Evan Dimas Gagal Bermain di Liga Korea karena Dualisme Persebaya

oleh Zaidan Nazarul diperbarui 14 Des 2015, 09:55 WIB
Seusai tampil mengesankan bersama Timnas Indonesia U-19 di Kualifikasi Piala AFC U-19 pada 2013 silam, Evan Dimas sempat diminati klub asal Korea Selatan, Pohang Steelers. (Bola.com/Arief Bagus)

Bola.com, Surabaya - Aksi memesona Evan Dimas kalah mengalahkan Korea Selatan U-19 3-2 di babak kualifikasi Piala AFC U-19 pada tahun 2013 silam membuat klub asal Negeri Gingseng, Pohang Steelers, terpikat. Evan mencetak hat-trick di pertandingan yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan. Pohang melayangkan surat penawaran resmi ke PT Pengelola Persebaya Indonesia yang tidak pernah diketahui sang pemain. 

Gara-gara tidak tahu informasi berkaitan dengan penawaran resmi Pohak Steelers, kesempatan Evan bermain di Korea sirna. “Saya baru tahu kalau Pohang menginginkan saya sekarang. Jangankan baca, lihat bentuknya saja tidak. Padahal saya sangat tertarik main di Korea,” ujar Evan Dimas dengan nada kecewa.   

Advertisement

Surat yang isinya tentang keinginan Pohang merekrut Evan tersebut tidak diteruskan ke sang pemain oleh petinggi PT Pengelola Persebaya Indonesia, perseroan yang mengelola Persebaya 1927, kemungkinan besar karena klub saat itu sedang berkonflik dengan PSSI.  

Kubu Persebaya 1927 berseberangan dengan PSSI yang dipimpin duet La Nyalla Mattalitti dan Djohar Arifin Husin. La Nyalla sendiri hanya mengakui eksistensi Persebaya Surabaya versi ISL. 

Persebaya ISL yang kini berubah nama menjadi Surabaya United pada 2014 resmi mengikat kontrak Evan dan sejumlah pemain jebolan Timnas Indonesia U-19. Evan sendiri diikat selama tiga tahun.

Evan mengaku kecewa karena tidak pernah diberi tahu soal surat penawaran dari Pohang. Ia merasa jadi korban konflik dualisme Persebaya.

CEO Surabaya United, Gede Widiade juga menyayangkan jika keputusan menahan surat tersebut. Karena semestinya pemain tidak jadi korban kisruh sepak bola nasional. Apalagi surat itu muncul saat Evan belum terikat kontrak dengan klub manapun. 

“Jangan menghambat karier seorang pemain,” ujar Gede, yang pernah jadi manajer Persebaya 1927 di pentas kompetisi Indonesia Primer League beberapa tahun silam.

Sampai berita ini diturunkan, pihak PT Pengelola Persebaya Indonesia belum merespons konfirmasi soal surat dari klub asal Korea, Pohang Steelers yang tak diteruskan ke Evan Dimas.