Belajar dari Kekalahan, Tontowi Ahmad/Liliyan Sukses Balas Dendam

oleh Diya Farida diperbarui 02 Jun 2015, 23:50 WIB
Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir (PBSI.org)

Bola.com, Jakarta Ganda campuran nasional Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir menang dua gim langsung (straight game) 26-24 dan 21-14 atas pasangan Hongkong Lee Chun Hei Reginald/Chau Hoi di babak pertama BCA Indonesia Terbuka Super Series Premier (SSP) 2015. Dengan kemenangan ini, Tontowi-Liliyana pun melangkah ke babak kedua, di mana mereka akan menghadapi wakil Jepang, Kenichi Hayakawa/Misaki Matsutomo.

Dengan demikian, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir membayar lunas kekalahan dari Lee Chun Hei Reginald/Chau Hoi di babak semifinal Australian Open Super Series, 30 Mei 2015. Saat itu, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir kalah dalam rubber game skor 8-21, 21-9 dan 15-21.

Advertisement

Liliyana mengatakan, ia dan Tontowi belajar dari kegagalan masuk final Australian Open Super Series 2015. Menurut Liliyana, ia dan Tontowi bisa memperbaiki rekor pertemuan melawan Lee Chun Hei Reginald/Chau Hoi karena bermain dengan tenang, terutama pada gim kedua, yang dimenangi dengan selisih tujuh poin. 

"Kami belajar dari pengalaman kalah di Australia Terbuka kemarin. Di sana, kami memang kurang fokus. Saat tertinggal, kami hilang fokus sampai akhirnya tidak bisa mengembalikan permainan kami sendiri," papar Liliyana, tak lama setelah menyelesaikan babak pembuka BCA Indonesia Open 2015 yang didukung oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation.

"Di sini, kami fokus (meraih) poin satu per satu. Strategi ke depan juga begitu. Step by step saja. (Kami) tidak mau terbebani target juara," lanjut pemain yang biasa disapa Butet itu.

Duel yang digelar Kamis (4/6) besok merupakan pertemuan kelima antara Tontowi-Liliyana dan Kenichi Hayakawa/Misaki Matsutomo. Dalam empat pertemuan sebelumnya, Tontowi-Liliyana selalu menang. Terakhir, pasangan ini menang di ajang Singapura Terbuka Super Series (SS) 2014 dengan skor 21-12, 21-17

"Rekor memang ada di kami, tapi bukan berarti kami pasti menang. (Kami) tetap harus waspada dan tidak boleh lengah. Apalagi, tipikal pemain Jepang adalah ulet. Mereka tidak gampang menyerah walaupun tertinggal," tukas Liliyana.

Kemenangan di babak awal juga ditorehkan Riky Widianto/Richi Puspita Dili dan Edi Subaktiar/Gloria Emanuelle Widjaja. Sementara pasangan Ronald Alexander/Melati Daeva Oktaviani mengalami kekalahan dari pasangan Jepang Hayakawa/Matsutomo (18-21, 21-17, dan 10-21).