Feature: Potret Buram di Pembukaan Piala Kemerdekaan

oleh Tengku Sufiyanto diperbarui 17 Agu 2015, 20:57 WIB
BERHAMBURAN - Para penonton bebas masuk berhamburan ke pinggir lapangan hingga ruangan konferensi Pers. (Bola.com/Vitalis Yogi)

Bola.com, Jakarta - Sinar matahari yang begitu terik menyinari Kota Serang pada Sabtu (15/5/2015). Kota yang terletak di provinsi Banten tersebut tidak biasanya begitu ramai pada hari tersebut. Seluruh mata masyarakat kota Serang tertuju ke Stadion Maulana Yusuf yang terletak di pusat kota.

Masyarakat berbodong-bondong datang ke stadion kebanggaan untuk melihat tim kesayangan, Perserang Serang, bertanding dengan Persidago dalam pembukaan Piala Kemerdekaan. Selain warga Serang, banyak masyarakat dari berbagai kota terdekat, seperti Jakarta, ingin menyaksikan laga perdana turnamen yang digagas Tim Transisi tersebut.

Advertisement

Pasalnya, seluruh masyarakat mendengar kabar bahwa pembukaan dan laga perdana Piala Kemerdekaan dihadiri oleh Presiden RI, Joko Widodo. Kabar tersebut ternyata bukan isapan jempol belaka. Jokowi yang dikenal dekat dengan rakyat itu akan membuka secara langsung gelaran Piala Kemerdekaan.

Atas dasar itu, pengamanan sepanjang Stadion Maulana Yusuf diperketat layaknya gelaran turnamen besar. Terlihat dengan kasat mata Paspampres, pihak kepolisian, Kesatuan Brimob, dan TNI AD tumpah ruah.

Jam telah menunjukan pukul 15.00 WIB, persiapan di Stadion Maulana Yusuf mulai dilakukan untuk pembukaan Piala Kemerdekaan. Beberapa orang dari panitia pelaksana dan operator kemerdekaan yang merupakan EO milik artis Darius Sinathrya, PT Cataluna Sportindo, mulai berbenah diri menyiapkan segala keperluan. Mulai pemasangan karpet merah untuk para tamu hingga memeriksa perlengkapan pertandingan.

Sayup-sayup terdengar kemeriahan di dalam Stadion Maulana Yusuf. Ternyata, suara tersebut bersumber dari gladi bersih yang dilakukan panitia untuk pembukaan Piala Kemerdekaan. Dari drum band kesatuan TNI AD, Santo Panorama, hingga paduan suara SMA Negeri 2 Serang terus berlatih layaknya pemain sepak bola yang akan bertanding.

Waktu bergulir cepat, kesiapan belum seratus persen sempurna. Namun, warga sudah mulai berdatangan mengisi tribun stadion untuk menyaksikan pembukaan Piala Kemerdekaan dan pertandingan antara Perserang Serang kontra Persidago Gorontalo. Spanduk bertulisan 'Forza Perserang' dibentangkan suporter layaknya pertandingan di Serie A.

Lagu-lagu dari suporter kebanggaan Perserang mulai menggema di seisi stadion. Para pemburu berita mulai berdatangan dan masuk ke dalam stadion untuk menjalankan tugas. Begitupun, satuan pengamanan mulai bersiaga menyambut kedatangan Presiden Jokowi, Menpora Imam Nahrawi, Gubernur Banten Rano Karno, dan Kapolri Jendral Polisi Badrodin Haiti.

Matahari mulai tenggelam, menunjukan pembukaan Piala Kemerdekaan yang sesuai jadwal akan dilangsungkan pada pukul 19.00 akan segera dimulai. Sayup-sayup nyanyian para suporter makin terdengar keras. Para awak media bersiap-siap menjalankan tugasnya.

Tidak seperti biasanya dalam peliputan pertandingan, para awak media tidak diberikan ruangan khusus untuk bekerja. Justru, hanya diberikan tribun yang tergabung bersama paduan suara dan para penonton. 'Keanehan' mulai dirasakan dalam pembukaan sekelas turnamen antar klub nasional.

Terlepas sejenak dari hal tersebut, waktu sudah menunjukan pukul 18.40, Presiden Jokowi beserta rombongan tiba di Stadion Maulana Yusuf. Parade pembukaan Piala Kemerdekaan dimulai. Pembukaan yang langsung disiarkan TVRI tersebut langsung disambut meriah oleh masyarakat yang hadir di dalam stadion.

Penampilan drum band Taruna TNI AD meramaikan pembukaan Piala Kemerdekaan di Stadion Maulana Yusuf, Serang, Sabtu (15/8/2015). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Parade drum band kesatuan TNI AD mulai menunjukan aksinya di lapangan. Setelah itu, lagu Indonesia Raya berkumandang di dalam stadion dengan dipandu oleh paduan suara SMA Negeri 2 Serang. Kemudian, pidato mulai dari Gubernur Banten, Rano Karno, Menpora, Imam Nahrawi, hingga Presiden RI, Joko Widodo secara resmi membuka gelaran Piala Kemerdekaan.

Selanjutnya, para pemain dari Perserang dan Persidago masuk ke lapangan untuk bertanding. Presiden Jokowi bersama rombongan satu persatu menyalami pemain sebelum pertandingan dimulai. Presiden RI dengan masa jabatan dari 2014-2019 tersebut menendang bola dengan kaki kiri sebagai simbol kick off Piala Kemerdekaan. Pertandingan antara Perserang dan Persidago pun kemudian dimulai.

Jalannya pertandingan begitu menarik, Perserang yang bertindak sebagai tuan rumah unggul cepat pada menit ke-16 berkat gol yang dicetak oleh Nanang Asripin. Selanjutnya, Persidago berhasil menyamakan kedudukan melalui sepakan Febrianto pada menit ke-38. Skor 1-1 menutup jalannya laga babak pertama.

Di babak kedua, Laskar Singo Arandu terus menggempur pertahanan Persidago. Hasilnya pada menit ke-51 tandukan pemain belakang Perserang, Jodi Kustiawan berhasil membobol gawang Laskar Menara. Hingga peluit berakhirnya pertandingan dibunyikan oleh wasit, skor 2-1 untuk kemenangan Perserang tidak berubah.

Terlepas dari hasil tersebut, panpel pertandingan seperti grasa-grusu dalam mempersiapkan segalanya mulai dari rekapan hasil pertandingan dan konferensi pers usai laga berakhir. Terlihat dengan kasat mata, suasana stadion Maulana Yusuf seperti tak terkendali oleh panpel.

Para penonton berhamburan turun hingga sentel ban dan dengan gampangnya masuk ke tempat konferensi pers, yang merupakan pelataran ruangan pintu masuk VVIP stadion. Hamburan penonton yang bebas masuk ke ruangan konferensi pers membuat suasana makin semerawut. Tak terlihat satupun panpel berusaha mencegah penonton untuk masuk ke dalam ruangan para awak media untuk mewawancarai pelatih dan pemain yang bertanding.

Sejumlah warga menonton pertandingan antara Perserang melawan Persidago pada laga perdana Piala Kemerdekaan di Stadion Maulana Yusuf, Serang, Sabtu (15/8/2015). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Suasana makin sesak dan penuh orang di deket pintu VVIP stadion. Bukannya menghindari lonjakan penonton yang masuk, panpel justru sibuk mengeprint hasil rekapan pertandingan, yang seharusnya sudah selesai dicetak ketika wasit meniup peluit panjang tanda pertandingan berakhir.

Hasilnya, konferensi pers pun hanya ala kadarnya. Para pemain dan pelatih kedua kesebelasan justru meladeni penonton yang ingin berfoto. Para awak media justru kesusahan mencari hasil rekapan pertandingan dan mengejar para pemain dan pelatih kedua kesebelasan.

Tidak seharusnya kondisi seperti ini terjadi di sekelas turnamen yang diselenggarakan setingkat nasional. Gambaran pembukaan Piala Kemerdekaan yang dari awal dibayangkan akan meriah dan berjalan tertib, justru kenyataannya seperti kapal pecah akibat kurangnya kesiapan dan pengalaman dalam menggelar turnamen Piala Kemerdekaan ini.

Baca Juga :

Poin Sempurna Perserang di Laga Perdana Piala Kemerdekaan

Kick-off Piala Kemerdekaan di Solo: Tukang Jersey Bergembira

Jokowi: Silahkan Gelar ISL, tapi Syaratnya...