

    Bagaimana bila ada pemain yang terbukti positif mengonsumsi narkoba?

    Seperti yang sudah saya jelaskan, kami akan mengeluarkan pemain itu. Bahkan Ketum Persipura sudah menyiapkan formulir untuk langsung ditandatangani pemain untuk selanjutnya dipersilakan keluar. Kami tidak main-main dalam hal ini.

    Bahkan untuk hal lain, semisal kedisiplinan pemain sekali pun, kami sangat tegas menerapkan aturan. Semisal mengenai sanksi keterlambatan. Beberapa waktu lalu, kami masih menorelansi bila ada pemain yang terlambat tiba di bandara dan ketinggalan pesawat. Pemain itu akan dibelikan tiket pengganti dan selanjutnya menyusul rombongan.

    Tapi belakangan, kami mengubah kebijakan itu. Pemain yang terlambat dan ketinggalan pesawat, silakan menyusul dengan biaya sendiri karena kami tak mau terus-terusan membuka kesempatan sesuatu yang tidak tepat.

    Untuk urusan kostum, kami juga memberlakukan sanksi. Bila ada pemain yang kehilangan kostum tim, kami minta mereka membayar ganti rugi. Kami harus tegas.

    Tim Persipura Jayapura melakukan pemanasan jelang latihan di Stadion Mandala, Jayapura, Kamis (28/4/2016) sebagai persiapan melawan Persija di laga pembuka Torabika Soccer Championship 2016 presented by IM3 Ooredoo. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

    Bagaimana menurut Anda soal bergulirnya TSC 2016?

    Buat saya, meski tidak ada promosi dan degradasi, yang terpenting pemain sekarang memiliki kegiatan dan mereka bisa mendapatkan gaji dari kegiatan ini.

    Target Persipura di TSC?

    Sama seperti tim lain, semua tentu ingin jadi juara, termasuk Persipura.

    Berapa dana yang dibelanjakan Persipura untuk belanja pemain?

    Kami harus menyesuaikan dengan sponsor. Sekarang sponsor utama kami Bank Papua. Belanja pemain kami semusim untuk semua pemain berkisar Rp 5-10 miliar, sesuai dengan aturan budgeting cap.

    TSC 2016 dibuka Presiden RI Joko Widodo di Stadion Mandala. Bagaimana Persipura merespons hal ini?

    Presiden RI berada di Jayapura untuk urusan lain, sudah lazim, tetapi bila untuk membuka turnamen sepak bola di Stadion Mandala, adalah hal langka.

    Kami mengapresiasi hal ini, apalagi Presiden Jokowi memiliki banyak kesibukan tapi masih bersedia menyempatkan hadir membuka turnamen di Stadion Mandala. Jadi, sekalipun nanti pembukaan terbilang larut, kami merasa senang dengan kehadiran Presiden di Stadion Mandala.

    Video Populer

    Foto Populer