Beraksi “No Handler”, Rider BMX Meninggal saat Lomba di Bandung

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 04 Okt 2015, 21:07 WIB
MENINGGAL - Rider BMX, Muhammad Taufan Munggaran, meninggal saat mengikuti perlombaan Indonesia Open X Sports Championship (IOXC), di Convention Hall Telkom University, Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Sabtu (33/10/2015). (Instagram)

Bola.com, Bandung - Rider BMX asal Bandung, Muhammad Taufan Munggaran, 17, meninggal dalam lomba olahraga ekstrem bertajuk Indonesia Open X Sports Championship (IOXC), di Convention Hall Telkom University, Bojongsoang, Kabupaten Bandung. Dia terjatuh saat melakukan aksi “no handler” dan meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Pembina Bandung BMX, Asep Tubagus Tresnadi, mengatakan peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (3/10/2015) sekitar pukul 16.00 WIB. Taufan tengah mengikuti babak kualifikasi.

Advertisement

“Dia sedang di run terakhir, kemudian melakukan teknik “no handler” yang dikuasainya. Mungkin melompatnya terlalu tinggi. Dia terbang, kemudian berbalik pegang setang. Kemungkinan dia telat mendorong ke depan untuk landing. Ban belakang keburu landing, dia terjatuh. Mungkin ada benturan dengan setang di dadanya,” ujar Asep, saat dihubungi Bola.com, Minggu (4/10/2015).

Menurut Asep, setelah terjatuh Taufan sempat berdiri untuk mengambil sepedanya. Namun, tak lama kemudian dia roboh. Tim medis masuk ke arena perlombaan untuk memberikan pertolongan. Taufan dibaringkan dan helmnya dibuka. Saat itu wajahnya terlihat menunjukkan ekspresi menahan sakit yang sangat menyakitkan. Petugas medis kemudian menandunya masuk ke ambulans.

“Dia dibawa ke RS Muhammadiyah Bandung. Menurut salah seorang teman yang juga kru lapangan, saat di ambulans tarikan napas Taufan sudah lemah. Dia sudah diberi bantuan oksigen. Sampai di rumah sakit dia sudah meninggal,” beber Asep, yang mengaku sudah lama mengenal Taufan.

Kabar duka tersebut langsung disampaikan kepada keluarga Taufan. Mereka kemudian datang ke RS Muhammadiyah. Taufan tadi pagi sudah dimakamkan di TPU di daerah tempat tinggalnya di Jl. Kebon Gedang, Kiaracondong, Bandung.

“Keluarga pada dasarnya bisa menerima. Tapi mereka meminta penjelasan detail bagaimana kejadiannya,” beber Asep.

Ditanya tentang standar keamanan arena perlombaan, menurut Asep tidak ada yang salah. Arena perlombaan sudah sesuai dengan standar yang berlaku secara internasional. Selain itu Taufan juga dikenal sebagai safety rider.

“Lomba ini bukan hanya diikuti rider dari Indonesia. Rider dunia dari Prancis juga ikut dan mengakui event terbaik di Indonesia. Taufan sebenarnya juga rider yang safety, banyak rider yang kalah safety dibanding dia. Mungkin memang takdir,” jelas Asep.

Di akun Instagramnya @taufanBMX, pelajar salah satu SMA di Bandung tersebut kali terakhir mengunggah foto dua pekan lalu. Foto terbaru yang diunggah adalah saat dia duduk di sebuah bangku sembari menegak minuman kemasan. Sepeda BMX berwarna hitam tersandar di ujung bangku.

“Coba hal-hal baru terus mencoba dan mempraktikkan, sudah jadi makananku sehari-hari, gagal coba lagi, jatuh bangun lagi, ketika lelah setelah semuanya ini, beristirahat untuk mencoba minum,” tulis Taufan, di keterangan foto tersebut.

Baca Juga: 

Tour de Singkarak 2015: Kala Pebalap Bule ini Jajan di Warung

Tour de Singkarak 2015: Etape 1 Terpaksa Dibatalkan

Tour de Singkarak 2015: Ancaman Kabut Asap Tak Pengaruhi Pebalap

 

Berita Terkait