Ketika Pedagang Kaki 5 Panen Omzet di Duel Perdana TSC Persib

oleh Gerry Anugrah Putra diperbarui 30 Apr 2016, 16:26 WIB
Pedagang jersey Persib sedang merapikan dagangannya jelang pertandingan antara Persib melawan Sriwijaya FC dalam Torabika Soccer Championship 2016 presented by IM3 Ooredoo di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Sabtu (30/4/2016). (Bola.com/Vitalis Yogi T)

Bola.com, Bandung - Persib Bandung memang selalu menjadi pesona. Apapun yang berbau Tim Maung Bandung boleh dibilang laku bak kacang goreng. Bahkan pedagang baju yang berjualan di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kab Bandung, Jawa Barat juga merasakan pesona Persib tersebut.

Advertisement

Laga perdana Persib di Bandung, pada Sabtu (30/4/2016) menjadi ajang mencari nafkah. Beberapa merchandise Persib khas kaki lima dijajakan penjual di sudut-sudut Stadion Si Jalak Harupat. Kaos khusus dewasa dan anak-anak tersaji lengkap di kedai-kedai pinggir jalan. Tak hanya pakaian, syal, dan penutup kepala juga menjadi barang yang dijajakan oleh para pedagang.

Membludaknya bobotoh Persib di laga perdana ini dimanfaatkan oleh para pedagang. Rata-rata pedangan bisa mendapat omzet sekitar 5 juta rupiah tapi itu bisa lebih jika Persib bertemu tim besar lainnya.

Omzet besar tersebut dikarenakan animo bobotoh yang tinggi dalam mendukung Persib. Tak hanya dari sekitaran Bandung saja, tapi daerah-daerah lain di Jawa Barat juga hadir mendukung Persib. Dengan begitu, para bobotoh pun datang ke stadion tak hanya melihat pertandingan, tapi juga ikut berburu pernak-pernik Persib.

“Omzetnya bisa sampai 10 juta rupiah jika Tim Pangeran Biru ketemu Arema atau Persija. Saya bisa pulang ke rumah bawa karung kosong saja,” jelas Wawan yang berdagang di pinggir jalan Stadion Si Jalak Harupat kepada bola.com.

Baju yang paling laku adalah baju replika tim Persib juara Liga Indonesia tahun 1994-95. Menurut Wawan, baju tersebut punya sejarah sendiri karena saat itu Maung Bandung menjadi juara perdana gelaran Liga Indonesia.

“Baju musim itu yang paling diburu. Punya nilai historis sendiri buat bobotoh. Makanya kalau baju yang model itu habis pasti banyak bobotoh yang nanya dan minta untuk cepat dibuat lagi,” ucap Wawan.

Wawan mengaku puas jika barang dagangannya diserbu bobotoh Persib Bandung. Apalagi dia pernah merasakan menjadi bobotoh sewaktu muda dan berburu pernak pernik Tim Maung Bandung. “Pasti senang kalau dagangan saya laku, apalagi saya pernah menjadi bobotoh muda yang dulu juga senang berburu pernak perrnik seperti kaos untuk mendukung langsung Persib di Stadion,” imbuh lanjutnya.