Kejurnas PBSI 2015: Alfian / Masita Susah Payah ke Babak Kedua

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 09 Des 2015, 14:45 WIB
Ganda campuran Pelatnas, Alfian Eko Prasetya/Masita Mahmudin, dipaksa bermain tiga gim oleh wakil Jateng, Tedi Supriadi/Ririn Amelia pada babak pertama Kejurnas PBSI 2015 di Tennis Indoor, Senayan, Jakarta, Rabu (9/12/2015). (PBSI)

Bola.com, Jakarta - Ganda campuran Pelatnas Cipayung, Alfian Eko Prasetya/Masita Mahmudin, dipaksa bermain tiga gim oleh wakil Jateng, Tedi Supriadi/Ririn Amelia, pada babak pertama Kejurnas PBSI 2015 di Tennis Indoor Senayan, Rabu (9/12/2015). Pertandingan dimenangi Alfian/Masita setelah berjuang selama 59 menit dengan skor akhir 25-23, 18-21, dan 21-17.

Tak cuma Alfian/Masita yang dipaksa bermain rubber game. Pasangan Ronald Alexander/Melati Daeva Octavianti juga harus bertarung rubber game melawan Yusuf Ahmad/Lidyawati Limanto dari Kalimantan Timur. Unggulan kedua dari pelatnas ini akhirnya menang 20-22, 21-4, 21-11.

Pasangan Lukhi Apri Nugroho/Zakia Ulfa juga butuh waktu 49 menit untuk memenangi tiket babak kedua. Keduanya menghentikan perlawanan Akbar Bintang Cahyono/Ristya Ayu Nugraheny dari Jawa Tengah dengan skor 17-21, 26-24, 21-10.

Advertisement

Berbeda dengan rekan-rekannya, Hafiz Faisal/Shela Devi Aulia, justru melewati babak pertama dengan kemenangan mulus dua gim langsung, 21-17, 21-14 atas Iksan Adam Wirawan/Inten Ratnasari dari Jawa Barat. Meskipun harus melewati setting di gim kedua, Riky Widianto/Anissa Saufika akhirnya berhasil menaklukkan Tri Kusuma Wardhana/Nadya Melati (DKI Jakarta) dengan skor 21-11, 24-22.

“Di pertandingan pertama, para pemain masih ada masalah dengan penyesuaian shuttlecock dan kondisi lapangan. Namun di gim kedua, mereka bisa keluar dari tekanan dan memegang irama permainan. Namun secara teknik, penampilan mereka sudah lumayan,” ujar Enroe Suryanto, pelatih ganda campuran pelatnas, seperti dilansir situs PBSI.

“Alfian/Masita memang agak kendor di gim kedua. Lawan menerapkan permainan no lob terus, Alfian/Masita jadi kehilangan fokus dan hanya main bertahan dan ini memudahkan lawan untuk menyerang,” beber Enroe soal penampilan anak didiknya.

“Pasangan Riky/Anissa memang lebih unggul dari sisi kecepatan dan tenaga, ketimbang Tri/Nadya. Namun sebagai pasangan baru, Riky/Anissa memang jam terbangnya harus ditambah lagi,” tutur Enroe.