Disingkirkan Sriwijaya, Pelatih Arema: Pemain Panik dan Gugup

oleh Muhammad Ridwan diperbarui 11 Okt 2015, 22:40 WIB
Pelatih Arema Cronus, Joko Susilo menilai kegagalan timnya melaju ke final Piala Presiden karena pemain panik dan gugup saat takluk 1-2 dari Sriwijaya FC di Stadion Manahan, Solo, Minggu (11/10/2015). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Bola.com, Solo - Pelatih Arema Cronus, Joko Susilo sedih skuatnya gagal lolos ke final Piala Presiden 2015. Pasalnya, ia tidak dapat memberiakn kebahagiaan kepada ribuan Aremania yang telah hadir memadati Stadion Manahan Solo, Minggu (11/10/2015).

Pada leg kedua babak semifinal, Singo Edan takluk 1-2 dari Sriwijaya. Alhasil, langkah Samsul Arif dkk. mesti terhenti di babak empat besar karena kalah agregat 2-3 dari tim asuhan Benny Dollo.

Advertisement

"Kami kecewa tidak dapat memberikan yang terbaik dihadapan Aremania karena kami gagal melaju ke babak final," ujar pria yang akrab disapa Gethuk itu usai pertandingan.

Menurut Gethuk kekalahan Singo Edan di laga ini karena para pemainnya tidak fokus. Akibatnya, mereka kecolongan gol jelang berakhirnya babak pertama dan ditambah satu gol pada pertengahan babak kedua.

"Kepanikan tentu menjadi faktor yang membuat kami kalah di laga ini. Para pemain bertanding kurang baik karena gugup," ucap pria kelahiran 9 Desember 1970 tersebut.

Lebih lanjut Getuk menjelaskan diturunkannya penjaga gawang Kurnia Meiga dalam partai ini bukanlah suatu kesalahan. Sebab menurutnya mantan kiper Timnas Indonesia itu sudah berada dalam kondisi fit untuk mengisi pos di bawah mistar Arema.

"Alasan memilih Meiga, karena dia sudah siap dan bukan gol-gol yang tercipta bukan karena kesalahan dia," jelasnya.

Baca juga :

Eksklusif: Rekaman Video Kegembiraan Sriwijaya FC di Ruang Ganti

Sriwijaya FC Tembus Final, Bendol: Pemain Jangan Terlena!

Cristian Gonzales, 1.500 Kata Merangkum Dua Dekade Karier El Loco