Sukses


    110 Gol Tercipta di 36 Laga TSC 2016 Sepanjang Ramadan

    Agak mengejutkan, produktivitas tim-tim kontestan TSC 2016 justru kian melonjak pesat di bulan Ramadan.

    Bola.com, Jakarta - Fenomena menarik terjadi pada Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo sepanjang bulan Ramadan ini. Ketajaman klub-klub kontestan di bulan suci menanjak dibanding periode sebelumnya.

    Selama empat pekan kompetisi berjalan (10 Juni-3 Juli) pada bulan Ramadan, total ada 36 pertandingan yang digelar dengan catatan sebanyak 110 gol tercipta.

    Jumlah gol ini lebih banyak 26 butir dibandingkan lima pekan sebelumnya sejak TSC 2016 dibuka Presiden RI Joko Widodo dengan mempertemukan duel Persipura Jayapura kontra Persija Jakarta di Stadion Mandala, Jayapura, pada 29 April 2016 lalu.

    Dengan total 110 gol, apalagi saat mayoritas pemain TSC beragama Islam menjalani ibadah puasa jelas sebuah rekor yang patut dicermati dalam angka statistik.

    Padahal jika dianalisa dari sisi vitalitas tubuh, jelas kebugaran para pemain pasti menurun dibandingkan lima pekan TSC 2016 sebelumnya. Pasalnya, asupan nutrisi pemain yang berpuasa pasti tak sama bila dikomparasi dengan hari-hari sebelum puasa.

    Itu belum termasuk jam biologis pemain (waktu istirahat) yang terganggu untuk menjalani ibadah amaliah selama Ramadan, latihan, bertanding, dan waktu yang dibutuhkan untuk perjalanan dari satu kota laga ke kota lainnya. 

    Apalagi selama Ramadan ini, operator TSC PT Gelora Trisula Semesta menghapus pertandingan sore hari menjadi malam hingga berakhir tengah malam. Pemain juga butuh adaptasi untuk menyesuaikan jambiologis tubuhnya antara pertandingan malam dengan waktu beristirahat  malam hari.

    Pemain Persib Bandung, Purwaka Yudhi saat merayakan gol ke gawang PSM Makassar pada laga Torabika SC 2016 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Sabtu (2/7/2016). Persib menang 3-2. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

    “Dalam kondisi puasa kemarin dibutuhkan kiat jitu untuk menjaga kebugaran pemain. Peran dokter tim dan ahli gizi sangat besar
    untuk mengatur menu makanan dan kebutuhan kalori pemain. Sehingga mereka tetap bugar dari satu laga ke laga berikutnya," ujar Subangkit, pelatih Mitra Kukar. 

    "Pemilihan waktu dan durasi latihan rutin juga sangat penting. Karena saya tak  bisa memaksa pemain latihan berat selama Ramadan,” timpalnya lagi.

    Soal jumlah produktivitas gol yang terjadi, pelatih PS Barito Putera Mundari Karya menilai motivasi tinggi para  pemain TSC 2016 tak terpengaruh ibadah puasa. 

    “Analisa saya secara umum, ini soal iman dan ketaatan tiap pemain menjalankan ibadah. Mereka sejak kecil sudah menjalankan ibadah puasa Ramadan. Mereka juga  menganggap bermain sepak bola sebagai ibadah untuk menghidupi keluarganya. Sehingga mereka tak merasa bertanding di bulan puasa sebagai beban. Hal seperti itu bisa jadi motivasi pemain tampil bagus  selama Ramadan,” tutur Mundari Karya.

    Di sisi lain, faktor menurunnya konsetrasi para pemain, karena faktor menurunnya kondisi kebugaran, bisa jadi juga ikut berperan mendorong terjadinya banyak gol.

    "Segala kemungkinan bisa terjadi. Pastinya pada pekan-pekan awal kompetisi biasanya setiap tim masih mencari bentuk permainan terbaik, jangan heran kalau permainan belum optimal di lapangan. Begitu mulai stabil, situasi akan beda. Itu juga jadi alasan yang masuk akal soal melonjaknya produktivitas tim-tim kontestan TSC 2016 di bulan Ramadan," ungkap Mundari, yang klub asuhannya Barito Putera untuk sementara jadi tim paling produktif di TSC 2016 dengan lesakan 18 gol.

    Lihat Selengkapnya

    Video Populer

    Foto Populer