3 Kelemahan PS TNI Menurut Eks Pelatih Timnas

oleh Erwin Fitriansyah diperbarui 17 Des 2015, 19:15 WIB
Pemain PS TNI, belum memetik kemenangan di babak 8 Besar Piala Jenderal Sudirman karena memiliki sejumlah kelemahan. (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Bola.com, Jakarta - PS TNI lolos dengan meyakinkan ke babak 8 Besar turnamen Piala Jenderal Sudirman. Tim asuhan Suharto AD itu tak pernah kalah di babak penyisihan dan menjadi juara grup setelah bersaing dengan Persib, Surabaya United, Pusamania Borneo FC, dan Persela.

Namun saat tampil di babak 8 Besar, PS TNI memetik hasil yang bertolak belakang. Dua kali bermain, dua kali pula mereka kalah, masing-masing dari Semen Padang (1-2) dan Persija (0-1) dalam waktu normal. Meski amat tipis, peluang PS TNI buat lolos ke semifinal masih ada.

Lalu apa yang membuat PS TNI belum meraih hasil positif seperti di babak penyisihan? Ini tiga poin kelemahan PS TNI menurut eks pelatih timnas Danurwindo.

1. Kurang Pengalaman
Mayoritas pemain PS TNI masih berusia muda. Kalaupun ada yang senior, seperti Legimin Raharjo, jumlahnya tak banyak. Faktor ini cukup berpengaruh. Lawan di babak 8 besar lebih tangguh dibanding babak penyisihan karena sudah melewati seleksi.

Saat menghadapi lawan yang lebih berpengalaman dan di babak yang lebih sarat tekanan, kurangnya pengalaman ini membuat pemain PS TNI seperti buntu dalam melakukan serangan.

Ketika menghadapi Semen Padang dan Persija, Manahati Lestusen dkk. kesulitan mencetak gol meski lebih menguasai jalannya permainan dan akhirnya mengalami kekalahan.

Advertisement

2. Minim Variasi Permainan
PS TNI diperkuat banyak pemain muda yang masih segar dan bertenaga. Mereka kerap bermain dengan gaya cepat dan pressing ketat. Strategi dan cara main seperti ini terbukti berhasil di babak penyisihan dan PS TNI tak tersentuh kekalahan. Hanya, lawan di babak 8 besar kelihatannya sudah mengantisipasi permainan seperti itu.

Semen Padang dan Persija tak mau meladeni gaya main cepat dan pressing ketat ala PS TNI. Kedua lawan itu memilih untuk menunggu, memperkuat pertahanan, dan pada saat tepat melakukan serangan balik yang mematikan. Hasilnya memang efektif. Semen Padang dan Persija mampu menang dalam waktu normal dengan menggunakan strategi tersebut.

3. Mandul
Cuma satu gol yang bisa dihasilkan PS TNI di dua pertandingan awal babak 8 besar. Gol tersebut dihasilkan oleh Erwin Ramdani, yang merupakan pemain belakang. Saat bermain melawan Semen Padang dan Persija, striker PS TNI seperti Tambun Naibaho dan Dimas Drajat, mandul.

Menurut Danurwindo, gaya main yang monoton membuat lini depan PS TNI sulit mencetak gol. Lini tengah yang harusnya bisa menjadi pemecah kebuntuan dengan menciptakan gol juga tak bisa berbuat banyak.

PS TNI masih memiliki peluang buat melaju ke semifinal Piala Jenderal Sudirman. Syaratnya, mereka menang Mitra Kukar dengan selisih dua gol. Sementara di laga lain Semen Padang juga menang atas Persija. Laga terakhir Grup D bakal digelar dimainkan di Stadion Manahan, Solo, Minggu (20/12/2015).