Pebalap-pebalap F1 yang Meninggal Akibat Kecelakaan Balap (4)

oleh Diya Farida diperbarui 19 Jul 2015, 14:32 WIB
TRAGIS - Pebalap F1 legendaris asal Brasil, Ayrton Senna, menemui ajal setelah mengalami kecelakaan tragis di GP San Marino 1994.

Bola.com, Jakarta - Pebalap Formula 1 (F1), Jules Bianchi, meninggal dunia dalam usia 25 tahun, di Rumah Sakit Centre Hospitaler di Nice, Prancis, Sabtu (18/7/2015) WIB. Ia meninggal dunia setelah koma selama sembilan bulan. Tragedi ini berawal dari cedera pada otak, yang dialami Bianchi karena kecelakaan ketika mengikuti Grand Prix di Sirkuit Suzuka, pada Oktober 2014.

Bianchi adalah pebalap terakhir yang tewas akibat kecelakaan saat berlomba. Termasuk Bianchi, sudah 35 pebalap tewas di lintasan balap. Dari 35 pebalap itu, 30 di antaranya meninggal dunia pada periode 1953-1978.

Advertisement

F1 pun dipandang sebagai ajang maut. Menanggapi itu, organisasi penyelenggara F1 meningkatkan standar keamanan lomba. Perubahan itu berdampak positif. Namun, tak ada gading yang tak retak. Dua pebalap tewas pada awal 1980an dan pada era 1990an, dua pebalap tewas, termasuk pebalap asal Brasil, Ayrton Senna.

Berikut daftar pebalap yang meninggal akibat kecelakaan di lintasan balap pada empat dekade terakhir, seperti dilansir ESPN:

Gilles Villeneuve_(www.kanetix.ca)

Gilles Villeneuve (GP Belgia 1982)
Setelah tak ada catatan kematian selama tiga tahun (1979-1981), ajang balap F1 kembali memakan korban. Tak tanggung-tanggung, pebalap yang tewas di lintasan balap ialah salah satu pebalap terbaik saat itu, Gilles Villeneuve. Ayah kandung Juara Dunia F1 1997 Jacques Villeneuve itu menemui ajal setelah mobil yang dikemudikannya menabrak bagian belakang mobil Jochen Mass saat tengah menjalani sesi kualifikasi GP Belgia 1982. Sontak, jet darat Villeneuve terangkat ke udara sebelum akhirnya mendarat keras ke tanah. Villeneuve meninggal dunia karena mengalami patah leher fatal.

Ricardo Paletti_(www.asag.sk)

Riccardo Paletti (GP Kanada 1982)
Nasib ironis dialami Riccardo Paletti di GP Kanada 1982. Baru dua kali melakoni balapan di ajang F1, Paletti justru sudah harus bertemu maut. Menabrak bagian belakang mobil Didier Pironi dalam kecepatan 100 mph atau 160 km/jam, Paletti mengalami sejumlah cedera dada serius. Paletti menghembuskan nafas terakhirnya sesaat setelah tiba ke rumah sakit terdekat.

Roland Ratzenberger_(www.motorward.com)

Roland Ratzenberger (GP San Marino 1994)
Setelah sebelas tahun bersih dari catatan kematian, ajang balap F1 kembali berduka di seri balap San Marino 1994 menyusul ajal yang menjemput Roland Ratzenberger di sesi kualifikasi. Kerusakan sayap depan membuat mobil yang dilajukan Ratzenberger pada kecepatan 190mph atau 305 km/jam kehilangan kendali dan menghantam keras dinding pembatas di tikungan Gilles Villeneuve. Ratzenberger meninggal dunia karena mengalami patah tulang tengkorak.

Ayrton Senna_(AFP PHOTO/JEAN-LOUP GAUTREAU)

Ayrton Senna (GP San Marino 1994)
Hanya berselang 24 jam, Sirkuit Imola kembali meminta korban. Seperti pada GP Belgia 1982, korban yang diminta di GP San Marino 1994 ialah salah satu pebalap F1 terbaik saat itu, Ayrton Senna. Juara dunia F1 tiga kali (1988, 1990, dan 1991) tersebut menemui ajal setelah jet darat yang dikendalikannya mengalami selip di area tikungan tajam Sirkuit Imola. Akibatnya, mobil Senna menghantam dinding pembatas dalam kecepatan 135 mph atau 217 km/jam. Senna divonis meninggal dunia karena sejumlah cedera pada bagian kepala. Satu cerita menarik, saat petugas medis mengevakuasi Senna dari kokpitnya, mereka menemukan gulungan bendera Austria. Menurut sejumlah kalangan, jika menjuarai GP San Marino, Senna akan mengibarkan bendera tersebut untuk mengenang Roland Ratzenberger.

Jules Bianchi (GP Jepang 2014)

Dua dekade setelah kehilangan sosok pebalap F1 legendaris, Ayrton Senna, ajang balap F1 kembali berduka. Akibat kecelakaan yang dialami saat balapan di GP Jepang 2014, pebalap muda Prancis, Jules Bianchi, menemui ajalnya. Sejak kecelakaan hingga mengembuskan napas terakhir, Bianchi tak pernah melihat dunia. Ia meninggal dunia setelah mengalami koma akibat cedera pada kepala, dalam usia 25 tahun.

Baca juga:

Pebalap-pebalap F1 yang Meninggal Akibat Kecelakaan Balap (3)

Pebalap-pebalap F1 yang Meninggal Akibat Kecelakaan Balap (2)

Pebalap-pebalap F1 yang Meninggal Akibat Kecelakaan Balap (1)