Sukses


MotoGP: Istimewakan Rossi, Ini Kata Bos Dorna

Bola.com, Roma - CEO Dorna Sports, selaku penyelenggara MotoGP, Carmelo Ezpeleta mengakui dirinya sangat mengistimewakan sosok Valentino Rossi. Namun, pihaknya tetap memberikan hukuman saat pembalap berjuluk The Doctor itu melakukan kesalahan.

Pernyataan yang diutarakan Ezpeleta bukan tanpa alasan. Pasalnya, Rossi pernah terkena hukuman pada 2015 lalu atau ketika terbukti bersalah mengganggu laju Marc Marquez di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia.

Keistimewaan Rossi dari sudut pandang Ezpeleta terletak saat dia memainkan peran yang besar dalam mendongkrak popularitas MotoGP. Sehingga tak aneh jika pria berkacamata itu selalu memberikan dukungan kepada pembalap asal Italia tersebut.

"Orang bilang saya mendukung Valentino, saya katakan: tentu saja saya lakukan. Tapi saya tidak mendukungnya dari sudut pandang olahraga," tutur Ezpeleta seperti dikutip dari GPOne, Sabtu (20/1/2018).

"Di lintasan, Valentino sama seperti pembalap lain dan diperlakukan seperti itu. Dia dihukum seperti orang lain, seperti yang kita lihat di Sepang pada MotoGP 2015. Dari sudut pandang penyelenggara kejuaraan, jika ada satu orang yang harus saya ucapkan terima kasih, itu adalah Valentino. Bahkan saingan berat pun harus mengakui dia spesial,"ujar Ezpeleta.

 

 

 

2 dari 3 halaman

Belum Siap Berpisah

Pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi mendukung penggunaan airbag (kantung udara) di MotoGP. (Manan VATSYAYANA / AFP)

Pernyataan itu mengindikasikan jika Ezpeleta belum siap untuk berpisah dengan Rossi. Maklum, tahun ini kontrak pemilik nomor 46 dengan tim Movistar Yamaha akan berakhir.

Sejauh ini, Yamaha belum memberi tanda bakal memperbarui kontraknya. Disinggung mengenai hal itu, Ezpeleta mengatakan bahwa pihaknya belum berbicara dengan Rossi. Namun begitu, dia masih terlihat menikmati penampilannya di lintasan balap.

"Kami belum berbicara kepadanya (Valentino Rossi-red). Saya selalu mengatakan bahwa yang terpenting adalah dia adalah pembalap yang luar biasa, dia mencintai apa yang dilakukan dan itu sama untuk saya dengan pekerjaan saya," ujarnya.

"Dia senang tinggal dan kompetitif, baik dia maupun timnya tahun ini. Bila waktunya tiba dan dia sudah cukup, maka kita akan mempertimbangkan apa yang mungkin dilakukannya untuk kejuaraan," kata Ezpeleta.

3 dari 3 halaman

Tambah Balapan

Ducati Desmosedici GP18 (Foto:MotoGP)

Carmelo Ezpeleta selaku CEO Dorna Sports mengatakan, tidak menutup kemungkinan untuk menggelar 20 seri MotoGP pada 2019. Pernyataan yang disampaikannya itu tentunya tidak memberikan angin segar bagi pembalap dan tim produsen yang tampil di kejuaraan grand prix.

Pasalnya, pembalap akan kesulitan dalam mengenal tunggangannya. Begitu pula dengan tim produsen yang bakal kebingungan bagaimana mengatur jadwal pengujian motor jika Dorna Sports menggelar 20 seri MotoGP dalam satu musim.

Meski ingin menggelar 20 seri MotoGP, Ezpeleta menegaskan ogah menambah lebih dari jumlah itu. Meskipun sudah ada delapan negara yang tertarik untuk menyelenggarakan MotoGP.

"Mungkin saja ada sirkuit urban di MotoGP. Ada proyek padat di kota yang hangat," tutur Ezpeleta seperti dikutip dari Motorsport, Sabtu (20/1/2018).

"Saat ini ada daftar sekitar delapan negara yang akan memilih untuk memiliki kejuaraan, tapi kami tidak bisa melakukan 26 balapan," kata Ezpeleta. (David Permana)

Sumber: Liputan6.com

Video Populer

Foto Populer